CH 3 (Edit)

43 5 0
                                    

Meninggalkan anak-anak yang melarikan diri dari rumah besar itu, aku berdoa untuk jiwa mereka.



Dunia ini kejam. Ada banyak hal mengerikan di depan mereka selain Ella.



Saya tidak ingin cerita aslinya diubah, jadi saya tonton saja.



Lagipula, menurut cerita aslinya, semua orang kecuali tokoh utama akan mati.



Apakah mengharapkan nasib tidak berubah sama saja dengan mengharapkan anak-anak muda itu mati?



Apakah saya merasa bersalah sekarang? ...Benar sekali.



Sungguh memalukan menakut-nakuti anak-anak sebagai orang dewasa, meski saya dalam tubuh seorang gadis kecil.



Aku pengecut. Yang asli adalah yang asli, dan aku adalah aku.



Aku meregangkan tubuh. Jalan takkan terbuka meski aku tertekan. Ayo jalan, jika kita jalan, jalan akan terbuka. Ayo tempa jalanku sendiri.



Bagaimanapun juga, aku harus mencari cara untuk meninggalkan rumah besar ini dan pulang ke rumah.



Lagipula, tidak ada jaminan mereka tidak akan mati bahkan jika aku membantu mereka dengan tubuhku yang terperangkap di cermin. Aku yang membuat alasan itu.



Keheningan rumah besar itu terasa lebih menyakitkan hari ini.



Saya mengambil cermin genggam kecil. Jika cermin itu terlalu berat, cermin itu akan mudah pecah jika dibuang.



Saya membungkus cermin tangan itu dengan selimut kamar tidur. Cermin itu dijahit dengan benang sehingga membentuk lingkaran kasar. Saya belum pernah menggunakan benang sebelumnya, jadi butuh waktu lama... Tapi hasil akhirnya lumayan. Cermin ini tidak akan pecah.



Jika saya melemparnya ke luar untuk turun gunung, saya perlu menggunakan Mirror Shift. Saya memotong selimut dengan pisau dan membiarkannya keluar dari cermin. Selimutnya terbatas dan jumlah cermin genggamnya sedikit, jadi saya harus berhati-hati. Saya harus melemparnya.



Aku mengambil selimut berisi cermin tangan dan beranjak ke cermin di dekat jendela.



Aku membuka jendela dengan telekinesis dan mencari tempat yang bagus untuk melempar. Aku memilih tempat yang sedikit pepohonan.



Aku melemparnya sekuat tenaga. Aku tidak mendengar suara retakan. Sebaliknya, aku bisa melihat selimut itu menggelinding. Kuharap selimut itu tidak terhalang oleh pepohonan.



Setelah beberapa saat.



Perlahan-lahan, selimut itu seharusnya mencapai bagian bawah. Dan...



Saat ini, anak-anak sudah berada di kaki gunung, kan? Semoga kamu turun dengan selamat.


I Became A Ghost In Horror Game (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang