CHAPTER 2

567 58 3
                                    

Fang Duobing membawa Li Lianhua pergi bersamanya, mereka melintasi hutan kecil, berjalan berdua, dia tidak pernah melepaskan pengangannya pada Li Lianhua. Meskipun hanya berani menarik lengan baju Li Lianhua.

"Fang Xiaobao, kau mau bawa aku kemana?" Li Lianhua bertanya

"Tentu saja kerumahku, aula tianji. Ibuku sudah menanti kedatangan dirimu"

"I-ibumu?"

"Hmn. Dia sudah tau aku membawamu pulang"

Li Lianhua mengerutkan dahinya"Hei Fang Duobing, bukankah ini pemaksaan, aku tidak mengatakan akan ikut denganmu"

"Cih. Memang kau ada pilihan lain? Gedung terataimu sudah ambruk lama, kau juga tidak ada rumah. Jadi hanya rumahku lah satu-satunya tempat untukmu"

"...." Li Lianhua hanya menatap Fang Duobing dengan tatapan sinis "setidaknya bisakah kau lepaskan bajuku, kau menarikku seperti aku ini adalah kucing nakal yang suka kabur-kaburan"

"Kan kau memang suka kabur-kaburan, bedanya kau rubah tua licik" jawab Fang Duobing ketus

"Cih!" Li Lianhua memukul pelan kepala Fang Duobing "sepertinya hanya kau satu-satunya murid yang tidak menghormati gurunya.

Mereka terus bejalan dengan santai, Fang Duobing tetap tidak melepaskan cengkramannya pada lengan baju Li Lianhua.

Tiba-tiba sekelompok orang berjumlah sepuluh, dengan mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan topeng yang menutupi seluruh wajah mereka

Fang Duobing dengan sigap menarik Li Lianhua kebelakang dan menjadikan dirinya sebagai perisai

"Kau jangan bertarung. Tetap dibelakangku!" Fang Duobing berkata

Dia lalu berlari kearah para bandit dan mulai menyerang.

Li Lianhua tidak mendengarkan perkataan Fang Duobing, dari dalam lengan bajunya, dia mengeluarkan wenjing dan membantu Fang Duobing maju kedepan.

"KUBILANG JANGAN BERTARUNG! KAU TIDAK PUNYA QI LAGI!" Fang Duobing berteriak

"Tenang saja, aku bisa mengendalikan semuanya" balas Li Lianhua

Fang Duobing terus menyerang para bandit, tapi salah satu bandit sepertinya menargetkan Li Lianhua, dia memancing Li Lianhua untuk bertarung ditempat lain, dan akhirnya mereka bertempur hingga sampai ke dekat jurang.

Li Lianhua merasakan kekuatannya mulai menurun, dia mulai pusing. Lalu bandit yang dilawan olehnya tiba-tiba mencengkram lehernya dan mulai mencekiknya kuat.

Li Lianhua mulai merasakan oksigen mulai menipis dan melemas, perlahan bandit itu menyeret Li Lianhua ke ujung jurang. Li Lianhua dengan sekuat tenaga mempertahankan pijakannya, namun Qi yang melemah, ditambah cekikan di leher membuat Li Lianhua semakin lemas.

"MENJAUH DARINYA!" beruntung Fang Duobing langsung terbang kearahnya, dia menusuk penjahat yang mencekik Li Lianhua dengan erya, dan membuatnya terjatuh kejurang.

Li Lianhua hampir saja jatuh bersama penjahat itu jika Fang Duobing tidak dengan sigap menariknya, dia lalu berputar besama Li Lianhua dan memeluknya dengan erat.

Li Lianhua terengah-engah dipelukan Fang Duobing. Tapi dia tersadar, Fang Duobing mulai bergetar.

"Xi-Xiaobao... Aku-aku sudah tidak apa-apa. Kau bisa melepaskanku"

Fang Duobing menggeleng "aku takut kehilanganmu lagi" dia berkata dengan sedih

"Tidak... Tidak akan" Li Lianhua berkata dengan lembut

Fang Duobing melepaskan pelukannya, Li Lianhua agak terkejut melihat Fang Duobing menangis. "Eh? Kau menangis?" Li Lianhua menyeka air mata Fang Duobing dan membelai kepalanya "sudahlah Xiaobao, aku tidak apa-apa, kau jangan menangis"

Fang Duobing mengangguk, namun fokusnya terbagi ketika melihat leher Li Lianhua memerah dan agak bengkak

dia menyentuh lembut leher Li Lianhua "Xiaohua, lehermu" suaranya benar-benar terdengar khawatir.

