1.Takut

87 14 11
                                    

Keluarga Tsukishima masih di rumah (Name), tapi gadis itu malah diam di kamarnya dan menulis sesuatu di buku hariannya. Terkadang (Name) menggerutu dan tersenyum sendiri saat menulis.

Terdengar ketukan di pintu tak lama pintu terbuka dan menampakkan Tsukishima yang menatapnya dengan datar. (Name) menoleh dan menatap Tsukishima dengan bingung.

"Apa?" Tanya (Name) dan Tsukishima langsung masuk ke kamar (Name) tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Tsukishima mendekati (Name) dan langsung mengambil buku harian (Name).

"Hei! Berikan padaku" Tuntut (Name) sambil melompat-lompat akibat perbedaan tinggi badannya dan Tsukishima yang cukup jauh.

"Pft- Tulisan ku saja saat seumuran denganmu lebih bagus dari ini" Ejek Tsukishima dan (Name) di buat kesal olehnya.

"Kembalikan padaku" Tsukishima menghiraukan (Name) dan mulai memposisikan bukunya lebih tinggi dari (Name).

"Makanya tinggi" Ejek Tsukishima dan (Name) memukul perut Tsukishima.

Tsukishima mengangkat sebelah alisnya "Tenaga mu saja tidak ada untuk memukul ku,pendek" (Name) mengepalkan tangannya kesal.

"Mau ku pukul hah? Oke kalau begitu,kamu yang meminta nya" (Name) langsung naik ke tempat tidurnya dan mengambil tongkat besbol yang sudah siap sedia di sisi ujung tempat tidur (Name).

Tsukishima menatap (Name) dengan swetdroop dan (Name) langsung menghampiri Tsukishima.

"Kau tidak bisa memukul ku menggunakan tongkat itu" (Name) semakin dekat dengan Tsukishima yang sudah siap siaga barang kali (Name) memukul nya.

"Bisa! Kan aku yang mau" Balas (Name) dan Tsukishima mulai berjalan mundur perlahan.

Saat (Name) hendak mencapai Tsukishima, terdengar deheman dari kusen pintu. (Name) dan Tsukishima langsung menoleh ke arah suara yang ternyata itu adalah ibu nya (Name).

"Kau ingin memukul calon suami mu sendiri,(Name)" (Name) yang mendengar itu hanya bisa mendengus kesal.

"Dia bukan calon suami ku" Balas (Name).

Ibu (Name) menghela nafas "Tapi dia calon suami mu,(Name). Kamu harus bisa menerima nya cepat atau lambat" (Name) menatap tajam ke arah Tsukishima dan di balas tatapan tajam juga oleh Tsukishima.

Terdengar kekehan dari ibu Tsukishima "Astaga kalian ini seperti anak kecil saja" (Name) mengernyitkan dahinya.

"Aku memang anak kecil" Balas (Name) blak-blakan.

Tsukishima melotot ke arah (Name) dan (Name) membalasnya dengan menjulurkan lidah. Kedua wanita paruh baya yang menyaksikan itu hanya bisa terkekeh.

'Geram nya' batin Tsukishima kesal.

"Kembalikan buku ku" Pinta (Name).

Tsukishima menyeringai "Ambillah jika kau bisa" Ejek Tsukishima.

"Kembalikan atau ku pukul kau sampai mars" Ancam (Name) yang sudah ancang-ancang ingin memukul Tsukishima dengan tongkat besbol.

"Uih, takutnya" Ejek Tsukishima dengan seringai yang masing terpampang di wajahnya.

"Kei, kembalikan buku itu pada (Name)" Ucap ibu nya dan ia mendecih.

(Name) langsung merebut buku hariannya dari tangan Tsukishima dan langsung tersenyum penuh kemenangan.

"Sekarang ayo turun ke bawah,kita akan makan malam bersama"Ucap ibu (Name) dan (Name) hanya diam.

"Aku tidak lapar" Balas (Name) dan ibunya menghela nafas.

"Kau selalu mengatakan itu setiap di ajak makan malam,kamu harus makan malam hari ini karena di sini ada Kei dan keluarga nya" (Name) mendengus dan menggelengkan kepalanya.

Difference Age✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang