20

340 13 0
                                    

Hallo guys jumpa lagi sama Alzeicia
Jangan lupa vote and komen

Bima, Ridho, dan Denta duduk dengan santai diwarung gorengan dengan meja yang sudah bersi dengan piring-piring gorengan dan segelas teh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima, Ridho, dan Denta duduk dengan santai diwarung gorengan dengan meja yang sudah bersi dengan piring-piring gorengan dan segelas teh.

"Jadi si Celsia itu cewek nya Alzeiron?" tanya Denta lalu mengigit bakwan nya.

"Iya." jawab Bima.

"Jadi lo deketin dia buat ngeliat reaksi Al? " celetuk Ridho yang diangguki Bima.

"Jadi seorang Alzeiron pacaran? Gue bahkan mikir kalau dia gay karena enggak pernah pacaran. Mana muka nya kayak tembok lagi. " kata Ridho tak menyangka. Alzeiron tipe yang keliatan nya enggak mungkin punya pacar.

"Jadi mau lo apaain tu cewek si Alzeiron?" tanya Denta. Aneh aja, masalah sama cowok nya, tiba-tiba udah deketin cewek nya aja.

"Geu bakal deketin dia, jadiin dia temen gue, terus gue ceritain semua yang bisa membuat hubungan dia sama Alzeiron hancur. "

Bima menatap penuh ambisi ke depan seakan-akan sebntar lagi ia akan mendapat kemenangan besar.

"Dia harus tahu kalau cowok yang berdiri disamping dia adalah seorang pembunuh! Dan gue bakal pastiin Alzeiron hancur sehancur-hancurnya! "

"Iya gue setuju! Kita kehilangan gara-gara Alzeiron, dia harus ngerasain hal yang sama kayak yang kita rasain!" ucap Ridho dengan penuh penekanan.

"Alzeiron harus hancur!"

∆^∆

Celsia meringis kesakitan sambil berjalan ke arah lemarinya. Gadis itu membuka lemari mencari sesuatu namun tak dapat ia temukan.

Kepalanya pusing, perut nya sakit, dan pandangannya mulai kabur. Ia mengambil handphone di naskah lalu menekan kontak ibunya.

"Bun." panggil Celsia dengan lemas.

"Celsia? Kamu kenapa sayang? Suara kamu kok lemes banget?"

Suara ibunya terdengar begitu khawatir. "Bun, bisa beliin aku pembalut? Stok dirumah habis dan aku lagi dapat."

"Bunda ada meeting, mungkin pulang sore. Kamu dapet? Perut kamu sakit? Atau kepala kamu sakit? "

"Bun tenang bun, aku minum obat bakal mendingan kok. "

"Bunda enggak bisa tenang, bunda pulang sekarang ya."

"Jangan bun, its okey kok."

Celsia berusaha berbicara dengan santai seolah ia sedang baik-baik saja.

"Tapi ..., kamu ..."

"Bun, percaya sama Celsia, anak bunda kuat kok!" yakin Celsia. Gadis itu bahkan sanggup menahan sakit lebih dari ini.

"Kamu serius?"

"Iya bun, bunda jangan khawatir! Bunda lanjut kerja aja, aku sayang bunda, muahh. "

"Byee bundaa. "

ALZEICIA(ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang