Unveiled hearts (minu x jay)

215 4 0
                                    

-

-

-

Dalam kamar besar minu, Jay berdiri dengan gugup di depan Minu, jantungnya berdegup kencang dengan antisipasi dan sedikit rasa malu. Ini adalah pertama kalinya mereka saling terbuka satu sama lain, dan Jay tidak bisa menghilangkan rasa gugupnya.

Minu, yang merasakan kegelisahan Jay, mendekatinya dengan langkah lembut, matanya dipenuhi kehangatan dan pengertian "Hei, Jay, tidak apa-apa. Kau tidak perlu merasa malu di dekatku."

Jay bergeser dengan tidak nyaman, pipinya memerah karena malu saat dia mengalihkan pandangannya.

"Aku tahu, Minu, tapi... Aku tidak pernah benar-benar... melakukan ini."

Minu tersenyum lembut, mengulurkan tangan untuk menangkup wajah Jay dengan lembut, menyatukan tatapan mereka "Aku mengerti, Jay. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa kamu cantik bagiku, luar dalam. Dan kalau kau belum siap tidak apa-apa, kita bisa melakukannya lain kali."

Hati Jay membengkak dengan kehangatan saat mendengar kata-kata Minu, ketakutannya perlahan-lahan mencair di bawah sentuhan lembut pasangannya.

"Terima kasih, Minu... karena telah begitu pengertian. Itu sangat berarti bagiku."

Minu mencondongkan tubuhnya, memberikan ciuman lembut di bibir Jay, sebuah bukti akan penerimaan dan cinta.

"Kamu tidak perlu berterima kasih padaku, Jay. Ketahuilah bahwa aku di sini untukmu, selalu."

Didorong oleh dukungan Minu yang tak tergoyahkan, Jay menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan keberanian untuk melepaskan hambatannya. Dengan tangan gemetar, ia mulai menanggalkan pakaiannya, memperlihatkan tubuhnya kepada Minu.

Saat Jay berdiri di hadapannya, benar-benar terbuka, mata Minu berbinar-binar penuh kekaguman dan kasih sayang.

"Kamu cantik sekali, Jay. Persis seperti yang aku tahu kamu akan menjadi seperti itu." Pujian minu kepada jay.

Jay tidak bisa menahan senyumnya, merasakan gelombang kelegaan menyelimutinya saat dia menikmati kehangatan tatapan Minu.

"Terima kasih, Minu... karena telah melihatku, benar-benar melihatku."

Dengan hati yang terbuka, Jay dan Minu saling berpelukan dan melakukannya, cinta mereka melampaui batas-batas rasa takut atau malu. Pada saat itu, mereka menemukan penghiburan dan kekuatan dalam keintiman hubungan mereka, mengetahui bahwa bersama-sama, mereka dapat menyelesaikan tantangan apa pun yang ada di depan.

Jay Jo HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang