••10. Pulang.••

517 28 2
                                    

[Usahakan vote sebelum membaca ya manis!]






"Akhirnya sudah selesai." ucap Gus Zizan.

Faqi tersenyum bahagia akhirnya pekerjaannya telah selesai meskipun sedikit bantuan dari tangan Gus Zizan.

"Wih baik banget sih." ujar ustadz Faqi.

Gus Zizan yang mendengar pujian dari Faqi hanya memutar bola matanya. "Udah ayo kembali ke ndalem udah malam." ucapnya.

Mereka kini menuju ke ndalem karena jam juga sudah hampir larut.

"Besok pasti sudah sepi." ucap ustadz Faqi. Gus Zizan hanya diam dan mengabaikan ucapan ustadz Faqi.

Ustadz Faqi yang merasa apa yang dikatakannya tidak ditanggapi oleh Gus Zizan.

"Gak asik kamu." ujar ustadz Faqi. Gus Zizan terkekeh melihat ustadz Faqi yang terlihat kesal.

"Aku yakin, kesepian ini tidak akan berlarut-larut." ucapnya sambil tersenyum.

Ustadz Faqi terlihat bingung. "kesepian tidak berlarut-larut." maksudnya."

Gus Zizan menghentikan langkahnya. "Besok kamu akan tau, jadi sabarlah." setelah Gus Zizan mengatakan hal itu dia pun segera masuk ke ndalem dan meninggalkan ustadz Faqi yang masih diam dan heran didepan ndalem.

Setelah sadar dirinya terdiam sendirian ustadz Faqi pun juga menyusul Gus Zizan masuk.

♪♪♪♪♪

Gus Zizan menuju ke kamarnya, dia pun membuka pintu dan kembali menutupnya tidak di lupa di kunci.

"Ya Allah, kurasa sekarang rasanya begitu capek tidak seperti hari-hari sebelumnya." gumamnya lalu menuju ke arah ranjang dan menidurkan tubuhnya.

Pusing itulah yang dirasakan sekarang oleh Gus Zizan dan tanpa waktu lama Gus Zizan terlelap.

Jam sudah menunjukkan dini hari udara dingin yang masuk meskipun jendela ditutup tetapi dari celah-celah yang terdapat di dalam kamar Gus Zizan.

Gus Zizan sedikit terusik dalam tidurnya merasa dingin. Gus Zizan mengejapkan matanya dan segera duduk dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul setengah tiga. Gus Zizan segera menuju ke kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan sholat tahajud yang sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.

Selesai berwudhu Gus Zizan mengambil sajadah di lemarinya dan segera melaksanakan sholat tahajud. Setelah sholat tahajud Gus Zizan biasanya akan membaca Al-Qur'an sampai memasuki waktunya sholat subuh.

Gus Zizan menyudahi murojaah nya dan bersiap untuk segera menuju ke masjid dan melaksanakan sholat subuh Disana. Gus Zizan menyimpan Al Qur'an nya di atas nakas samping ranjangnya dan meletakkan sajadahnya di lemari lalu segera keluar dari kamarnya.

"Assalamualaikum, aba." salam Gus Zizan yang melihat kyai Hasan dari dapur.

" wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Zan ayo ke masjid."

Gus Zizan mengangguk dan segera menuju ke area masjid. Tanpa disengaja Gus Zizan melihat seseorang yang dia kenal tidak jauh darinya.

" Astaghfirullah Zan, ingat masih belum halal." ujar kyai Hasan yang tanpa sengaja melihat ke arah yang Gus Zizan pandang.

Gus Zizan terkejut lalu segera mengalihkan pandanganya. "Maaf aba."

Gus Zizan dan kyai Hasan menuju ketempat shaf paling depan. Umi Zahra tidak bisa ikut dengan mereka dan lebih memilih untuk melaksanakan sholat di ndalem.

Di area santriwati di shaf bagian belakang terdapat Aisyah dan temannya.

"Aku gak mau pisah sama kalian." timpal Fika.

Takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang