بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ•
•
•"Mungkin diantara kita kamu yang lebih tua." ucap mereka.
"Kan belom kenalan, kok kamu sudah tau?" tanya Aisyah.
"Ya Allah, berikan kesabaran untuk hamba."
"Perkenalkan nama saya Kinaya, panggil saja naya."
"Dan aku perkenalkan namaku Fikaya, panggil saja Fika."
Aisyah tersenyum akhirnya dia mendapatkan teman baru yang bisa menemaninya di pesantren.
"Kayaknya, Aisyah paling muda disini." sahut Aisyah.
"emangnya kamu tahu dari mana?" tanya Fika ditanggapi oleh naya.
"jadi tadi sebelum Aisyah ke sini, umi sudah memberi tau identitas kalian ke Aisyah" jelasnya.
"Terus kenapa tadi Aisyah masih bertanya nama kami?"
Aisyah terkekeh. "Aisyah hanya ingin mendengarnya secara langsung."
Hari ini di suasana baru di tempat baru Aisyah seperti anak kecil sementara dulu waktu Aisyah di SMA dia seperti seorang kakak bagi teman-temannya.
Mereka tersenyum lalu memeluk Aisyah. Aisyah yang terkejut mendapatkan pelukan dari mereka pun tertawa dan membalas pelukan mereka.
Aisyah melihat area kamar yang akan di tempati, lalu terfokus ke arah kasur.
"Kok ada dua kasur?" tanya Aisyah.
Naya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Iya, nanti aku bilang ke umi Zahra untuk menambah satu kasur."
Aisyah menggeleng. "Tidak usah, kita gabungin aja, nanti aku yang tidur ditengah-tengah." ucapnya dengan senyum manis.
"Yaudah ayo, kita bereskan barang-barangmu, bentar lagi udah mau sholat ashar. Kita akan sholat berjamaah di masjid."
"Biar kami bantu!"
Mereka pun membantu Aisyah untuk membereskan barang-barangnya dan menaruhnya di lemari yang terdapat di kamar tersebut.
"Huh! Capek juga ternyata." keluh Aisyah. Mereka tersenyum melihat ke arah Aisyah.
"udah ayo kita ke kamar mandi, bersih-bersih sekalian ambil wudhu. Keburu antriannya panjang." ajak Fika.
"Hm ayo." sahut Naya.
Aisyah mengangguk lalu mengambil pakaian yang akan ia kenakan.
Mereka pun beriringan menuju ke kamar mandi sembari mengobrol dan bercanda.
Tiba-tiba di perjalanan mereka bertemu dengan Gus Zizan yang akan menuju ke arah masjid.
Gus Zizan menyempatkan untuk berhenti dihadapan mereka.
"Cepetan, setelah itu ke masjid." ucapnya kepada Aisyah dengan senyum yang tipis.
Aisyah yang diperintahkan pun mengangguk. "Iya gus." sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE,KOMEN SUPAYA BISA MENJADI PENYEMANGAT) Aisyah Az-Zahra yang menyukai seorang Gus di pesantren tempat dimana dia menuntut ilmu. Akankah cinta mereka bertepuk sebelah atau sebaliknya Ayo bac...