Sepulang sekolah Galena berjalan menuju lokernya untuk mengambil buku-bukunya. Setelah itu ia pergi menuju ruangan perpustakaan.
Galena merupakan siswi berprestasi dan sangat rajin. Ia pun mengikuti kelompok belajar di sekolah semenjak kelas 1. Kini, gadis itu sedang duduk di sebuah meja lingkaran dengan tiga kursi. Ia akan mengerjakan soal-soal yang pernah dijadikan ujian kelas 3 sebelumnya sambil menunggu teman-temannya.
Satu-persatu teman-teman kelompok belajarnya datang dengan buku ditangan mereka.
"Hai Gal" Sapa seorang gadis berambut pirang dengan bando berwarna merah muda. Katherine nama gadis itu merupakan teman kelompok belajar Galena sejak kelas 1. Ia duduk di salah satu kursi di meja yang ditempati Galena.
"Hai juga. Tumben lama?"
"Tadi ke toilet dulu. Lo belajar apa?"
"Soal-soal ujian kelas 3 tahun kemarin. Lo udah dapet?"
"Udah nih! Gue ikut kerjain juga deh"
Mereka pun mengerjakan soal-soal yang mereka bawa. Namun mereka terganggu karena teman-teman kelompok belajar tiba-tiba berisik. Walaupun mereka berisiknya secara berbisik-bisik tetap saja suara mereka mengganggu Galena dan Katherine belajar.
"Ada apa sih, tumben banget berisik?" Tanya Katherine.
"Sebentar" Galane menepuk pundak seorang siswa yang ada di meja sebelahnya "Ada apa ya, kok berisik?" Tanyanya.
"Ada Hezel" Jawab siswa itu sambil menunjuk pemuda yang duduk di meja depan. Berjarak cukup jauh dari meja Galena.
Galena terdiam. Ia tau kalau Hezel tidak mungkin masuk ke kelompok belajar tanpa sebab. Siswa yang cukup berandal masuk ke sini? Sebuah hal yang tak pernah masuk ke ekspetasinya.
Tapi biarkan saja.
Ia tak peduli.
Walaupun Hezel pernah membantunya.
Galena pun kembali belajar. Mencoba kembali fokus ke soal-soal yang ada di mejanya namun sesekali ia melirik pemuda itu yang tak minat untuk berada di sana. Hezel selalu menoleh ke jendela perpustakaan seakan-akan ada seseorang yang menjemputnya dan mengeluarkannya dari tempat ini.
***
Keesokan harinya Galena berjalan di koridor menuju toilet. Sesampainya di toilet ia langsung masuk ke salah satu bilik disana. Untung saja toilet sedang sepi, jadi ia bisa mengatasi kebeletnya.
Setelah selesai dan merasa lega, Galena berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan.
"Gal!" Sapa Kateherine ketika gadis itu masuk ke dalam toilet.
"Oh hai!"
"Gue masuk dulu ya, tapi lo jangan ninggalin gue dulu!" Galena mengangguk.
Tak lama kemudian Katherine pun keluar dari bilik toilet. Ia langsung berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangannya.
"Di kelas lo udah di kasih tau belum tentang drama akhir tahun?"
Galena mengangguk "Udah"
"Gue kesel deh kenapa harus kelas 3 yang meranin. Padahal kan kita harusnya udah fokus sama ujian"
"Mungkin karena kita baru semester awal di kelas 3, belum ada ujian apa-apa jadi diikutin"
"Tapi ini full kelas 3 tau!"
"Ya bisa jadi buat kenang-kenangan kan..."
Katherine menghela nafasnya "Lo ikut?"
"Pengennya sih. Tapi gue ada lomba padus juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
Teen FictionHanya kisah dari dua anak siswa dan siswi SMA yang sedang merasakan jatuh cinta. Namun tidak se-sederhana itu mereka bisa saling jatuh cinta. Galena memiliki trauma tentang cinta hingga dirinya mengalami stress dan depresi. Sedangkan Hezel setelah...