Votenya!
"Hey.. kenapa makan sendirian, nak? Dimana teman mu?" Tanya seorang wanita awet muda yang cantik dan manis.
Indyra Jaleela, ibu dari lelaki tampan yang sekarang sedang makan dimeja makan sendirian dengan ditemani handphone kesayangannya, siapa lagi kalau bukan Lee Matthew.
Matthew masih fokus pada layar handphonenya sambil mengunyah dan tak memperdulikan ibunya yang bertanya sambil ikut duduk di depannya dengan memakan makanan ringan.
"Ga laper dia.. udah Matthew tanya tadi.." Indyra sendiri sudah tau jika Matthew membawa pulang orang yang sama kerumah mereka, tentu tak menjadi masalah bagi keluarga mereka.
"Tapi kamu sendiri yang bilang dia sedang sakit.. jika dia tak makan atau pun meminum obat, dia tak akan sembuh.." jelas Indyra yang juga sudah tau jika Matthew membawa temannya yang tak lain adalah Yohaan yang sedang sakit, Matthew sendiri yang menjelaskan kepada Indyra tadi.
Sekarang Matthew menatap ibunda tercintanya yang lebih mengkhawatirkan orang asing dibanding anaknya sendiri, pemikiran Matthew emang sesempit itu yeah.
"Biarin aja ah, ma.. dia sendiri juga bilang ga laper.. nanti juga dia di jem- ck!" Jawab Matthew yang diakhiri dengan decakan kesal saat mendapat pesan dari temannya jika dokter tua itu akan bekerja lembur dan tak dapat menjemput adiknya.
Indyra yang melihat tingkah kesal anaknya hanya bisa menghela napas pasrah sambil memakan cemilannya. Sejak kapan ia mengajarkan anaknya untuk berbuat kejam pada orang lain, bahkan dengan temannya sendiri.
"Lalu dimana adikmu? Apa sudah tidur?" Tanya Indyra lagi dengan pertanyaan yang lain pula sambil mengunyah makanan ringannya.
"Tadi dia ngajak Yoyo main ke kamarnya.." jawaban Matthew membuat kening Indyra mengkerut bingung sekaligus kesal.
"Kenapa tidak dilarang? Temanmu itu sedang sakit jika kamu lupa.." lagi lagi Matthew yang salah dan membuatnya mendengus kesal sambil bangkit dari duduknya dengan kasar nan sigap.
"Iya udah iya ini Matthew urus! Bawel amat sih, ma!" Ketus Matthew sambil berjalan pergi meninggalkan makanannya dan Indyra yang menggelengkan kepalanya disana menuju kamar adiknya.
Matthew berjalan dengan menghentak hentakan kakinya kesal menuju kamar sang adik. Rasanya ia ingin sekali melempar Yohaan keluar dari rumahnya. Bagaimana bisa lelaki itu akan menginap lagi dan tidur dikamarnya?! Saat sampai ia langsung membukanya kasar pintu kamar yang bisa membuat siapa saja terkejut hingga terkentut kentut. Tapi tak dengan orang yang berada didalam kamar sekarang.
Malah Matthew yang dibuat terkejut oleh pandangan tak terduga didalam kamar adiknya itu. Sang adik, Lee Daisharaa yang tertidur bersama orang yang ia bawa pulang tadi, Yohaan Demason. Mereka tertidur dilantai yang beralaskan karpet tebal nan lembut dan mereka yang saling memeluk.
Pemandangan itu membuat Matthew terdiam diambang pintu selama lebih dari 30 detik, ia cukup terkejut. Namun ia dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berjalan masuk kearah mereka berdua yang terlelap di lesehan itu.
Matthew mengangkat adiknya dan ia letakkan ke kasur dengan pelan agar tak membangunkan sang adik sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh mungil itu. Sekarang Matthew menghela napas pasrah melihat Yohaan yang tidur dengan napas memburu seperti orang sesak. Ia mengangkat dan menggendong Yohaan ala koala dengan meletakan kepala Yohaan dibahunya.
Sama sekali tak membuat Yohaan terganggu, namun Matthew dapat melihat wajahnya sekilas yang berwarna merah karna demam. Mungkin itu juga alasan kenapa ia tidur dengan napas yang memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS MAFIA & BABY ARTIST
Acción⚠️🔞⚠️ On Going Lelaki seniman yang manis milik si mafia tampan yang sebelumnya tak sengaja bertemu karna suatu insiden yang tak di duga. ▪︎▪︎▪︎ "Iyaa om iya! Om mau apa dari Leon?! Leon usahain bisa Leon kasi tapi bener bener maafin Leon!!! Leon ga...