Hanya Sebagai Teman

37 7 5
                                    

Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah. Sinar matahari terasa hangat. Para manusia mulai menjalankan aktivitasnya.

Hari senin, merupakan hari yang banyak di benci oleh manusia karena dimulainya kegiatan produktifitas mereka.

Empat buah motor ninja beberbeda-beda warna mulai memasuki lingkungan sekolah Internasional High Scool. Seluruh siswi yang melihat mereka memekik senang. Mereka dikenal sebagai F4 sekolah karena ketampanan dan kekayaaan mereka. Mereka terdiri dari Hezel, Reyyan, Jerry, dan Jerome.

Sebenarnya mereka bukan sebuah geng hanya berteman dan bersahabat biasa. Tapi siswa dan siswi selalu menyebut mereka sebuah geng F4 karena mereka selalu berempat. Yang diketuai oleh Hezel, padahal Hezel tidak merasa ia adalah ketua. Tapi yasudah lah, terserah mereka mau berkata apa.

Mereka masuk kedalam gedung sekolah mewah itu. Berjalan masuk ke dalam kelas yang berbeda. Hezel berada di kelas 3 IPA 3, Reyyan 3 IPA 1, Jerry 3 IPS 2, dan Jerome 3 IPA 2. Diantara mereka yang anak IPS hanya Jerry saja, walaupun dulu semasa kecil ia ingin menjadi seorang dokter bedah. Tapi ketika dewasa ia baru tau kalau menjadi seorang dokter bedah tidak semenyenangkan dipikirannya.

Hezel masuk ke dalam kelas, menaruh tasnya di atas meja kemudian keluar. Begitu pun ketiga sahabatnya, mereka kumpul kembali di depan kelas Reyyan tepatnya di depan loker kelas mereka. Mereka berbincang-bincang sambil menunggu bel kelas masuk.

Galena datang dengan tas berwarna tosca dan sweater dengan warna senada dengan tasnya. Ia berjalan menuju loker dimana Hezel dan sahabat-sahabatnya berkumpul. Lokernya tepat berada di sebelah Reyyan.

"Permisi" Reyyan sedikit terkejut kemudian ia menyingkirkan tubuhnya sedikit agar gadis itu bisa membuka lokernya.

"Balik juga lo!" Ucap Reyyan. Galena tersenyum tipis kepada Reyyan.

"Iya nih" Setelah menaruh buku-buku di tasnya Galena menutup pintu loker "Gue duluan ya..." Setelah itu Galena masuk ke kelasnya dimana kelasnya sama seperti Reyyan.

"Temen kelas lo Rey?" Tanya Jerome.

"Iya"

"Tapi gua baru liat"

"Dia baru masuk lagi habis kecelakaan dan nyokapnya meninggal" Jelas Reyyan membuat kedua sahabatnya mengangguk mengerti. Sementara Hezel hanya terdiam mendengan penjelasan itu.

"Ohh jadi nyokapnya dia yang meninggal. Dia kecelakaan kenapa?" Tanya Jerry. Mereka semua tau berita tentang orang tua salah satu murid yang meninggal karena ada pengunguman dan meminta doa kepada para siswa dan siswi lewat speaker sekolah. Dan berita tentang kecelakaan pun mereka juga tau tapi mereka tidak tau sebab dari kecelakaan itu.

Reyyan menggelengkan kepalanya "Gak ada yang tau. Kita semua taunya nyokapnya meninggal"

Lagi-lagi Jerry dan Jerome mengangguk mengerti.

"Kasihan juga ya, mukanya lesu terus pucet lagi tadi gua liat" Ucap Jerry.

"Trauma lah gila dia langsung. Kan kehilangan orang tua apalagi nyokap terus kecelakaan lagi. Beuh! Sakit banget sih"

"Setuju sih gua!" Ucap Jerry.

Hezel lagi-lagi hanya terdiam tanpa minat ikut berbincang dengan sahabat-sahabatnya.

***

Galena berjalan menuju kantin sendiri. Ia di sekolah memang tidak mempunyai sahabat atau pun teman dekat. Karena mereka tidak mau mempunyai teman yang nerd dan gaya yang terlihat seperti orang tua menurut mereka hanya karena sweater toscanya saja.

Sudah 3 minggu ia tidak bersekolah, dan selama itu ia tidak mendengar gunjingan dan ledekan untuknya. Kini ia mendengar kembali namun tidak sebanyak dulu, hanya beberapa saja. Mungkin mereka juga merasa iba dan berhenti menggunjing dan meledekinya.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang