C.6

853 54 1
                                    
























































































Hari ini ini Gita sudah sampai di Swiss, Sebenarnya sudah beberapa jam yang lalu, mereka tidak mengetahui tentang Freya yang harus berada di ICU.

Gita kini baru saja Selesai dari kamar mandi, Sedangkan Eli mengambil pesanan makan di bawah, Oniel dan Indah sedang mencari lokasi Rumah sakit rumah sakit di sini.

"Kak di Zürich ada lima rumah sakit kita kunjungi, Di Basel tiga, di Bern tiga juga, Jenewa dua, Luzern juga sama dia dan terakhir di Aarau itu satu. Kita mulai Dari mana?" Tanya Oniel

"Aarau itu dimana?" Tanya Indah

"Sebentar" jawab Oniel langsung mencari lokasinya

"Nil kita cari di Basel aja dulu, soalnya kita lagi ada di Basel" sambung Gita yang datang

"Oh okey kak" jawab Oniel

"Sarapan dulu" ucap Eli membawa makanan

Mereka pun sarapan, Akan tetapi Gita Entah kenapa Mual dan kepalanya pusing sekali.

"Kenapa?" Tanya Indah melihat muka Gita yang pucat

"Nggak ada" jawabnya tersenyum

"Minum obat lu dulu" suruh Eli

Eli mendekati Gita dan berbisik

"Kepala lu atau dada lu?" Tanya Eli

Gita memberikan kode kepada Eli dengan cara berpura-pura menggaruk kepalanya

Eli pun mengerti dan langsung mengambil obat penghilang rasa sakit, dan langsung di berikan kepada Gita.

Kita berpindah ke Indonesia.

Shani kini Berada di dekat bed Freya, Banyak alat medis yang terpasang Di badan Freya,

Shani sabar menunggu Freya tersadar, Dia hanya menatap Adiknya itu.

"Suara ambulance."

"Ruang ICU yang sepi, dan hanya ada suara alat deteksi jantung adalah trauma terbesar Cici dek!"

"Saat mommy meninggalkan kita. Di tempat yang sama"

"Cici berharap kamu sembuh, Cici nggak mau mengulang dan melihat hal yang sama terjadi lagi di ruangan ini"

"Plisss kamu bangun dek hiks hiks"

"Jangan berikan Cici trauma itu lagi"

"Hiks hiks"

Saat Shani sedang mengelus kepala Freya, Jari telunjuk Freya bergerak.

Shani pun melihatnya dan langsung mengusap air matanya.

"Ge!!!!!"

"Gege!!!!!!" Teriak Shani

Gracia dan Feny datang dengan terburu-buru dan melihat Shani

"Kenapa ci?" Tanya Gracia

"Tangan adek gerak" jawab Shani

Feny pun langsung memeriksa kondisi Freya dan Gracia ikut membantu Feny dengan melihat alat medis, beberapa perawat datang membantu.

Beberapa saat kemudian Freya selesai untuk di Periksa, Shani pun melihat mereka.

"Gimana?" Tanya Shania yang mengusap air matanya

PERJUANGAN. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang