MPLS H3

520 24 0
                                    


hari ke tiga mereka menjalan kan mpls dan ini adalah hari terakhir mereka mpls
untuk mpls kali ini dibagikan buku buku paket dari sekolah dan fasilitas lainya cukup lengkap seperti pembagian loker, Ipad pembeljaran setiap siswa, dll

di mpls kali ini agak sedikit seru bagi aska karna seangkatan sekolah mengadakan lomba lomba siapa yang terbaik dan paling kompak dari kelas kelas lainya

sekolah mengadakan lomba memasak simple nasi goreng eitssss mudah jika untuk siswa perempuan tapi lomba ini mewajibkan perkelas maksimal 3 laki laki yang mewakili perlombaan

semua orang  kumpul di area loby sekolah karna diadakan secara terbuka tidak di ruang jadi semua warga sekolah dapat melihat keseruan nya

termasuk juga aska
aska mengikuti perlombaan tersebut sebenrnaya dia tidak mau karna ia sama sekali tidak bisa memasak tapi apalah daya teman sekelas nya menunjuk aska semua

"kalau rasanya kaya amburadul bukan salah kita loh ya kalian yang milih kita soal nya"

yang dipilih teman sekalas nya adalah aska, kevin, rio trio itu sama sama sengklek nya dan itu pula alasan satu kelas memilihnya karna pasti akan seru dengan kesengklekan nya

lomba di mulai semua masing masing peserta sibuk dan sangat fokus keseruan itu sangat menghibur apalagi di kelas lain apinya sampai ada yang padam padam trs karna emang tidak diruangan ketiup angin ada juga yang meledak ringan sampai guru guru agak prihatin

semua tertawa dan menyemangati setiap peserta yang mewakili kelas nya masing masing

sedangkan saka
ya! kalian jangan melupakan saka
saka hanya menonton keseruan adiknya secara diam
sebenernya dia baramai ramai di apit orang banyak tapi ntah mengapa ia merasa sendiri

hffffff
saka merasala lelah dikeramaian padalan ia tak melakukan apapun

"sak adek lu kocak banget dah semangatin dong"
devan yang berbicara ia hanya menanggapi dengan deheman tanpa memberi reaksi lain

devan hanya menghela napas
"aelah ni kulkas"

devan adalah sukarela yang jadi teman nya sebenrnya saka tidak peduli dengan mahluk hidup seperti devan tapi ia harus mencari teman bagaimana pun ia tak mau merepotkan adiknya lagi

"kelihatan cape banget lo sak, gak ngapa ngapain juga, kekelas aja yok" devan prihatin dengan teman kulkas nya ini dari tadi diam dengan ekspresi datar tapi kalo dilihat lihat lagi wajahnya penuh keringat dan nafasnya juga agak berat

devan menarik tangan saka membelah keramaian setelah lepas dari keramaian ia memutar balik badannya dan melihat keadaan saka

"ya ampun sak keringatan gini apa panas banget cuacanya"
devan mengelap peluh wajah aska dengan tangan nya tanpa rasa jijik keringat itu menempel di tangan nya

"ngga"

"ck ngomong  yang panjang kenapa sih sak, geratis juga"

"ke kelas apa uks aja"

"terserah"

"dih cosplay jadi cewek, yaudah uks aja yuk kasian lu kelihatan gak berdaya banget sekarang"

sementara itu perlombaan memasak itu sudah selesai para peserta diberitahukan untuk kekelas aja masing masing untuk hasil pengumuman siapa pemenangnya akan diberitahukan nanti

sedangkan saka setelah ke uks tak lama ia ingin di kelas aja bareng kembaran nya

"van mau kekelas aja"
devan yang merasa di panggil pun menyaut
"yakin masih lemes ngga"
saka hanya menggeleng lalu devan hanya menuruti saja dan menggandeng tangan saka menuju ke kelas

saka melihat aska yang baru memasuki kelas dan diserbu oleh teman teman sekelas nya

"weh weh gimana tadi masak nya susah ngga"

"enak ngga makanan nya"

"anjir lu sak kocak banget kalian masak nya heboh bangett"

aska  hanya cengar cengir bingung kalau diserbu pertanyaan seprti ini
"oke oke gaes satu satu oke gua juwab ya"

"kalau masalah susah nya sih ngga  ternyata rio bisa masak"

rio hanya cengesan "woyaiyalah anak tampan bisa masak rajin menabung apa ngga jadi idaman ini"

seluruh kelas berseru "huuuuuuuuuu ni anak dipuji dikit langsung terbang"

"kalau masalah enak atau ngga menurut gua sih enak, btw gua pinter nih soal icip mengicip soalnya babeh gua punya bisnis kuliner jadi taulah dikit dikit soal rasa" ucap kevin

"widihhhh keren"semua orang berseru

"walau gua gak bisa masak nih ya gua bisa lah bantu bantu potong potong bumbu yang goreng dan lainnya walaupun instrukturnya dari rio sih yang penting gua berguna lah, ya ngga bos" aska tos dengan rio dan juga kevin

"yoi" jawab mereka berdua

"wah dah pasti menang lah kelas kita"jawab teman sekelas

"tentu"

aska celingukan mencari abang kembarannya dimana nih siotong kok gakngikut nimbrung

ternyata saka dibangkunya sedang menelungkupkan wajahnya dimeja "lah tidur"

osis menyuruh seluruh kelas 10 untuk menuju lapangan untuk apel penutupan dan pemberitahuan siapa pemenanang perlombaan

tidak semua orang menyukainya apalagi untuk siswi perempuan nya, karna cuaca nya yang sangat panas dan harus mengikuti apel apalagi matahari seperti diatas kepala persis mau jadi abu katanya

semua sudah baris rapi dan siap mengikuti apel penutupan juara juara juga sudah di umumkan dan tentu tebakan kalian benar bahwa kelasnya aska adalah juara satu apa ngga bangga nih sekelas haha

kalian jangan lupakan SAKA

saka sekarang hanya diam dengan tatapan dingin menghadap kedepan tanpa menoleh noleh bukan seperti aska kembaranya yang seperti cacing kepenasan dia terus berbicara dengan teman nya lain tanpa sadar menghiraukan abang kembaran nya

"aska"
aska tidak menyaut ia tak mendengar suara milk abngnya karna emang pelan banget panggilan kedua baru ia menoleh

"eh apa bang, loh kok pucet banget kok gak ngomongsih kalau emang gak enak badan kenapa ikut apel"

"ck aska pusing banget ini"

aska sebernya ingin menuntun abangnya untuk duduk aja didepan kelas tidak usah mengikuti apel eh ternyata saka sudah keburu pingsan duluan
aska mengangkat tubuh milik abang kembarannya jangan salah walau aska itu adiknya untuk masalah tinggi badan saka hanya sebatas telinga aska saja maka dari itu banyak mengira bahwa saka itu adiknya

"abang ringan banget pernah makan gasih hisss"







vote:)

twins boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang