IV

285 38 17
                                    

Menjadi panitia pada masa orientasi kampus adalah momen yang sangat dinantikan oleh beberapa oknum panitia dengan tujuan 'balas dendam'.

"Perhatian semuanya,"

"Kalian akan diberikan tugas pertama untuk kegiatan masa orientasi ini,"

"Tugasnya adalah mengumpulkan 30 tanda tangan panitia, lembaran tugas akan diberikan dengan segera,"

"Jika terdapat 1 saja maba yang tidak melengkapi 30 kolom tanda tangan, seluruh maba akan terkena imbasnya,"

"Batas waktu kalian hingga jam 5 sore, manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin,"

"Saya harap kalian mengerjakan tugasnya dengan serius, mengerti!"

"SIAP MENGERTI!!"

Suasana lapangan menjadi riuh, panitia tengah membagikan lembaran tugas kepada para maba.

"Anjay, gw masih gak nyangka bisa sampe ke tahap ini," celetuk seorang pria dengan nametag panitia bernama Jeongwoo.

"Iya anjir, dulu kita yang disuruh mintain tanda tangan, sekarang kita yang dimintain tanda tangan." Haruto menanggapi teman seperjuangannya itu.

Selagi menunggu lembaran tugas dibagikan, manik elang milik Haruto menangkap sosok yang menjadi topik utama pikirannya belakang ini.

Tidak salah lagi, itu adalah pria manis yang ditemuinya di minimarket.

Haruto beranjak, hendak menemui pria manis itu.

"Lah, mau kemana tu orang?" tanya Jihoon kepada Jeongwoo.

Jeongwoo hanya mengedikkan bahunya acuh.

Haruto terus berjalan menembus kerumunan maba, tak sedikit yang terpana dengan paras tampan milik Haruto.

Kini ia berada tepat di belakangnya, menatap tak suka kepada dua pria yang berada di dekat pria manisnya.

Mereka terlihat sedang mendiskusikan sesuatu dengan posisi melingkar.

"Semoga tantangannya gak aneh-aneh." Haruto mendengar celetukan pria yang berada di dekat pria manisnya.

Ia menyeringai. "Sayang sekali, harapan kalian tidak terkabul."

Secara bersamaan mereka membalik badan. Tatapan Haruto tak luput dari wajah sang pujaan hati yang terlihat terkejut.

"Kau..." tunjuk Haruto pada pria manisnya, dua orang yang berada di sampingnya menoleh.

"Siapa namamu?"

"S-saya Asahi, Hamada Asahi"

"Asahi?"

Haruto terkejut dengan jawaban atas pertanyaannya.

'Di dunia ini tidak mungkin hanya ada satu yang bernama Asahi, pasti dia Asahi yang berbeda,' batin Haruto.


🐋


"S-sembilan puluhh semm-bilan." Asahi sangat lelah, tubuhnya sudah dibanjiri oleh keringat, kakak tingkat sialan yang ia ketahui bernama Haruto itu memberikan tantangan push up sebanyak 100 kali padanya.

Hanya pada Asahi.

Dari 30 kolom tanda tangan di lembaran milik Asahi, hanya kolom tanda tangan Haruto yang masih kosong.

Waktu menunjukkan pukul 16.50 yang artinya tersisa 10 menit untuk menuntaskan tugasnya.

Jika dirinya tidak menuntaskan tugas pada jam 5 tepat, maka bukan hanya dirinya yang mendapatkan hukuman, melainkan seluruh maba yang akan terkena imbasnya.

HIGHLAND GREEN || ASAHI HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang