Votenya!
Setelah seminggu libur yang membosankan, sekarang mereka semua kembali bersekolah. Leon berjalan bersama Milla yang tak sengaja berjumpa saat ia berpisah dengan Alpha yang mengantarnya.
"Uhhhhh!! Kangen banget gue sama sekolah!" Teriak Milla sambil meregangkan tubuhnya dan tersenyum manis.
Leon hanya cengengesan tak jelas sembari terus berjalan menyusuri koridor sekolah. Mereka bersekolah di sekolah yang fasilitasnya cukup mewah, SMA Lavander. Nama sekolahnya emang terdengar aneh, kata nya sih dari gosip yang Leon dengar Lavander itu gabungan dari Lava dan bunga Lavender yang mengartikan seindah indahnya lavender akan membara kapan saja. Maka dari itu akreditasi sekolah A.
"Eh.. tu ada Ryo sama Mamat.. samperin!" Milla langsung berlari ke arah kedua pria yang ia sebut tadi.
Leon hanya mengelus dada untuk bersabar dengan tingkah spontan temannya itu. Leon menyusul Milla yang sudah sampai ditempat kedua pria itu, mereka berdiri didepan pintu lab fisika.
"Lagi berak.. ya lagi ngobrol lah!" Ucap Ryo dengan wajah datarnya.
Leon cukup bingung, mungkin saja sebelum ia sampai Milla bertanya mereka sedang apa. Maka jawaban Ryo tolong diterima dengan sepenuh hati deh. Milla yang mendengar mendengus kesal, pasalnya ia bertanya baik baik tadi dan malah dimarahi Ryo, pms kali ya.
"Yang waras ngalah.. kalian berdua tu keliatan ngobrol serius, ada masalah kah?" Tanya Milla lagi dengan wajah datar dan kali ini bisa di dengar oleh Leon.
"Masalah senior tempat kerja lo yang kecelakaan waktu itu.." Milla menatap Matthew dengan menyipitkan matanya yang sudah sipit.
Leon yang tak tau apa apa hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka, pasalnya selama libur ini mereka jarang sekali berkumpul, terakhir kali kalo tidak salah saat dicafe tempat kerja paruh waktu Milla saat itu mereka berkumpul bersama.
"Dia kecelakaannya karna apa sih? Kami tanya tanya dia ga mau jawab.. diem bae kek orang bisu.." yang mendengar perkataan Milla hanya bisa mengelus dada. Gadis itu kalo ngomong ga pernah di filter dulu.
"Jadi malam itu gue pergi ke arena balapan dan pastinya buat balapan disana.. hanya saja gue ga tau kalo senior lo itu ngikutin gue.. gue ketemu dia pas ada kerumunan ga jelas dan gue langsung nyosor aja ke kerumunan itu.. gue ngeliat dia digebukin orang orang yang gue kenal dan itu musuh kami sendiri.." Ryo hanya mengangguk mendengar penjelasan yang diberikan Matthew.
Milla mengernyit bingung, banyak yang aneh dari cerita Matthew tadi. Seniornya itu paling masa bodo atau bodo amatan sama orang yang baru beberapa hari ia kenal, buat apa dia sampai mengikuti Matthew seperti itu. Lalu Matthew juga yang terlihat sangat mencurigakan, Matthew ini sudah jarang sekali mengikuti balapan dan Ryo tau itu, jika dilihat dari raut wajah Ryo ia bahkan seperti tak tau menau jika ada balapan itu. Dan yang terakhir, apa motif orang orang atau lawan geng Ryo dan Matthew menyerang seniornya itu.
"Mampus.. overthingking kan lo pada.. makanya hidup santai kek gue ni, walau yatim piatu.." Ryo meringis mendengar perkataan sensitif dari sahabatnya itu.
"Sinting lo! Bokong dah jebol aja berisik!" Leon sontak memukul pelan kepala sahabatnya itu dan mereka tak ada yang sadar dengan tatapan aneh dari Matthew sekarang.
"Udah udah! Trus.. kalo lo tau orang yang ngelakuin itu, siapa dia?" Tanya Milla sambil mengangkat satu alisnya dengan ekspresi kepo.
"Anak IPS.."
"Ohh.. Isan ya?" Mereka semua tampak terkejut dengan kehadiran sosok yang baru dimata Leon dan Milla, tidak dengan dua lainnya.
"Anjing lu buat kaget aja!" Ucap Ryo sambil mengelus dadanya yang tampak sangat terkejut dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS MAFIA & BABY ARTIST
Action⚠️🔞⚠️ On Going Lelaki seniman yang manis milik si mafia tampan yang sebelumnya tak sengaja bertemu karna suatu insiden yang tak di duga. ▪︎▪︎▪︎ "Iyaa om iya! Om mau apa dari Leon?! Leon usahain bisa Leon kasi tapi bener bener maafin Leon!!! Leon ga...