BAB 02

61 11 5
                                    

Hallo, Apa kabar semua?
Yang baca dari Askot mana aja?
Call me Raa, atau Maii no author!!
[ SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW YAPP❕❕]
°°°
HAPPY READING ❕

°°°°°°

Sekarang, lebih tepatnya dua gadis ini sedang berada di warung Mpok Ati. Guru-guru sedang mengadakan rapat secara dadakan karena membahas ujian semester genap. Jadilah semua kelas jamkos alias free class. Dan itu keinginan semua murid.

Anara masih setia memakan bakso urat kesukaannya. Sedangkan Annisa–gadis itu tengah asik dengan benda pipih itu.

"Na?" Panggil Annisa.

Anara menatap ke arah Annisa "kenapa?" keringatnya tampak bercucuran, apa bakso nya sepedas itu?

"Muka Lo merah anjir," Annisa malah meledek Anara.

Anara mengerjapkan matanya polos "merah kenapa?"

"Ck, bakso Lo sepedas itu? Sampai-sampai Lo sendiri muka nya kayak habis maraton."

"Emang ada masawlah samaw kamuw?" Anara berbicara sambil memakan bakso nya.

"Aelah pake keselek huruf W, Lo! Makan yang bener biar gak kesedak," peringat Annisa.

Anara hanya acuh. Entah lah bakso nya sangat nikmat sekarang dari pada sekedar mengobrol.

Hening. Hanya ada suara detingan sendok dan mangkuk. Anara kini selesai dengan dua mangkuk bakso urat nya.

Annisa melihatnya tentu kaget "buset, Lo gak makan berapa hari?"

Pertanyaan macam apa itu, jelas makan lah! Kalo gak makan kan mati.

"Aku makan kok, ini emang lagi kangen aja, lagian udah lama gak nyobain bakso urat Mpok," jawab Anara.

Annisa memangut-mangut mengerti "oh.. Suami Lo mana?"

Uhukk

Pertanyaan aneh itu mampu membuat Anara tersedak minuman nya.

"Maksud kamu?"

Annisa kembali menyeruput es teh nya "suami Lo."

Alis Anara berkerut "terus?"

"Ya kemana?" Annisa menggeram kesal. Kenapa otak sahabat nya satu ini sangat polos?

Anara menghela nafasnya "gak ada, soalnya aku belum nikah."

Annisa hanya mengangguk "Lo gak ada niatan gitu? Buat nikah muda. Gue lihat-lihat seru juga nikah di usia muda."

Annisa sengaja mempertanyakan hal ini. Ia ingin melihat sejauh apa Anara merespon nya. Apa gadis itu ingin melanjutkan studi nya atau menikah duluan meninggalkan dirinya?

Anara tertawa tipis, tidak besar, karena mereka sedang berada di area kantin luar.
"Kamu mau? Nikah aja. Kenapa kamu tanya aku?"

"Gue nanya sama Lo, siapa tau Lo lebih berpengalaman."

"Berpengalaman nggak, stress iya!" Ketus Anara.

Two Feelings [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang