S&S Collection [Fanfiction Sasuke Sakura] (Non Lemon)

Foto

“Bekerja lembur lagi, huh semangat” gumam Sakura setelah selesai lembur dan pulang dari rumah sakit. Lampu di ruang tamu tidak dimatikan. Dia pikir mungkin Sarada yang meninggalkan lampu untuk dirinya.

Dia memasuki pintu dengan tenang dan menemukan bahwa Sarada tidak ada di ruang tamu, berpikir bahwa dia mungkin sudah tidur, lagipuladia harus pergi ke akademi besok.

Dia berjalan ke kamar Sarada dengan pelan, dan melihat Sarada tidur nyenyak, dan hatinya menghangat. "Sarada sudah remaja sekarang, sudah berapa tahun aku menikah dengan Sasuke-kun? Sampai sekarang aku merasa seperti mimpi bisa menikahinya!" Dia berpikir dalam hati, Dia dengan lembut menutupi Sarada dengan selimut, lalu keluar.

Dia segera mandi dan ingin segera tertidur agar dia bisa memulai pekerjaan besok. Namun, dia tiba-tiba teringat pada foto yang diberikan Ino padanya hari ini. Foto itu ada di dalam amplop merah muda dengan bunga sakura di atasnya, Ino mengatakan kamu hanya bisa melihatnya saat sampai di rumah. Aku hampir lupa.

Dia duduk di kursi dan bersandar, "Pekerjaan hari ini benar-benar melelahkan. Saya bahkan tetap merasa tidak nyaman setelah mandi"

Setelah mengeluh, dia membuka amplop itu, mengeluarkan foto itu dan menatapnya. Setelah beberapa saat, dia menangis tanpa menyadarinya. Dia menyeka air matanya dan tiba-tiba tersenyum cerah, "Astaga Ino, kapan foto itu diambil?" Dia mencoba yang terbaik untuk tersenyum, tapi dia akhirnya menangis ketika dia tersenyum. Jika Ino tidak mengambil foto ini, dia pasti sudah melupakannya.

●●●

Ada embusan angin bertiup di luar. Meskipun saat itu musim panas, malam musim panas masih sangat suram. Saat itu pasti tidak lebih panas dari musim gugur. Sasuke menggigil. Angin dingin meniup jubah Sasuke. Dia buru-buru aku bergegas pulang, berharap bisa pulang segera agar bisa menjadi lebih hangat.

Dia berjalan ke pintu rumahnya dan menemukan bahwa lampu di ruang tamu belum dimatikan, dan dia bergumam, "Apakah Sakura belum tidur?"

Dia diam-diam berjalan ke ruang tamu dan melihat sekeliling, dan menemukan bahwa Sakura tidak ada di sini, "Apakah dia tertidur? Sungguh, dia tidak tahu cara mematikan lampu bahkan ketika dia sedang tidur"

Dia berjalan ke kamar tidur dan menemukan Sakura tidur nyenyak di atas meja. Dia terkekeh tak berdaya dan menutupinya dengan jubahnya untuk mencegahnya masuk angin. Dia membungkuk dan menatap wajah Sakura yang tertidur, dan sebenarnya ada sesuatu di matanya. Penuh cinta "Sungguh, dia sebenarnya bisa tertidur di sini"

Dia menghela nafas lega. Saat dia berdiri tegak, tanpa sengaja dia melihat sebuah foto diletakkan di bawah lengan Sakura. Dia ingin mengambil foto itu dan melihatnya, tapi tekanan Sakura terlalu kencang dan dia tidak bisa mengambilnya. Dia hanya bisa membungkuk untuk mengambil foto itu lalu melihatnya dengan tenang.

"Kapan foto ini diambil? Oh, itu saat aku sedang menjalankan misi bersama tim 10. Apakah itu diambil oleh Ino? Sungguh, akan lebih baik jika aku sudah bangun saat itu. Aku benar-benar tidak akan membiarkan dia mengambilnya" Dia meletakkan foto itu kembali dengan lembut agar tidak membangunkannya.

Dia diam-diam memandangi wajah Sakura yang tertidur dan merasakan perasaan aneh di hatinya. Dia mengingat perasaan itu dengan sangat jelas. Itu adalah pertama kalinya dia melihat Sakura dan dia bilang dia tidak mengenalinya. Dia selalu menyuruhnya untuk menjauh darinya. Tetapi di dalam pikirannya dia selalu takut gadis itu benar-benar berhenti mengikutinya. Dia cuek ketika dia masih kecil, dan dia tidak tahu perasaan apa itu yang selalu muncul ketika gadis itu di sekitarnya. Sekarang dia tahu bahwa perasaan aneh itu disebut emosi.

Dia terkekeh pelan, meninggalkan ciuman dalam di kening Sakura, lalu dengan lembut memeluknya. Dia ingin menggendongnya ke tempat tidur dan membiarkannya tidur nyenyak, tapi dia tidak pernah memikirkan hal ini. Serangkaian tindakan itu bisa membangunkan Sakura, yang pasti baru tidur beberapa saat yang lalu.