Bab.10☘️

8.3K 236 1
                                    


Kebas itu yg kurasakan setiap bangun tidur selama seminggu ini,siapa lagi pelakunya kalau bukan suami tuaku yg masih asyik tertidur dengan mimik seperti bayi,kalau belum pules dilepas pasti akan bangun persis seperti bayi,tapi ini versi bayi gerang.Sudah sering aku komplain tapi katanya ini jamu biar dia bisa tidur nyenyak,aneh banget jawabannya ngak jelas.

Mas Galih benar2 konsisten dengan omongannya,seminggu ini beneran aku dikekepin dirumah,blasss ngak keluar rumah sama sekali walau hanya sekedar kerumah ibu atau emak.
Seminggu ini kegiatanku cuma sumur,dapur dan kasur repeat trus setiap harinya.Tapi hari ini mas Galih janji kalau kita mau kerumah ibu,rasanya ngak enak aja rumah bersebrangan tapi sudah jadi mantunya blass ngak nenggok kerumah sama sekali.

Cup..

Keelus rambutnya yg lembut sesekali kekecup kening dan bibirnya sekilas."mas bangun yuuk sudah jam 7 katanya mau kerumah ibu"kataku sambil mengguncang tubuhnya.

"10 menit lgi yang"

"Sudah siang lho,mas sudah janji kalau pagi ini kita mau sarapan dirumah ibu."

"Okeh nich bangun"dengan malas aku memcoba membuka mataku,pemadangan pertama saat bangun tidur adalah wajah istri cantikku.

"Sudah ya jangan tidur lagi,aku mau mandi bentar."aku bicara pada mas Galih sambil berjalan kekamar mandi,dia sering banget ketiduran lagi jika bangun pagi.

Setelah 15 menit aku menyelesaikan ritual mandiku,aku keluar dengan wajar lebih segar dan rambut basah tentunya,itu sudah hal wajib selama seminggu ini keramas setiap pagi.Semalam memang cuma tidur tapi habis subuh tadi langsung serangan fajar kalau kata mas Galih.

Kulihat kamar yg sudah rapi dan wangi,sprei sudah diganti.Setiap pagi pasti mas Galih yg melakukannya,katanya bentuk tanggung jawab dia karena sudah buat berantakan,sekedar hal kecil tapi buat aku tersipu malu atas perlakuannya.

Aku berjalan keluar kamar dan kulihat mas Galih sedang berdiri dideket kolam ikan,pasti sedang ngasih makan ikan bantinku.
Aku berjalan mendekat dan memeluknya dari belakang,ini sudah jadi kebiasaaanku setiap kali dia ngasih makan ikan.

"Mas ngak mandi?"

"Bentar masih nyamam dipeluk gini."

Kelepas pelukanku dan berpindah kesamping mas Galih.

"Lho kok dilepas?"

"Sudah siang sana mandi mas,sudah janji lho kalau mau kerumah ibu."

"Ya ya ini mandi."

Cup

"Mas mandi dulu jangan kangen"

Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya,aku pun ikut masuk kedalam kamar untuk bersiap sebelum kerumah ibu.

"Yang mulai hari ini kalau kita pergi harus couple ya bajunya."kata mas Galih begitu dia keluar dari kamar mandi.

"Maksudnya gimana?"jawabku sedikit binggung dengan perkataanya barusan.

"Maksudnya kita harus pakai baju couple dek,misal kita pakai baju dengan warna yg sama,sekarang kan kamu pakai gamis biru dan ya mas juga mau pakai baju biru dan celana hitam.Pokoknya harus sama setiap hari oke."

"Lah kok aneh gitu,biasanya nich suami ngak suka kau couple gitu katanya norak.Ini mas malahan kebalikannya kenapa gitu?"

"Entah mas juga ngak paham,bagus aja kalau menurut mas.Kamu keberatan ngak?"

"Sama sekali ngak keberatan,aku malahan suka,nanti aku pasangin baju2 yg kita punya.Sekarang pakai baju mas dulu trus kita ke ibu.Ini sudah couple kan mas?"

Duda dan Janda Menikah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang