11.

230 49 11
                                    

Saat ini, Janessa tengah istirahat setelah berlatih dance bersama para trainee yang lain. Liora sedang test vocal di ruangan lain, jadi Janessa memutuskan untuk keluar dan membeli beberapa minuman.

Setelah mengenakan topi hitam dan masker nya, Janessa keluar dengan tergesa-gesa sebelum para fans grup senior nya menyadari keberadaannya.

"Huft, untung mereka ga liat gue." Monolog Janessa setelah berhasil kabur dari luar gedung.

Janessa pergi ke kedai kopi di pinggir jalan. Saat hendak masuk, langkah gadis itu terhenti ketika melihat seorang pemuda yang ia kenal.

"Ga mungkin... Jeremy?"

Janessa langsung bersembunyi dan berjongkok di dekat pot besar di sebelahnya saat Jeremy menoleh ke arahnya. Setelah dirasa aman, Janessa keluar dari persembunyiannya.

"Bangun Jane bangun! Mana mungkin Jeremy ada disini anjir." Janessa terus menerus menampar pipi nya sendiri, seolah-olah berusaha menyadarkan dirinya bahwa yang ia lihat itu hanyalah khayalan nya seorang.

"Pipi gue sakit, tapi gue kok ga bangun bangun ya... Jeremy juga masih ada di depan mata gue."

Entah mengapa, kaki Janessa perlahan melangkah dan masuk ke dalam kedai itu. Bunyi lonceng pintu kedai itu berbunyi, saat Jeremy menunggu pesanannya, dirinya menoleh untuk melihat siapa yang masuk. Melihat itu Janessa langsung duduk di kursi terdekatnya, lalu pura-pura membaca menu yang tersedia di meja.

Janessa bernafas lega saat Jeremy tak menyadarinya. Saat Jeremy mengambil pesanan nya dan pergi, Janessa dengan sigap mengikuti nya dari belakang, namun salah satu pelayan di sana menghalangi nya.

"Hei, mau kemana? Tak jadi memesan?"

"Maaf, aku ada urusan mendadak. Lain kali aku akan datang kesini." Balas Janessa lalu segera berlari keluar menyusul Jeremy, syukur Jeremy masih terlihat di pandangan nya.

•••

Setelah berjalan kurang lebih 1km, akhirnya Jeremy berhenti di salah satu gedung yang Janessa ketahui. Jeremy masuk ke dalam gedung itu, dan herannya beberapa orang disana membungkuk untuk menyapa Jeremy, seakan-akan mereka saling mengenal.

"Ga mungkin.. kenapa Jeremy masuk ke gedung MD ent?"

MD entertainment adalah agensi yang menaungi beberapa aktor dan model. MD ent juga memiliki beberapa idol di bawah naungan mereka, namun mayoritas nya adalah aktor.

"Jangan bilang kalo Jeremy.."

Belum sempat berfikir mengenai Jeremy dan MD ent, fokus Janessa teralih pada alarm di handphone nya yang berbunyi, menandakan kalau waktu istirahatnya sudah berakhir. Dengan cepat Janessa berlari kembali ke OA ent sebelum guru dance nya mengamuk.

•••

Hari sudah gelap, Jeremy keluar dari gedung MD ent setelah selesai berlatih akting. Jeremy membuka ponsel genggam nya, bisa ia lihat foto candid seorang gadis yang tersenyum, membuat gummy smile nya terpampang jelas. Jeremy rindu Janessa.

"Sampe kapan aku mau sembunyi kayak gini Jane." Monolog nya. Ia menyayangkan kenapa waktu terasa begitu lambat? Ia menantikan debut idol Janessa, agar rencananya bisa ia jalankan.

Jeremy melihat jam lagi, waktu menunjukkan pukul 23.25 KST, mungkin Janessa sudah selesai berlatih dan dalam perjalanan pulang ke dorm. Tak mau berlama-lama, akhirnya Jeremy berlari kecil menuju OA ent untuk membuntuti gadis itu lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stalk meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang