Votenya!
"Punya abang kek seleb padahal cuman dokter umum.. ga bisa apa jemput gue sekali sekali.. cape anjing berjalan ke halte.."
Begitulah keluh kesah seorang pria bernama Yohaan Demason, adik kandung dari dokter umum Nathan Demason. Yohaan hendak pulang setelah bekerja hingga malam seperti ini. Sebenarnya dia sudah boleh pulang sore hari tadi, tapi karna tiba tiba saja pelanggan melunjak banyak, jadi dia berniat untuk membantu.
Sekarang dia sedang berjalan ke halte bus yang sedikit jauh dari cafe tempat ia bekerja tadi, karna jika naik bus dari halte dekat dengan cafe, bus nya pergi bukan ke jalur menuju rumahnya.
"Duh bangsat! Capeeek!!" Yohaan terus mengeluh sampai tidak sadar kalau dia hampir saja tertabrak.
Bahkan Yohaan tak sadar dirinya sedikit berada di jalan raya. Dia cukup terkejut dan mundur sampai di trotoar kembali. Tiba tiba orang yang hampir menabraknya tadi mendekat ke arahnya dengan motor gede nya. Eitss! Yohaan seperti mengenalnya, ya tentu saja manusia gila itu.
"Jalan tu pakek mata bukan pakek mulut.. untung ga ketabrak kan lu, kalo ga dah gepeng lu dibuat motor gue.."
Yang diberi peringatan pun hanya mendengus kesal dengan menatap lawan biacaranya dengan kening yang mengkerut, bahkan dengan tatapan tajam yang ia berikan.
"Emang kenapa sih lo jalan sambil marah marah tadi?" Lanjut Matthew karna tak dapat jawaban dari Yohaan yang hanya menatapnya tak suka.
"Bukan urusan lo.." Matthew hanya terkekeh dan menatapnya dengan seringai kecil sambil bersandar di stang motor gede nya.
"Baru pulang ya? Malam amat.."
"Dibilang bukan urusan lo! Minggir dah gue mau nyebrang! Nanti gue ketinggalan bus!" Yohaan mendorong dorong tubuh Matthew, untung saja tenaga Matthew lebih kuat dibanding dorongan yang ia terima, jadi ia tak terjatuh dari motor.
"Bisa gila gue ngomong sama cewe pms.." Matthew akhirnya memajukan sedikit motornya dan melihat Yohaan yang menggeram kesal sambil menyebrang jalan.
Matthew hanya terkekeh dan melambaikan tangannya dengan ekspresi mengejek. Yohaan yang melihat itu langsung mengacungkan jari tengahnya sampai di sebrang.
"Selamat tinggal! Kebetulan gue liat bus nya udah jalan dari halte yang mau lo datengin!" Teriak Matthew dari sebrang sambil menjalankan motornya dan pergi meninggalkan Yohaan yang terbengong di sebrang.
Yohaan sontak berlari menuju halte tujuannya sambil menatap jam tangannya yang sudah menunjukan pukul setengah 10 malam. Sedangkan bus yang harus ia naiki datang ke halte pukul setengah 10 kurang. Bagaimana ia bisa ceroboh tak melihat jam tadi, jika begini dia harus menunggu bus sekitar 1 jam lagi, entah kenapa bus dimalam hari sangat lama.
"Siaaaal!!!"
▪︎▪︎▪︎
"Kok ada ni anak?" Tanya Matthew kepada orang yang ia ajak untuk ke pasar malam tadi sambil menunjuk orang yang ia sebut.
Yang ditunjuk hanya tersenyum lebar dengan menampakkan deretan gigi putihnya. Leon hanya terkekeh melihat tingkah teman temannya ini.
"Iya.. tadi gue ajak tapi gue suruh aja langsung ke pasar malam nya.." Matthew hanya menghela napas pasrah, padahal dia berniat untuk hanya berduaan dengan Leon.
"Tadinya mau ajak Ryo juga.. tapi dianya kek kampret dari kemaren ga bisa dihubungi.."
"Eh iya ya.. Ryo gimana? Kita sampe sekarang ga tau dia dimana dan gimana.. seharusnya kita lapor polisi dong atas kasus hilang.." cetuk Milla dengan menatap kedua temannya dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS MAFIA & BABY ARTIST
Action⚠️🔞⚠️ On Going Lelaki seniman yang manis milik si mafia tampan yang sebelumnya tak sengaja bertemu karna suatu insiden yang tak di duga. ▪︎▪︎▪︎ "Iyaa om iya! Om mau apa dari Leon?! Leon usahain bisa Leon kasi tapi bener bener maafin Leon!!! Leon ga...