BAB 07

33 5 0
                                    

Hallo readers wattpad!!
Apa kabar? Sehat ya intinya!

Note:
-Sebelum baca wajib Follow akun ini!
-IG : @aboutbiruu.au (1)
Akun kedua @hmairaasun
-TT : 🫧 coretanbiruu 🫧, @biru.67

Vote and komen di setiap paragraf!!
No panggil author, call me Raa!

°°°°°
❕HAPPY READING ❕

°°°°°°

Selama dua hari belakangan ini, Anara melihat ibunya–Amira lebih banyak berdiam diri dan sesekali terbengong. Entah apa yang merasuki ibunya, Anara tak tahu.

Seperti sekarang ini, Anara tengah memperhatikan ibunya yang tengah melayani customer.

"Bu Mira?"

"Ibu Amira?"

Sapaan tersebut tak ada sahutan dari tuan pemilik toko buah ini. Ya, saat ini Amira tengah melamun sembari terus memasukkan buah-buahan ke dalam timbangan.

Anara yang melihatnya tentu geleng-geleng kepala. Anara berjalan menuju ke arah Amira, ia menepuk singkat pundak sang ibu, sehingga Amira sedikit... kaget?

Anara tersenyum "Ibu?"

Amira menoleh dan menampilkan senyuman hangatnya "iyaa."

"Itu buah nya berlebihan."

Amira menunduk dan melihat ke arah timbangan yang Anara maksud, "ah, iya, maaf. Ibu lupa."

Anara menggeleng "gak papa Bu, ibu kenapa? Ada yang buat ibu kepikiran?" Tanya Anara. Anara sangat tahu dengan sifat ibunya itu. Kalau masalah datang pasti kepikiran dan berujung sering melamun.

Amira menggeleng. "Ibu sakit? Kalo sakit ibu istirahat yang banyak, kalau soal toko biar Anara yang urus." Usul Anara. Ia sangat mengerti dengan kondisi ibunya saat ini.

Amira kembali menggelengkan kepalanya "ibu sehat, ibu gak sakit kok."

"Tapi badan ibu lemas gitu, ibu istirahat ya? Percaya sama Anara, ini mudah kok."

Jujur saja, Amira sangat sakit kepala saat ini. Badannya pun lemas dan pastinya kurang vit. Benar kata Anara dirinya harus istirahat sekarang, walaupun sejenak.

Amira kemudian mengangguk "yasudah, kamu urus toko sebentar, Alara kalau rewel bawa saja ke kamar ibu."

"Iya Bu, sekarang ibu istirahat yang cukup, biar badan ibu vit kembali."

Amira tersenyum, ia kemudian berlalu pergi menuju ke arah kamar yang telah tersedia di toko ini. Benar, di toko ini hanya ada satu kamar khusus untuk tuan toko yang ingin istirahat. Amira di sini juga menaruh barang seperti baju, barang-barang lainnya.

Sepeninggal Amira, Anara mengurus toko dengan sangat baik, bahkan tak ada coustemer yang tak terlayani. Semua aman, karena Anara pernah belajar dari ibunya.

"Terimakasih Bu," ucap Anara tulus.

Coustomer perempuan paruh baya itu hanya tersenyum "anak gadis yang sopan," puji ibu paruh baya itu.

Anara hanya tersenyum "ada yang bisa saya bantu nyonya?" Tanya Anara lembut.

Wanita paruh baya itu menggeleng "tidak usah, saya sudah selesai berbelanja. Kamu tau? Dimana toilet toko ini berada?"

Anara mengangguk mantap, ia pun mempersilahkan wanita paruh baya itu menuntun ke toilet "mari saya antar."

Setelah mengantar wanita itu. Anara beralih pergi menuju ke arah kasir, masih banyak pelanggan yang harus ia hadapi.

Two Feelings [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang