[ Bismillahirrahmanirrahim ]
Hallo semua salam kenal aku Amai
Sebelum baca wajib Follow Yapp biar cerita nya tidak ketinggalan!!
•••
Btw kalian masuk lewat jalur apa?
Temen, TT or IG?
°°°
❕HAPPY READING ❕*****
Tok tok tok
Ketukan pintu dari arah luar membangunkan sosok gadis cantik yang tengah tertidur lelap. Matanya menggeliat kearah jam dinding di kamar sederhana nya itu.
"Astaga, aku terlambat," gumam nya dan mulai bangkit dari atas kasur.
Gadis itu membuka pintu kamarnya, terlihat sosok ibu yang tengah tersenyum. Senyuman yang selalu hangat bagi nya.
"Sudah bangun? Cepat mandi dan segera makan," titah sang ibu dan berlaku menuju kedapur.
Gadis itu menghela nafasnya berat, mata nya masih mengantuk tapi ia paksakan agar bisa melek.
"Kenapa bisa telat sih? Astaga pasti cape karena nugas semalem." Monolognya lagi.
Buru-buru dirinya kembali kedalam kamarnya untuk menyelesaikan ritual siap-siap menuju ke sekolah. Jam menunjukkan pukul 07.25 WIB.
Setelah selesai gadis itu menyambar tas nya dan berlalu menuju ke arah dapur. Rumah nya sangat sederhana tapi nyaman.
"Anaa," panggil sang ayah–Bagas. Yang tengah menyeruput kopi buatan sang istri.
Gadis cantik bertubuh mungil itu–Anara Anastasya menoleh ke arah sang ayah seraya tersenyum. "Iya, yah?"
"Tumben sekali terlambat? Biasanya juga sangat cepat." Heran Bagas. Anaknya memang anti dengan kata 'Terlambat'.
Anara menggaruk kepalanya yang memang gatal "itu yah, Anara lelah karena belajar." Memang benar apa yang dirinya ucapkan, semalam ia tidur terlalu larut karena lelah belajar demi menghadapi ujian semester genap.
Sang ibu–Amira menyiapkan bekal untuk Anara kesekolah tidak lupa minuman kesukaan Anara.
Anara masih di meja makan nya ia hanya sarapan dengan roti karena ia takut terlambat ke sekolah.
Anara celingak-celinguk mencari seseorang "Alara dimana bu?" Tanya Anara yang tidak melihat keberadaan adik kecil nya itu.
"Dia lagi tidur, semalam dia nangis karena lelah main kejar-kejaran sama mika," ujar Amira. Sedangkan Anara hanya mengangguk tak lama ia pun menerima bekal dari sang ibu.
Anara maju beberapa langkah mendekati kedua orangtuanya lantas langsung menyalami tangan keduanya. "Anara pamit yah, bu," pamit Anara.
"Iyaa, hati-hati nak," sahut Bagas. Sedangkan Amira hanya tersenyum. "Jangan nakal sekolah yang rajin."
Anara mengangguk tersenyum. Setelah menatap kepergian anaknya, Amira juga tak lupa menyiapkan bekal untuk suaminya.
"Yah?"
Bagas menoleh, "iya bu?" sahut Bagas yang tengah mengupas buah orange.
"Hari ini ayah ada ke kebun? Atau ayah ke toko?" Tanya Amira.
Ya selain Bagas memiliki kebun yang luas ia gunakan untuk bercocok tanam buah. Buah yang ia panen akan ia dagang di toko nya lebih tepatnya toko sewaan.
Hari ke hari Bagas berkerja demi menafkahi keluarga kecil nya. Ia bersyukur dengan cara ini dirinya mampu. Mampu membeli rumah yang ia duduki seperti sekarang ini, meski tidak terlalu mewah.
Rumah tanpa lampu saja gelap, apalagi rumah tanpa kasih sayang. Rumah boleh biasa saja tapi kasih sayang harus luar biasa.
Setelah berpikir sejenak Bagas menimpali. "Ke kebun, bu." Setelah berpikir ia ingin ke kebun saja karena masih banyak yang harus ia tangani disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Feelings [ ON GOING ]
Novela Juvenil#SEBELUM BACA FOLLOW DULU ❕ #JAUH-JAUH YANG SUKA PLAGIAT❕🏃🏻♂️ *** Anara Lorenza gadis SMA GARUDA pemilik rambut lurus dengan wajah yang sangat manis. gadis kecil mungil Anak dari Bagas seorang penjual Buah. "Ana, kamu ayah jodohkan", Tanpa bany...