Prolog

130 15 15
                                    

Pukul 15.00 siang. Seorang gadis berumur 14 tahun sedang bermain di sungai di dekat komplek perumahan nya bersama teman-temannya. Dengan rambut yang sudah acak-acakan dan baju yang sudah basah akibat mandi di sungai.

Tinn!

Klakson mobil mengalihkan perhatian nya. Ia menoleh dan mendapati ayahnya sedang menatapnya dari dalam mobil sambil menggeleng gelengkan kepalanya setelah melihat keadaan anak bungsunya itu. Gadis itu hanya bisa nyengir

"Pulang sekarang! Kau ini anak perempuan,tidak baik untukmu bermain bersama anak-anak kecil dan juga mereka itu laki-laki. Pulang sekarang,(Name)" Teriak ayahnya dari dalam mobil.

(Name) menggelengkan kepalanya dan tetap bermain di sungai yang dalamnya hanya sepinggang nya.

"Tidak mau! Ayah pulang duluan saja,aku akan pulang nanti" Balas (Name) dan ayah nya hanya bisa menghela nafas.

"Setelah ini kau harus pulang dan jangan mampir kemana-mana" Ucap ayah (Name) dan kembali melajukan mobilnya menuju rumah.

(Name) melambaikan tangan kepada ayahnya dan kembali bermain bersama teman-temannya. Setelah melambaikan tangan,(Name) langsung keluar dari sungai bersama teman-temannya. Kini tujuan mereka adalah pergi ke taman.

Dengan pakaian yang basah mereka pergi ke taman untuk bermain. Tak lama mereka sampai di taman dan bermain. (Name) dan 8 temannya tak sengaja melihat kubangan lumpur. Tanpa ba-bi-bu mereka langsung bermain di kubangan itu hingga ada salah seorang dari mereka di jemput oleh ibu mereka dan di suruh untuk pulang.

Mereka semua bubar dan pulang ke rumah masing-masing. Saat sampai di depan gerbang rumah,(Name) melihat ada 2 mobil terparkir di depan rumahnya. Ia tidak mengenali salah satu mobil itu. (Name) menghiraukan nya dan langsung masuk ke halaman rumah. Saat masuk ke halaman rumah ia melihat ibu nya sedang berbincang dengan seorang wanita.

Ibu nya yang sadar akan kedatangan (Name) langsung menatap syok ke arah nya. (Name) mengernyitkan dahinya bingung. Wanita yang di tadi berbincang dengan ibunya kini ikut menoleh ke arah (Name). Namun wanita itu tersenyum ke arah nya.

(Name) kembali di buat bingung. Saat hendak menginjakkan kakinya di teras rumah,ibu nya langsung memberhentikan nya.

"Masuk lewat pintu belakang. Lihatlah dirimu yang sudah penuh dengan lumpur, ntah darimana kamu bermain hari ini" Ucap ibu (Name) dan (Name) langsung mengangguk.

Wanita yang ada di samping ibu nya terkekeh melihat itu. (Name) mengernyitkan dahinya dan langsung berlari ke pintu belakang. Ia langsung masuk dan berlari ke kamarnya untuk mandi.

Setelah selesai mandi ia di kejutkan oleh ibunya yang sudah duduk di tepi tempat tidur.

"Ada apa,Bu?" Tanya (Name).

Ibu nya menghela nafas "Kau ingin keluar dengan memakai piyama seperti itu?" (Name) mengangguk.

Ibunya kembali menghela nafas "Ganti baju mu,ada seseorang yang ingin bertemu denganmu" Ucap ibu (Name) dan (Name) mengangkat sebelah alisnya.

"Aku tidak mau! Aku mau memakai baju ini,jika mereka tidak mau melihat ku memakai baju seperti ini tidak usah bertemu denganku kalau begitu" Ibu nya kembali menghela nafas saat mendengar perkataan (Name).

Ia sudah tahu bahwa (Name) akan mengatakan hal itu. (Name) sangat keras kepala,maka dari itu ia harus bersabar menghadapi nya.

"Ganti lah pakaian mu,(Name). Ini penting,jadi kamu harus mengganti baju ku" (Name) mendengus.

"Baiklah baik" jawab (Name) dan ia pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju nya.

Beberapa menit kemudian ia keluar dengan menggunakan baju kaos dan celana panjang. Ibu nya menatap nya dan tersenyum.

