Aruna sangat bingung apa yang harus ia lakukan pada bayi ini, dia masih remaja tujuh belas tahun dan tentu saja belum pernah memiliki atau mengurus bayi, jika ia membawa bayi ini pulang kerumah utama sudah pasti dia akan dihujani berbagai macam pertanyaan dari bokap dan abangnya yang cerewet.
Tak ada pilihan lain kali ini ia harus minta bantuan pada orang yang sudah berpengalaman mengurus bayi, jika tidak bayi ini akan mati ditangannya. Tak mau ambil pusing Aruna langsung mendial sebuah nomor yang ada dalam kontaknya
" Selamat malam, maaf mengganggu apa paman sudah tidur? "
" Belum, ada apa non Runa menelpon malam malam begini? "
" Bagaimana dengan bibi Siska, apa bibi sudah tidur paman? "
" Sudah, ada perlu apa non katakan saja biar saya yang melakukannya"
" Paman saat ini aku butuh bantuan paman dan bibi Siska ada hal penting, datanglah ke apartemen bersama bibi Siska tapi tolong rahasiakan ini dari Papah sama kak Arsa"
" Memangnya ada apa non? "
" Paman situasinya sangat urgent jadi aku akan menjelaskannya nanti, tolong datang kemari lebih cepat paman"
" Baiklah tunggu sebentar"
" Terimakasih paman"
Aruna mengakhiri panggilannya, ia terus mentap bayi yang sedang menatapnya itu, Aruna sudah mengganti kain yang membalut bayi tersebut dengan kain yang lebih hangat miliknya agar bayi tersebut tidak kedinginan.
Seorang bayi laki laki dengan mata hazel yang sedikit tajam tapi memberikan kesan menawan bagi siapa saja yang melihatnya, sadar sedang di perhatikan bayi itu melemparkan senyum indahnya pada Aruna, melihat itu tentu saja membuat Aruna gemas sekaligus bingung apa yang harus ia lakukan.
Dua puluh menit kemudian paman Jordi dan istrinya bibi Siska sampai di apartemen Aruna. Begitu sampai Aruna langsung menunjukkan bayi tersebut pada mereka berapa terkejutnya mereka, mereka mengira jika itu anak diluar nikah milik Aruna yang ia sembunyikan, akan tetapi setelah Aruna menjelaskannya barulah mereka merasa lega.
Paman Jordi dan bibi Siska adalah sepasang suami istri yang bekerja dirumah keluarga Aruna sejak Aruna masih bocah, bahkan bibi Siska lah yang mengurus Aruna saat masih kecil, jadi keluarga Aruna dan paman Jordi sudah sangat dekat, dan paman Jordi adalah orang kepercayaan papah Aruna dalam rumah mereka.
" Paman bibi, bagaimana ini apa yang harus aku lakukan pada bayi ini? Aku dan Tala sudah mencoba menitipkan nya dirumah sakit tapi mereka malah mengatakan kalau ini anak diluar nikah milik kami, kalau kami tidak mau merawatnya mereka akan melaporkan kami"
" Lalu dimana pria yang bernama Tala itu saat ini"
" Dia pulang kerumahnya dan akan datang besok lagi"
" Sepertinya non Runa lelah sekali, tidurlah biar bibi yang urus bayi ini "
" Beneran bi? "
" Iya tidurlah" ucap bibi Siska dengan lembut.
" Terimakasih bi, aku menyayangimu "
Setelahnya Aruna merebahkan diri dia benar benar lelah dengan semua kejadian yang terjadi malam ini.
Keesokan harinya Gentala benar benar menepati janjinya, tepat pukul tujuh pagi ia sudah sampai di tempat dimana ia menurunkan Aruna malam itu, setelah mendapat kabar dari Gentala Aruna bergegas menjemput Gentala ke bawah.
Sesampainya di apartemen Aruna betapa kagetnya Gentala melihat apartemen mewah yang sangat tersusun dengan rapi dan bersih itu. Gentala melihat sepasang suami istri disana sepertinya itu orangtua Aruna batin Gentala.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENA DIA JADI KITA
Fiksi RemajaAruna Athalia seorang siswi SMA sangat membenci orang yang bernama Gentala Bagaswara seorang siswa SMA disekolahnya begitu juga dengan Gentala, Setiap hari setiap bertemu tidak ada yang mereka lakukan kecuali ribut ribut dan ribut, bahkan siswa lain...