"Aah tidak apa-apa, hanya berdenyut sedikit" Li Lianhua menjawab sambil tersenyum

Fang Duobing mencengkram lembut pipi Li Lianhua "kita harus mencari obat untuk lehermu"

Jantung Li Lianhua berdetak kencang merasakan sentuhan Fang Duobing. Padahal ini bukan pertama kalinya Fang Duobing "touchy" kepadanya.

"I-iya..." Yang membuat Li Lianhua menjadi menurut akan perkataan Fang Duobing



Aula Tianji

Setelah melakukan perjalanan selama tiga hari, akhirnya mereka sampai ke aula tianji.

Xiao He adalah orang yang langsung menyambut mereka

"Tabib Li!!!" Dia berlari kearah Li Lianhua dengan senyum bahagia diwajahnya, dia menggenggam tangan Li Lianhua erat "akhirnya kau kembali! Betapa aku sangat merindukanmu!" Dia berkata dengan penuh semangat

"Niang.... Aku kan anakmu satu-satunya, apakah kau tidak merindukanku?!" Fang Duobing memprotes

Xiao He hanya meliriknya tajam, dan langsung kembali menatap Li Lianhua yang tersenyum padanya. Tapi mata Xiao He tertuju pada leher Li Lianhua yang masih memar "eh, Xiaohua... Lehermu kenapa? Apakah anak dungu ini menyakitimu?!"

Fang Duobing memelotot "AKU?!" Dia berkata sambil menunjuk hidungnya

"Ah- sudahlah nyonya He. Aku terlilit akar pohon saat sedang berlari." Li Lianhua mencoba berbohong "tapi ini sudah baikan"

Xiao He menarik dagu Li Lianhua dengan tangannya "Tidak bisa. Ayo ikut aku kedalam, akan ku oleskan salep" xiao He menarik Li Lianhua dan menyeretnya bersama dirinya.

Li Lianhua menatap Fang duobing dengan bingung.

Fang Duobing juga tidak kalah bingung melihat Li Lianhua direbut darinya oleh ibunya sendiri
.
.
.
.

Setelah diobati, Li Lianhua disuguhkan dengan teh oleh Xiao He.

"Terima kasih, Nyonya He. tapi ini terlalu merepotkan" dia berkata dengan sungkan

"Haiyah... Tidak ada yang merepotkan jika untukmu, tabib Li. Kau kan keluarga"

Li Lianhua tersenyum

"Bagaimana keadaanmu selama tiga bulan menghilang?" Xiao He bertanya

"Tidaklah mudah syukurlah aku bisa melewatinya dan sekarang meskipun tidak bisa pulih sepenuhnya, tapi racun didalam tubuh sudah hilang" jawabnya

"Baguslah, kuharap kau betah tinggal disini"

Li Lianhua agak melotot "ti-tinggal disini?"

Xiao He mengangguk dengan semangat "tentu saja!" Dia menjawab "haiyaaah tabib Li kau tau bocah itu, FANG XIAOBAO.... tiga bulan dia terpuruk bahkan menangis semalaman karena tidak bisa menemukanmu"

Li Lianhua tersenyum "bagaimana hubungan Fang Duobing dengan puteri Qing?" Dia bertanya

"Bagaimana apanya?" Xiao He balik bertanya

"Pernikahan mereka, kapan akan diadakan. Aku tidak sabar melihat bocah itu menjadi menantu kerajaan."

"Oh perjanjian pernikahan itu sudah lama dibatalkan, jadi tidak ada lagi. Dia bilang dia ingin mengejar cintanya sendiri" Xiao He menjawab

"Oh- siapa "cintanya" ini? Aku baru tau dia sudah memiliki kekasih" Li Lianhua bertanya, dia lalu menyesap teh hangat dengan pelan

Xiao He tersenyum lebar "cintanya adalah mimpi lamanya. Untuk menjawabnya, aku tidak memiliki hak itu, sebaiknya kau tanyakan padanya"

Seketika Li Lianhua tersedak mendengar jawaban Xiao He. Dan karena malu dia langsung saja tersenyum kecil sambil mengangguk-angguk kecil

TRAP : GHOST FROM THE PAST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang