merry POV.
Kalo tau gini sih aku nggak bakalan nolak ajakan dia pergi bareng. capek bingo.
setelah jalan kaki sambil keringatan, sampai juga di depan komplek. tinggal nyebrang lalu sampai deh di pasarnya.
sekarang saatnya keliling pasar di tengah keramaian ini untuk mencari semua bahan makanan yang ada di daftar belanjaan dari si mbok.
tomat, cabe rawit, ikan tongkol, bawang putih,bawang merah, bawang bombay, ayam, serai, jeruk nipis, daun bawang, dan terakhir ini dia jagung.
selesai juga akhirnya belanja-belanjaannya. sekarang waktunya pulang.
astaga, nyebrangnya gimana ni ? jalannya rame banget. mana bawaan berat lagi.
wahaa.. ini dia waktunya nyebrang.
BRAK!9
kok kayaknya ada sesuatu yang barusan lepas dari tanganku ya ?.
"tomatkuu!!!" aku melihat ke kanan dan kiriku sebelum memungunt tomat-tomatku yang berserakan di tengah jalan, ada sebuah mobil yang sedang mengarah kepadaku. aku harus memungutnya sebelum digilas sama mobil itu.
aku mulai memungutnya satu per satu lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik tempat jeruk nipis karna masih menyisakan banyak ruang kosong. sesekali aku melihat ke arah mobil yang mengarah kepadaku.
"aaaaa!!!" sepertinya hidupku tamat sampai di sini.
setelah berteriak sekencang mungkin, aku merasakan tubuhku disenggol sedikit oleh ujung depan mobil yang mengarah padaku tadi dan membuat tubuhku yang semula sedang jongkok dan sekarang tumbang ke kanan.
aku membuka mataku dan mendapatkan diriku tak berdarah sama sekali. malah aku didatangi seorang pangeran yang entah dari dunia mana.
aku melihat ke arahnya yang sepertinya sedang berbicara kepadaku tapi aku tak tau apa yang dibicarakannya, seakan dia sedang berkomat-kamit.
##
dika POV.
"ngapain lagi lo ke sini ?" tanyaku malas.
"ih kamu kok gitu sih bilangnya. aku cuma mau ngajak jalan kok."
"aku mau ke kantor."
"ini kan hari minggu, ngapain ngantor segala sih ?"
"ya kerjalah. kalo nggak kerja mana mungkin kamu bisa belanja-belanja terus."
memang udah salah nih dari awal aku ngedekatin nih cewek. aku udah tertipu dengan kecantikkannya.
padahal aku udah bersikap dingin terus selama ini biar dia mutusin aku tapi dia malah makin nempel aja. kalau aku yang mutusin duluan bisa-bisa maminya datengin aku lagi.
"ren, maaf, kayaknya aku nggak bisa nerusin hubungan kita. aku udah capek. dan satu lagi, bilang ke mami kamu jangan nyari aku lagi." setelah mengatakannya dengan tegas aku mengambil jas dan tas ku di atas sofa lalu pergi. Reny pun mengikutiku dari belakang
saat aku membuka pintu, aku melihat mobil baru saja berhenti di depanku. seseorang yang tak ku kenal keluar dari dalam mobil lalu membukakan pintu sebelahnya.
Reny langsung menerobos keluar lalu berjalan cepat masuk ke dalam mobilnya dan mobilnya pun sudah melesat begitu saja.
Pandanganku beralih ke dua orang yang baru saja menaiki tangga rumahku.
Dia ? Cowok dari mana lagi nih.
kok tiba-tiba hawanya jadi panas gini sih ?.
"ini barangnya mau di letakin dimana ya ?" tanya seorang pria yang datang bersama si cewek mesum itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My F/Luck Love
RomanceTak ada yang tahu akhir dari kisahku, bahkan aku pun tak tahu.