Chapter 5

12 1 0
                                    

Dua bulan berlalu, dan sejak hari dimana Aruna menemui ayahnya untuk meminta izin agar bibi Siska kerja ditempatnya Aruna sudah tidak pernah bertemu dengan ayahnya lagi, ayahnya yang sangat sibuk dengan pekerjaan dan dirinya yang sibuk sebagai mama muda baru untuk Kaivan.

Saat sedang enak menikmati makan siang dikantin tiba tiba saja ok sel Aruna berdering, dapat ia lihat nama yang tertera disana adalah sang penguasa jalanan tapi bukan anak jalanan :))

" Kenapa"

" Buset jutek amat neng, neng lagi diamana? "

" Jijik banget anjing, cepetan ada apa gue lagi makan di kantin bego" kesal Aruna

" Oh lagi istirahat makan siang toh, Aruna adikku tersayang besok kakak mu yang ganteng ini mau berkunjung ke apartemen mu sama papah"

Mendengar itu langsung saja Aruna menyemburkan makanan yang ada didalam mulutnya, sementara Gentala melihat semua kejadian itu, mendengar kakaknya mengatakan itu sontak saja Aruna menoleh ke arah Gentala.

" Kenapa? "

" Loh kok kenapa sih? Ya wajarlah kakak dan papah lo mengunjungi lo siapa tau lo udah mati kelaparan di apartemen"

" Nggak usah gila deh Sa, kita bukan orang yang kekurangan makanan, lagipula di apartemen kan ada bibi Siska yang ngurusin gue"

" Buset, Run lo beneran nggak mau ketemu gue sama papah? "

" Ya bukan gitu, tapi kok tiba tiba gini? "

" Apanya yang tiba tiba anjir, lo kok jadi takut gini sih atau jangan jangan ada yang lo sembunyikan dari gue dan papah ya"

" Hah? Mana ada yasudah kalau mau datang datang aja tapi setelah gue pulang sekolah"

" Iya iya cerewet banget sih jadi cewek, kalau gini mana ada yang mau sama lo"

" Berisik sat"

Aruna langsung mematikan sambungan telepon tersebut dan mengirimkan pesan pada Gentala, melihat pesan itu Gentala langsung menggebrak meja dan mendekati Aruna dan membawanya pergi dari kantin, lagi lagi siswa siswi yang disana mengira jika mereka sedang bertengkar lagi, tak ada yang tau jika sebenarnya mereka sedang proses membina rumah tangga mwehehehehe.

" Maksud pesan lo gimana? "

" Kok bisa sih lo jadi salah satu siswa terpintar, pesan gitu aja otak lo nggak bisa mencerna dengan baik"

"Langsung aja kenapa sih njing nggak usah berbelit belit"

" Besok, papah sama kakak gue mau ke apartemen"

" Trus"

" Besok Kaivan titip di apartemen lo dulu"

" Mana bisa gitu "

" Ya trus lo maunya gimana? Lo mau papah gue tau keberadaan Kaivan? Iya kalau papah gue mungkin bisa percaya, tapi kakak gue rese banget gue yakin kakak gue bakal ngomporin papah gue, jadi untuk besok Kaivan dan beberapa barangnya harus di ungsikan ke apartemen lo, lo kan tinggal sendiri juga"

" Masalahnya gue nggak bisa ngurus Kaivan "

" Tal,lo udah belajar ngurus Kaivan selama dua bulan lebih, pasti lo bisa buat susu formula dan ganti popok nya kan? Lagian nggak bakalan lama kok, paling cuma beberapa jam aja, plis tolong kerja samanya Tala"

Gentala menghela nafas pasrah, mau bagaimana lagi Kaivan adalah tanggung jawab mereka berdua jadi mau tak mau dia juga harus kerjasama.

" Baiklah, tapi jangan lama kalau papah dan kakak lo udah pulang segera jemput Kaivan "

KARENA DIA JADI KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang