O7.

250 66 4
                                    

"Sebenernya Janessa itu pengen jadi idol kpop."

Semua terdiam mencerna apa yang di katakan Liora, sementara Janessa bernafas lega karna Liora tak membocorkan hal lain.

"Yaelah, kalo itu mah gue tau Li." Roona membalas.

"Kan cuma lo sama Jiya yang tau, cowok-cowok disini kan gatau."

"Yeu, gua pikir lo mau bilang kalo Janessa suka sama siapa gitu."

Jiya mengangguk setuju dengan perkataan Jack. Jack pun sontak melirik Jeremy, entah mengapa sedari tadi Jeremy hanya berdiam diri. Bahkan ia tak jadi menjalankan rencana untuk mendekati Janessa hari ini.

Mereka pun lanjut bermain hingga sore hari. Saat matahari mulai terbenam, satu-persatu dari mereka mulai pamit untuk pulang ke rumah.


•••

Janessa dan Liora di buat terkejut saat melihat kehadiran orang tua Janessa di depan cafe tempat mereka bermain tadi. Liora pun melirik Janessa yang sudah ancang-ancang untuk kabur dari mereka.

"Janessa! Jangan coba-coba untuk kabur lagi, pulanglah nak, papa dan mama sudah berjanji untuk tidak bertengkar lagi."

Di sisi lain, Jeremy hendak keluar dari cafe, namun mengurungkan niatnya saat melihat Janessa berbicara dengan dua orang yang menurutnya asing.

Jeremy pun membuka sedikit pintu cafe itu, agar dirinya bisa mendengar percakapan mereka.

"Jane bakal pulang, asal papa sama mama izinin Jane buat jadi idol dan tinggal di Korea."

Rupanya Janessa menekuni niatnya itu, menjadi idol kpop dan pergi meninggalkan negeri ini. Jeremy menghela nafas, ia merasa kalau akhir-akhir ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan pendekatan.


•••

Beberapa minggu kemudian, Janessa sudah kembali ke rumahnya setelah papa dan mama nya mengizinkan dirinya untuk mengejar mimpi sebagai idol kpop.

Merenggangkan badannya, Janessa duduk dan menyandarkan badan di punggung ranjang. Ia mengambil hp nya saat mendengar satu notifikasi masuk.

Halo, ini OA Entertainment.

Kami membawa kabar gembira untuk anda.
Selamat kepada Janessa Victoria! Anda di nyatakan lolos seleksi trainee OA Entertainment.

Kami akan menyiapkan penerbangan anda ke Korea Selatan dalam satu minggu. Balas email ini jika anda menerima.

Kami menunggu kedatangan anda.

OA Entertainment.

Janessa menutup mulutnya, tak percaya dengan semua ini. Ia pun buru-buru mengabari Liora untuk memberitahu kabar gembira itu.

"Halo Jane?"

"Li, gue lolos! Lo gimana?"

Di sebrang sana Liora bingung, namun akhirnya ia paham maksud Janessa.

"DEMI APA? BENTAR GUE MAU CHECK PUNYA GUE."

"Iya buruan check!"

Dengan perasaan menggebu-gebu, Liora membuka email nya. Dan benar saja, ia ternyata melewatkan pesan email dari OA Entertainment.

Setelah membaca pesan itu, Liora kembali di panggilan telfon dengan Janessa.

"Jane, gue.."

"Suara lo kenapa? Lo lolos kan Li?"

Liora menangis, membuat Janessa berpikir yang tidak-tidak.

"Li kok nangis? Masa iya lo ga lolos sih?"

"GUE LOLOS JANE HUAAAAAA."

Janessa tersenyum senang, ia kira Liora menangis karna tak bisa lolos.

"Dalam satu minggu kita bakal ke Korea, gue ga sabar banget!"

"GUE JUGA! Duh bentar ya Jane, gue mau ngasi tau mama papa sekalian prepare. Bye-bye!"

Janessa tersenyum tipis. Ini berita bahagia, namun Janessa tak bisa menjamin orang tuanya akan bahagia mendengar berita ini, mengingat mereka tak sepenuhnya setuju.

•••

"Jer!"

Jack berlari menghampiri Jeremy yang sedang asik merokok di halaman depan.

"Apa?"

"Lo liat ini."

Jeremy menerima hp milik Jack, ia pun melihat status WhatsApp Liora yang berisi pesan dari agensi Korea.

Memberikan hp Jack, Jeremy menghisap kembali rokok miliknya. "Urusannya sama gua apa?"

"Baca yang teliti makanya! Ini Liora nulis di caption kalo dia sama Janessa lolos audisi idol di agensi Korea!"

Mendengar itu Jeremy terbatuk, Janessa sudah di tahap ikut audisi? Bagaimana dirinya tak tau dengan hal ini?

"Itu udah fiks?"

Jack mengangguk mantap. Selepas menerima pesan itu, Liora dengan excited menelfon nya hanya untuk menyampaikan berita bahagia itu.

Menatap lurus kedepan, Jeremy mengepulkan asap rokok nya kemudian membuang puntung rokok itu.

"Jack, kayaknya Tuhan ngerestuin gua."

Jack mengerutkan keningnya bingung. "Maksud lo?"

Jeremy tersenyum, lalu menggeleng pelan. Ia pun mengeluarkan hp nya dari saku dan menelfon seseorang.

"Halo pa."


TO BE CONTINUED.


dikit dulu, besok pagi up lagi 🥰

Stalk meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang