Mature!

235 14 6
                                    

Warn! Adult content
Ga suka skip ajh, dibawah umur bisa langsung skip:D



Sebenarnya apa yang terjadi Lex sendiri tidak mengerti, kekecewaan di hatinya sudah cukup besar namun mengapa dan bagaimana bisa dia malah berakhir dalam satu ranjang dengan Hyunsik?

Dilepasnya satu-persatu kancing kemeja yang membalut kulit pucatnya, Lex dengan berhati-hati melepas atasan Hyunsik dan melemparnya ke sembarang arah. Tatapan yang sulit di artikan kembali memenuhi pemuda tersebut.

Nafasnya memberat begitu melihat dua tonjolan kecil pada kedua sisi dada Hyunsik, ibu jarinya dengan lembut mengusapnya membangkitkan suara lenguhan kecil yang begitu menggoda.

"Nghh.." lenguhan kecil lolos dari mulut Hyunsik kembali membangkitkan gairah yang semakin besar.

Lex yang sudah tidak tahan membuka pakaiannya sendiri dengan terburu-buru menyisakan celana pendek yang digunakannya. Dengan jelas Hyunsik dapat melihat tonjolan besar tersebut membuat pipinya benar-benar memerah.

Ya itu terlihat lebih besar dari miliknya sendiri!

Lex juga melepas seluruh pakaian Hyunsik namun dia melakukannya dengan lembut dan perlahan, bagaimanapun Hyunsik itu demam dia ingin melakukan yang terbaik.

Tangannya meraih kebanggaan Hyunsik yang sudah berdiri tegak dengan sedikit cairan yang keluar dari ujungnya, diusapnya dengan lembut pada ujungnya kembali membuat Hyunsik melenguh.

"Hmnghh aahh-"

Dengan kakinya yang terbuka lebar Hyunsik menatap Lex dari bawah dengan keringat yang deras membasahi tubuhnya, pemuda di atasnya kini mendekatkan kepalanya untuk kembali mencium bibir Hyunsik dengan lembut sedangkan tangannya mencoba untuk memainkan kejantanan Hyunsik dibawah sana.

Ciuman panas berlangsung cukup lama, keduanya beradu lidah dan bertukar Saliva dengan panas membuat suara cepakan yang panas diiringi dengan desahan Hyunsik yang sedikit tertahan karena bungkaman pada bibirnya.

"Eunghh L- Lex.. aanghh" tangannya meremas surai hitam milik Lex yang masih dengan setia menciumnya dan menghisap bibirnya kuat.

Pelepasannya hampir sampai dan tubuhnya sedikit menggeliat begitu Lex menaikkan temponya untuk memijat penis Hyunsik. Desahan-desahan merdu terlontar dari bibirnya terdengar seperti lantunan musik untuk Lex terlebih lagi beberapa saat Hyunsik mendesah sembari menyebutkan namanya.

Sungguh gila rasanya hampir saja Lex memaksakan dirinya untuk cepat masuk tetapi begitu melihat mata Hyunsik yang sedikit berair dia mengurungkan niatnya.

Satu jarinya masuk dengan perlahan menggunakan bantuan dari cairan Hyunsik yang sudah keluar sebagai pelumas, pekikan sakit terdengar cukup pilu begitu Lex menggerakkan jarinya untuk keluar masuk membiasakan diri.

"Aghh! Sakit hunghh.. seharusnya aku yang menusuk karena aku lebih tu- aanghh!!" Hyunsik kembali meracau tidak karuan menggumamkan kata-kata konyol yang membuat Lex sedikit tertawa.

Bagaimana bisa Hyunsik meminta untuk menjadi pihak atas? Hanya karena dirinya lebih tua bukan berarti Lex dapat dengan mudah mengalah dan membiarkan yang lebih tua mendominasinya.

"Disaat seperti ini pun kamu begitu berisik, padahal tadi menangis begitu keras" ujarnya sembari menambahkan satu jari lagi pada lubang Hyunsik.

Sakit rasanya, bagaimana bisa dua jari saja membuatnya merasa seperti terbelah menjadi dua? Bagaimana jika Lex yang benar-benar masuk nanti? Hyunsik tidak bisa membayangkannya, air matanya turun dengan deras merasa sakit.

Tangannya meremas bantal dengan kuat disaat Lex menggerakkan jarinya menggunting didalam sana guna melebarkan sedikit untuk mempermudah saat dirinya masuk nanti.

Hujan | Lexhyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang