Duda dan Janda Menikah (End)

Bab.3☘️

Pagi ini ku awali dengan bermunajat kepada sang pencipta,setelah itu dilanjutkan senam aerobik dikamar baru aku membantu emak memasak didapur.

"Masak apa hari ini Mak?"

"Mau masak gule daun singkong,sambel pindang sama goreng tahu nduk."

"Ini biar aku aja yg nerusin masaknya,Mak siap siap aja buat ke ladang kan?"

"Ya emak mau ke ladang nenggok tanaman,mungkin ada yg bisa diambil buat sayur."

"Ya udah biar aku yg masak,emak lanjutin yg lain aja."

Setelah berkutat kurang lebih 1 jam didapur, akhirnya masakanku siap.Tak lupa aku menata bekal emak buat ke ladang,karena beliau ngak biasa sarapan pagi, biasanya cuma makan pisang sama minum teh pait hangat untuk mengawali aktifitas beliau.

Tak lupa aku menata bekal untuk makan siangku,walau pun deket rumah biasanya aku selalu bawa bekal,karena malas aja bolak balik dari gudang kerumah.
Setelah semuanya siap aku bergegas buat membersihkan diri dan bersiap mentantar emak ke ladang,mumpung berangkat jam 7 jadi bisa nganter emak dulu ke ladang.

"Nduk ini bekal buat emak kan?"

"Enjih emak yg di tas putih punya emak,ada minum sama pisang juga buat bekal."

"Ohh ya udah, sekarang kamu sarapan dulu baru nganter emak."

"Ya udah tunggu bentar ngih"

Aku sarapan dengan tenang,sambil memperhatikan emak menyiapkan peralatan untuk ke ladang.Setelah itu aku bergegas menyiapkan semua keperluanku kerja.

Jarak antara rumah dan ladang sekitar 1km kalau jalan kaki, biasanya emak jalan kaki bersama warga yg lain katanya sekalian olah raga.Mumpung hari ini aku bisa nganter jadi ya aku nganter dulu sebentar.

🌽

Suasana gudang terlihat sepi,karena jam segini biasanya tinggal packing buat kiriman ke kota.Aku memarkirkan motorku di sebelah pintu masuk gudang sebelum aku berjalan keruanganku.

"Mbak Dewi tumben berangkat siang?lagi sakit apa gimana?"tanya salah satu ibue yg bekerja disini saat aku baru aja masuk kedalam.

"Enggak Bu alhamdullilah saya sehat,saya hanya ikuti instruksi pak Galih mulai hari ini berangkat jam 7,karena beliau sendiri yg mau ngecek gudang dan kiriman."

"Walah gitu to pantesan dari pagi ngak kelihatan.Pak Galih tapi dingin banget,ketemu cuma senyum dikit banget mbak"

"Mungkin memang gitu Bu maklumi aja,ya udah Monggo lanjut saya naruh tas dulu"kataku sambil berlalu keruanganku.

Setelah itu aku mulai ngecek semua barang yang akan dikirim kekota dan beberapa pesanan dari pemilik catering yg biasa pesen di kita.

"Mbak Dewi nanti yg punya Bu Jati dikirim sendiri ya seperti biasa,soalnya mobil sudah ngak muat semuanya"

"Baik mas Yanto siap,nanti biar tak kirim naik tossa aja deket juga,cuma cabe aja kan ya"

"Ya mbak cuma cabe aja 50 kg,kami berangkat dulu mbak."

"Hati2 semuanya jangan lupa berdoa."

"Siiap assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah memastikan semua mobil keluar gudang,aku bergegas mengambil kunci motor tossa yg berada diruanganku.

"Mbak Dewi"

"Astaghfirullah!pak Galih ngagetin kenapa?"

"Mau kemana naik tossa?"

"Ohh mau ngirim cabe ke Bu Jati,tadi mau sekalian dibawa saat ngirim kekota tapi mobil sudah full ngak ada space lagi."