X '🔞'

492 32 9
                                    


Bab ini isinya ueue doang, jadilah pembaca yang bijak^^

Jihoon meraup kasar kedua belahan bibir milik Asahi, begitu pun sebaliknya, mereka saling bertautan, menyalurkan nafsu yang tercipta entah dari mana.

Rambut basah milik Jihoon terus Asahi remat bahkan sesekali di jambak, ia tak kuasa menahan kenikmatan ciuman yang Jihoon berikan, Asahi akui orang di hadapannya ini merupakan seorang good kisser.

Saliva yang entah milik siapa terjatuh erotis dari belahan bibir Asahi, menuju leher jenjang hingga dadanya. Jihoon menurunkan ciumannya, ia menjilati saliva yang meluruh dari bibir Asahi.

"Kak Jihh, ngghh,"

Kedua tangan Asahi meremati dinding di belakangnya, ia benar-benar merasakan kenikmatan yang amat, dadanya membusung, memberikan akses lebih kepada kakak tingkatnya.

Jihoon menjilati leher Asahi, ia tidak memberikan tanda apa pun karena tak ingin meninggalkan jejak yang mencurigakan. Turun pada bagian dada, lidahnya bergerak dengan sangat lihai, memutari tonjolan puting Asahi yang sudah mencuat sejak tadi.

Tangannya tak tinggal diam, ia meremas bokong sekal Asahi dan mengelus lubangnya sensual.

"Aahhh kakhh,"

Asahi mencapai pelepasan pertama hanya dengan permainan pemanasan Jihoon.

Plak!

"Aaakhh,"

Jihoon menampar keras bokong Asahi hingga menimbulkan bekas kemerahan.

"Lonte ya gini nih, kontolnya bocor, dimainin dikit doang langsung keluar deres,"

"Aaahk ahh akhh kakkhh sahi sensitif ngghh,"

Jihoon mengocok penis Asahi yang masih sensitif, Asahi berusaha menjauhkan tangan Jihoon dari penisnya namun tenaganya kalah telak, hingga ia terduduk di lantai kamar hotel karena tak kuasa menahan bobot tubuhnya yang lemas.

Dirasa Asahi akan mendapatkan pelepasannya, Jihoon menutup lubang kencingnya namun menambah kecepatan mengocoknya.

Asahi dibuat amat frustasi, tubuhnya menggeliat kesana kemari berusaha melepaskan tangan Jihoon yang menghalangi pelepasannya, ujung penisnya bahkan sudah sangat memerah akibat pelepasan yang tertahan.

"Kaakkh! Asa m-mau akhh cumh!" Rengek Asahi amat frustasi, rambut berantakan, puting bengkak, penis memerah, wajah memelas, Jihoon sangat menyukainya.

"Ada syaratnya,"

"Nghh a-apa syaratnya?"

"Asa mau jadi lonte kak Ji?"

Asahi mengangguk brutal, ia benar-benar frustasi dengan Jihoon yang menutup lubang pelepasannya. Bahkan ia sudah menangis sekarang.

"Coba ngomong 'Lonte Kak Ji pengen minum peju'"

"Ngghh l-lontehh kakkh Ji aahhh, hiks,"

Jihoon menambahkan kecepatan mengocoknya, Asahi menutup mata menggeleng-gelengkan kepalanya, ia menangis sejadi-jadinya karena rasa nikmat dan sakit dalam waktu bersamaan.

"Jadi bisu gara-gara kontolnya dikocok?"

"Hiks, lonte akhh Kakk Jihh p-pengennhh hiks minum pejuhh,"

Jihoon menyeringai, ia menutup lubang penis Asahi menggunakan tangan kiri, tangan kanannya meraih gelas bersih di nakas dekat dirinya.

Asahi bernafas lega, sangat lega ketika Jihoon melepaskan tangan dari lubang penisnya, dirinya benar-benar lemas saking banyaknya cairan yang ia keluarkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIGHLAND GREEN || ASAHI HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang