*****
hari selanjutnya disekolah,
tidak ada binar diwajahnya.baru kali ini ia membenci sekolah.
apalagi teman sekelasnya semakin menjengkelkan
mereka mulai berani menyuruh-nyuruhnya
kadang Saka sampai bolak balik kekantin karna teman2nya nitip makanan kedirinya semua.
sampai ia kewalahan."WOY KA SAKA IKUT YOK"
fandy teriak memanggil Saka
ia heran, tumben sekali"Lo pasti bingungkan kenapa gue panggil lo, gue cuma ngajak kenalan ama temen2 gue, mau kaga? soalnya gue liat2 lo sendiri mulu gabosen?"
mata Saka berbinar ia tidak salah dengar kan apakah hari ini hari keberuntungannya.
fandy melihat binar dimatanya ia tersenyum saka ini mirip sekali seperti bocah.
fandy jalan dan diikuti saka dibelakangnya
alis saka mengkerut bukanya jalan ini menuju belakang sekolah."ini kan menuju belakang sekolah?"
"iya tenang aja disana ada warung kecil temen gue suka nongkrong disana, gimna gamasalah kan?"
"iya gak masalah, ayo keburu bell masuk" saka terkikik lucu ia sangat excited bahkan tidak ada pikiran2 aneh dibenaknya
fandy terkekeh ia menggandeng tangan Saka agar menyamai langkahnya.
*******
"WOY LIATT GUE BAWA SIAPA"
"waduww bawa siapa tuh boss"
"lah tuh kan temen sekelas kita anjrittt mau lu apain boss"Saka ketakutan
benar dibelakang sekolah memang ada warung tapi disana banyak murid2 berandal yang sedang menatapnya dengan pandangan yang berbeda
yang bikin dirinya tak betah lagi disini adalah banyak orang yang merokok sedangkan ia tak bisa menghirup asap rokok.
"katanya dia mau kenalan nih" fandy tersenyum semua tau apa arti senyum fandy kali ini
"kalau mau temenan ada syarat nya"
"k-kok ada syrat nya? emang temenan harus dengan syarat ya? "
"kalau kita ada, nih"
salah satu orang didepannya menyodorkan 1 batang rokok dihadapanya."ambil"
saka menolak ia baru sadar pertemanan ini tidak sehat
ia mencari cara agar ia bisa kabur tapi sialnya ia baru sadar sejak kapan ia dikepung oleh orang orang ini."g-gak mau" cicitnya
"CK LAMA, BRO PEGANG TANGANNYA"
saka panik ia menendang acak orang2 didepannya tambah panik lagi ketika kakinya sekarang diikat erat tidak bisa berbuat apa-apa.
"hisep rokok nya cepet"
saka tetap menolak habis kesabaran mereka.
dengan paksaan, terpaksa saka menghisap benda nekotin itu karna dengan itu ia bisa dilepaskan kata mereka.
awalnya ia merasa aneh bahkan ia sampai terbatuk2 tapi dirinya tidak bisa berhenti karna mereka semakin memaksanya
bahkan air mata luluh tanpa ijin nya"yah nangisss gaess"
"jangan nangis dong aduh dekk"
"hiks awas kalian gw gak akan tinggal diem, hiks gue laporin semua kelakuan kalian" jawab saka dengan terisak
mereka yang mendengar itu marah salah satu dari mereka hampir memukulnya tetapi digagalkan dengan suara beriton milik sesoarang
"BERHENTII APA YANG KALIAN LAKUKAN DISANA"
"wey wey pergi cokk ada osis"
"osis woy osis kabur coy"
"woy lewat sini aja cokk""BERHENTI JANGAN ADA YANG LARI"
semua abai mereka berceceran meninggalkan warung tersebut menyelamatkan dirinya sendiri dari hukuman2 yang akan mendatang.
Saka lega karna suara itu milik kembarannya ia sudah tidak menangis walaupun mata dan hidungnya masih merah tapi ia tersenyum senang
apakah adiknya kembali seperti dulu?
"gue yang ngurusin kembaran gue, kalian bisa urusin orang2 yang lari itu"
ucap Aska kepada anak osis lainnya.saka membantu melepas tali yang mengikat kaki abangnya terbukti sangat sulit bahkan kulit putih abangnya sampai lecet.
"bukanya langsung kekelas anteng malah keluyuran dibelakang sekolah, mau apa? mau caper? "
"kok caper tadi aku diajakin fandy kesini, aku mana tau kalau dia gitu"
"biasanya juga lo kaga peduli ama orang2 apalagi kalau gak penting trs kenapa sekarang sok banget mau ikut2an"
saka terdiam ia menyetujui ucapan Aska dulu dirinya sangat amat tidak peduli dengan orang lain, bahkan jika ada yang memanggil namanya ia tak menyaut, tapi sekarang diajak sana sini mau tanpa pikir panjang.
"itu dulu sekarang kalau gak berinteraksi sama orang2 aku kesepian kamu kan sekarang kaya gini galak cuek dingin sering bentak2"
"oh berarti caper"
"BUKANNN" saka tidak setuju ia benar2 tidak setuju dengan ucapan aska ia cuman pengen punya teman.
"apalagi kalau gak caper, biar gue liat lo lagi?"
saka terdiam
tanpa sadar tali sudah lepas melilit kakinya dan aska terlihat ingin pergi meninggalkanya"ih kok pergi"
"talinya udah lepas, tinggal ke kelas atau uks udah sono gue mau cari orang2 yang lari tadi"
"ihhh jangan, jangan tinggalin"
"terus lo mau apa"
"kaki aku masih sakit, Gendong"
aska menghela nafas ia mengangkat kembarannya dan menggendong Saka ala koala
Saka menyamankan dirinya digendongan aska bibirnya naik keatas membentuk senyuman entah ia harus sedih dengan kejadian tadi atau ia senang karna dengan kejadian itu aska peduli lagisebenarnya kakinya kalau dibuat jalan masih bisa tapi ia tidak akan menyia- nyiakan kesempatan ini.
******
pukul 21:00 WIB Saka berjalan melewati kamar aska ia sudah menebak adiknya ini pasti sedang belajar, ia lanjut melangkah keruangan kerja ayahnya.
tampak ayahnya yang sibuk berkutat pada kertas2 sampai sering lupa waktu.
"ayahh"
noland hanya melirik sekilas tanpa menyaut dan lanjut menyibukan dirinya di kertas2 yang bikin kepalanya hampir pecah itu.
"ayah~ ada teman2 yang nakalin aku yah "
walaupun ayahnya sekarang berubah tapi Saka tetaplah saka ia akan melapor kegiatan sehari2nya seperti masa lalu sebelum keadaan seperti ini.
"ayah sekarang gak asik"
nihil tidak ada jawapan sama sekali ayahnya itu acuh tak acuh bahkan menatap dirinya aja tidak.
saka keluar dari ruangan milik noland
ketika ia membuka pintu ia melihat mamanya sedang berdiri disitu mungkin mamanya akan menemui ayah nya,
saka abai ia lanjut pergi kembali kekamarnya."dia ngapain keruangan mu" ucap amara
"dia bilang, dia diganggu sama orang"jawab noland seadanya
"biarin aja jangan dibelain gabakal mandiri kalau kamu ikut campur"
"iya sayang"
vote:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins boy
أدب نسائيMereka kembar tapi kata mama yang lahir duluan Saka jadi yang menjadi adek adalah aska kata aska sih abangnya dingin pendiem intinya susah banget dideketin kalau sama orang asing kalau kata saka tu adek nya aktif pinter multitalent intinya hebatt...