new life

10.5K 228 6
                                    

Bagi sepasang pasangan pengantin baru yang lain hari dimana mereka pindah ke rumah baru mereka adalah hal yang menyenangkan terlebih mereka bisa mendekorasi dan mulai merancang masa depan yang didepan mata.

Tapi hal ini lain dengan yang di rasakan Jenni dan Jonas mereka lebih memilih diam seribu bahasa dan sama-sama memasang wajah cemberut, lebih tepatnya sang isteri lah yang memasang wajah cemberut

" pokok nya aku tidak mau tidur sekamar denganmu!!" teriak jenni

jonas hanya mendengus sebal, sebenarnya gadis ini terlalu polos untuknya. Meski usia mereka sama tetapi cara berpikir jonas sudah lebih dewasa dari pada jenni

"lalu bagaimana? Hanya tersedia satu kamar di apartement ini..." jawabnya kesal

jenni menatap tajam kearah jonas, lelaki itu sudah wangi karna dia habis mandi dan dia juga sudah mengenakan piyama tidurnya yang berwarna hitam 

" lagi pula salahmu juga! Kenapa membeli rumah tidak di survei terlebih dahulu?! Huh! " teriak jenni sebal

" aku memang ingin menge-ceknya tapi mama yang melarang aku harus bagaimana jika sudah seperti itu? Aku juga tidak tau jika kamarnya hanya ada satu!" gerutu jonas

jenni hanya mendengus sebal, mimpi apa aku punya suami yang tampan sepertimu tapi juga sangat menyebalkan! Batinnya 

" sudahlah.. Aku ngantuk ingin tidur! " jenni menghentakan kakinya menuju kamar

"heeei.... Lalu aku bagaimana?! Heiii" teriak jonas sambil berlari menyusul jenni

jenni tidak menoleh kearah jonas, langkahnya terhenti ketika di ambang pintu kamarnya ia berbalik menatap jonas 

" kau kan laki-laki belajarlah sedikit menghargai perempuan! Kau bisa tidur di ruang TV kan? "

jonas hanya ternganga mendengar perintah isterinya  

"kau... In... Heiiiiii" teriaknya ketika jenni menutup pintu kamarnya

"dasar perempuan! Hanya bisa menggerutu dan marah-marah saja... Hehhh dasar kepala kecoa!" gerutunya

**

jonas membolak balikan tubuhnya di sofa yang empuk di depan TV, 

untung saja ruang TV di apartementnya sangat luas dan modern ruangan itu bernuasa putih dan hitam dan di design minimalis dengan perabotan serba canggih dan terbaru 

namun apa boleh buat tetap saja ruang TV ini tidak nyaman untuk dijadikan kamar darurat

jonas menatap langit-langit ruang TV di apartmentnya 

apa dia sudah tidur? Batinnya

jonas bangkit dari tidurnya ia berjalan mengendap-endap menuju kamarnya dan isterinya 

dia membuka pintu kamarnya dengan perlahan berusaha tidak menimbulkan suara sedikitpun

hal pertama yang di lihatnya adalah kegelapan, hanya lampu meja yang menyala di samping tempat tidurnya, dan juga terdapat sosok wanita bertubuh mungil yang berada di dalam selimut 

ia berjalan mendekati kasur

ia terkekeh geli saat melihat posisi tidur Jenni dengan gaya seperti anak bayi yang tertidur dengan pulasnya  

tanpa sadar ia tersenyum melihatnya 

ia membetulkan letak selimutnya dan memandang Jenni dengan penuh arti.

tidurlah yang nyenyak istriku.... batinnya

My husband is My Old friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang