FOLLOW SEBELUM MEMBACA
[HASIL PEMIKIRAN SENDIRI]
⚠️Di larang plagiat
⚠️Jika ada kata-kata kasar jangan di tiru
⚠️ Banyak typo bertebaran maklumin baru belajar
Kisah ini menceritakan tentang, Aqilla Citrani seorang remaja perempuan yang mati-matian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum baca alangkah baiknya vote dulu yuk!dan ramaikan komentar🤗.
~Selamat membaca~
*****
Mentari sudah menunjukkan cahayanya kini Aqilla sedang memasak makanan untuk bekal di sekolah.tetapi bukan untuk dirinya tetapi untuk Alvaro.
"Nah, selesai juga, moga-moga Alvaro nerima deh masakan aku." ujar Aqilla dengan gembira,ia memasukkan bekal tersebut ke dalam tasnya.
"Sayang tumben kamu bangun pagi biasanya di bangunin, baru kamu masak apa?" tanya seseorang yang datang dari arah belakang Aqilla, orang tersebut adalah bundanya Aqilla yang bernama Nasya Citrani.
"Hehe,iya bund aku lagi masak nasi goreng" jawab Aqilla.
"Owh yaudah,"ucap bundanya Aqilla dengan duduk di meja makan.
"Iya bund, yaudah kalau gitu aku berangkat dulu ya"pamit Aqilla dengan menyalimi tangan bundanya.
"Kamu berangkat dengan siapa?"tanya bunda Nasya.
"Aku pesan taksi aja bund"jawab Aqilla
"Gak tunggu Ayah dulu di atas lagi siap-siap?"tanya bunda Nasya
"Gak usah bund aku langsung berangkat aja, yaudah aku berangkat dulu ya."
"Assalamualaikum"salam Aqilla sembari berjalan keluar dapur. "Walaikumsalam"jawab bunda Nasya
*****
Kini Aqilla sedang berjalan di parkiran,ia melihat ke sana ke mari untuk mencari keberadaan Alvaro.
Dan tak sengaja ia melihat Alvaro dengan teman-temannya yang telah duduk di atas motor.Tetapi Alvaro membelanginya,ia tau jika itu adalah Alvaro.
Dengan semangat Aqilla berlari ke arah kumpulan para cowok-cowok itu.
"Kak"panggil Aqilla dari belakang.
Alvaro yang mendengar suara seseorang memanggilnya dari arah belakang dan terdapat Aqilla yang sedang memegang kotak bekal dengan tersenyum.
Alvaro yang melihat itu segera memutar bola matanya malas dan berbalik lagi tidak memperdulikan Aqilla berada di belakangnya yang sedang menatapnya".
"Guys gue duluan,ada ulat bulu di sini" sindir Alvaro, dengan aura dinginnya.
Saat Alvaro ingin berlalu pergi, dengan cepat Aqilla menahannya.
"Kak tunggu dulu"ucap Aqilla menahan Alvaro
"Apa"ucap Alvaro dingin
"Aku pengen kasih kakak makanan aja, makanan buatan aku pasti kakak suka."sembari menyodorkan bekal tersebut kepada Alvaro.
Bukannya menerima, malahan Alvaro menepis makanan itu dan membuat isi makanan itu jatuh tumpah berserakan.
Mereka berdua menjadi sorotan tontonan para siswa siswi.
"K-kak ko kakak buang makanan hasil masakan aku,aku udah capek-capek masakin makanan ini buat Kakak"ucap Aqilla, dengan mata berkaca-kaca.
"Yang nyuruh lo masak siapa" ucap Alvaro dingin
"Tapi kan kakak hargai hasil masakan aku juga, itu aja bikin aku seneng"ucap Aqilla.
"Heh, sampai kapan pun gue gak mau makan hasil masakan lo itu"gertak Alvaro.
"Lo itu cewek murahan tau gak,lo gak ngaca apa, penampilan lo mirip jalang, jadi lo tuh gak cocok sama gue, dasar cewek murahan, cocoknya lo itu sama peria yang hidung belang !"teriaknya dengan memaki-maki Aqilla, sembari menunjuk wajah Aqilla.
Degh...
Perkataan Alvaro lontarkan barusan membuat hati Aqilla tertusuk,dan membuat Aqilla mematung di tempat.
Vania yang baru saja sampai, dan mendengar perkataan Alvaro membuat Vania naik pitam,ia berjalan ke arah kerumunan.
Sesampainya di hadapan Alvaro dengan emosi Vania menampar pipi Alvaro.
Plakk...
Tamparan itu membuat semua siswa siswi yang ada di situ terkejut kecuali Vania dan Aqilla.
"Lo apa apaan hah!"marah Alvaro
"Apa!,lo itu yang apa apaan,lo yah jadi cowok hargain dong masakannya Aqilla,lo benar-benar cowok brengsek tau gak dan lo gak usah keluarin perkataan kek gitu juga anjing!"bentak Vania.
"Heh,gue itu gak suka sama teman mura-"ucap Alvaro.
"Stop!,lo bilangin dia murahan "potong Vania
"Lo yah bisa gak sih hargain dikit perjuangan cinta Aqilla ke lo,dia rela sakit hati demi dapetin hati lo, jadi jika dia berubah dan gak ngejar Lo lagi, jangan memang lo nyesel"ucap Vania panjang lebar.
"Oke fine, malahan itu lebih bagus, jadi hidup gue jadi tenang tanpa sih ulat bulu itu"tunjuk Alvaro ke arah Aqilla Yeng telah menunduk.
"Oke, jangan memang Lo nyesel di suatu saat nanti,Yuk Qill kita pergi"ajak Vania kepada Aqilla dengan menarik pergelangan tangannya,dan meninggalkan parkiran.
*****
"Jika Aqilla tidak lagi mengejarmu,jangan memang kau menyesalinya karena telah menyia-nyiakan cinta tulus Aqilla, Alvaro" ❀~Vania Clarissta~❀