"Bagus, sekarang ayo ke bawah" (Name) mengangguk dan mengikuti ibunya.

Saat sampai di bawah (Name) melihat wanita tadi dan ada seorang pria yang sedang mengobrol dengan ayahnya. Ibu (Name) mengajaknya duduk di sofa di sampingnya yang berhadapan langsung dengan pemuda dengan surai blonde dan memakai kacamata.

Mereka semua duduk di sofa dan terjadi keheningan selama beberapa detik hingga ayah (Name) memecah keheningan.

"(Name),ini Tsukishima. Dia yang akan menikah denganmu" (Name) menatap ayahnya dengan terkejut.

"Ap-" Sebelum (Name) hendak memprotes mulutnya sudah di tutup oleh kue yang di masukkan oleh ibunya ke dalam mulut.

Mata (Name) membelalak tapi ia tetap mengunyah kue itu. Ibu nya tersenyum.

"Kalian akan menikah 1 minggu lagi, bagaimana?" Tanya ayah Tsukishima.

(Name) buru-buru menelan kue yang di makannya tadi. Tsukishima hanya mengangguk.

"Tapi ak-" Ucapan (Name) kembali terputus saat ayah nya menyela.

"Aku tahu usia kalian terpaut 10 tahun. Tapi tetap saja kami akan melaksanakan perjodohan ini"(Name) kembali ingin memprotes namun di sela lagi oleh Tsukishima. Pemuda yang 10 tahun lebih tua darinya.

"Tapi bisakah setidaknya pernikahan nya di laksanakan 3 Minggu lagi? Aku ada pertandingan 1 Minggu lagi" Ucap Tsukishima dan sesekali melirik ke arah (Name).

Ayah Tsukishima menggelengkan kepalanya "Tidak bisa,Kei. Tapi jika kamu masih bersikeras maka pernikahan nya akan di laksanakan 2 Minggu dari sekarang" Jawab ayah Tsukishima.

'Pupus sudah cita-cita ku untuk menikah dengan CEO dari cina' Batin (Name) putus asa.

Tsukishima menghela nafas dan (Name) menatap Tsukishima dengan kesal. Tsukishima melirik ke arah (Name) sekilas dan mengabaikannya.

"Aku tidak mau menikah dengannya. Aku masih kecil dan juga aku mau menikah dengan Gojo" Ucap (Name) dan ayah (Name) menghela nafas.

"Kau ingin menikah dengan karakter fiksi yang bahkan tidak tahu kamu hidup?" Tanya ayah (Name) dan ia mengangguk tapi (Name) merasa seperti ada panah yang menancap hatinya.

"Walaupun Gojo tidak nyata aku tetap mencintai nya" Jawab (Name) dengan bangga.

Tsukishima mencoba menahan tawanya. (Name) Yang menyadari akan hal itu menatap Tsukishima dengan tajam.

"Baiklah. Semuanya sudah sepakat bahwa pernikahannya akan di laksanakan 2 Minggu lagi" Semuanya mengangguk kecuali (Name) dan Tsukishima.

"Tapi jika aku menikah dengannya itu kan ilegal"Ucap Tsukishima.

"Tenang saja. Kami sudah menyiapkan suratnya jadi kamu tidak perlu khawatir" Balas ayah (Name) dan (Name) mengabaikan mereka semua.

(Name) menatap ke meja di depannya. Dan berpikir bagaimana jika dia menikah dengan Tsukishima lalu dia akan di perlakukan dengan kasar dan di pukul? Atau mungkin bisa saja ia di jual?

(Name) mulai berpikiran negatif. Ibu nya yang sadar akan hal itu langsung menepuk pundak nya.

"Ada apa?" Tanya ibu nya dan (Name) menggelengkan kepalanya.

Setelah membahas tentang perjodohan. Kedua belah pihak keluarga mulai membahas tentang hal lain. (Name) dan Tsukishima hanya bisa diam sambil menyimak percakapan mereka.

Tbc~

°
°
°
°
°
°
°
°
🦖
°
°
°
°
°
°
°
°

Kalo ngga nyambung jangan salahkan saya. Yua males revisi atau apapun yang berhubungan dengan nulis ulang🗿👍

Kalo semisalnya garing ya langsung Yua unpub. Tapi jangan samakan Yua dengan author yang lain. Soalnya Yua kalo nulis semau Yua,yang penting Yua nulis hwehwe😁

Xie Xie🙏

Difference Age✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang