7. Another side

87 12 8
                                    

Setelah kejadian satu Minggu yang lalu dan kini (Name) juga sudah menikah dengan Tsukishima. Lebih tepatnya beberapa jam yang lalu (Name) menikah dengan Tsukishima. Pernikahan mereka di adakan dengan cara biasa saja, tidak ada pesta bahkan yang datang saja hanya kerabat dekat dan sahabat Tsukishima.

Sekarang di sini lah (Name) dengan menggunakan piyama miliknya dan berada di kamar Tsukishima . (Name) duduk di kursi meja belajar Tsukishima sambil memainkan boneka dinosaurus milik Tsukishima. Sementara itu Tsukishima sedang mandi di kamar mandi. Tak lama kemudian akhirnya Tsukishima keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama dinosaurus miliknya, (Name) yang melihat itu tertawa terbahak-bahak hingga hampir terjungkal dari kursi yang ia duduki.

Pemuda dengan surai blonde itu mengernyitkan dahinya dan mendekati (Name) lalu menyentil dahi (Name) hingga membuat sang empu hampir kembali terjungkal namun dengan cepat di tangkap oleh Tsukishima. (Name) langsung melepaskan tangan Tsukishima yang memegang pergelangan tangannya yang langsung membuat (Name) benar-benar terjungkal.

"Pft-" Tsukishima tertawa, sementara (Name) meringis kesakitan sambil memegang punggungnya yang terbentur lantai.

"Aku sudah menolong mu tadi, tapi kamu malah melepaskan nya. Jadi itu salahmu bukan salah ku" Sambung Tsukishima.

Arghh, rasanya (Name) benar-benar ingin menceburkan Tsukishima ke laut saja. Suami macam apa Tsukishima ini? Tidak ada suami yang akan membiarkan istrinya tersakiti seperti ini. Tch, (Name) terzolimi oleh mulut Tsukishima yang penuh dengan garam beserta bumbu-bumbu asin lainnya.

Gadis bertubuh mungil nan pendek itu duduk di lantai dan menatap Tsukishima dengan jengkel.

"Aku akan mengatakan mu pada Oka San" Ancam (Name).

"Coba saja kalau begitu" Tantang Tsukishima. (Name) menatap Tsukishima dengan tajam dan mendengus.

"Oka Sa-" Saat (Name) ingin berteriak, tiba-tiba mulutnya di tutup dengan tangan Tsukishima. (Name) melototi Tsukishima.

"Mhhh... Arr" (Name) mengigit tangan Tsukishima.

"Kenapa kau mengigit ku?! Kau ingin aku menggigit mu juga, huh?!" (Name) menatap Tsukishima dengan seram. Jika Tsukishima berani macam-macam dengannya, (Name) akan memukul kepala Tsukishima dengan meja belajar yang berada tepat di sampingnya.

"Jika kau menggigit ku itu namanya pelecehan pada anak kecil" (Name) tersenyum bangga. Ho ho ho, bangga sekali ia menjadi anak kecil seperti ini.

Tsukishima mendecih dan langsung menggendong (Name) ala Bridal style. (Name) mencoba memberontak tapi tidak bisa, karena perbedaan antara tenaga mereka berdua. Tsukishima meletakkan (Name) di tempat tidur dan berbaring di sampingnya, sementara gadis itu menutup mata karena takut mungkin Tsukishima melakukan sesuatu padanya. ಠ⁠_⁠ಠ

"Kenapa kau menutup matamu?" Tanya Tsukishima sambil berbaring telentang di samping (Name).

"Tidak ada" Balas (Name) sambil tetap menutup matanya.

Tsukishima berdehem lalu membalikkan badannya untuk menatap (Name) yang masih setia menutup matanya.

'Ada apa dengannya?' -Tsukishima

"Kau kenapa?" Tanya Tsukishima lagi, sepertinya dia penasaran kenapa (Name) menutup matanya seperti itu.

Sebuah tangan melingkari pinggang (Name) dan sontak saja (Name) langsung membuka matanya lalu memukul kepala sang pemilik tangan. Tsukishima meringis saat mendapat satu pukulan yang mendarat langsung di kepalanya.

"Kenapa kau memukul ku, aku akan melaporkan mu ke hukum bahwa kau melakukan kdrt" (Name) menatap Tsukishima dengan tajam dan di balas senyum miring oleh Tsukishima.

"Itu bukan salahku, kau duluan yang melakukannya" Tsukishima mengernyitkan dahi dan malah meletakkan kepalanya di bahu (Name) dengan keadaan mereka berdua yang berbaring telentang.

(Yua senyum-senyum sendiri plis pas nulis ini🙃)

"Apa yang kau lakukan, menjauh dariku" (Name) mendorong kepala Tsukishima menjauh dari bahunya namun nihil, kepala Tsukishima bahkan tidak bergerak sedikit pun dari sana.

"Kenapa kau menyuruhku menjauh? Aku ingin memeluk istri ku, apa salahnya?" (Name) terdiam, lalu memukul lengan Tsukishima yang melingkari pinggangnya.

"Menjauh dari ku, Kei!" (Name) kembali mendorong Tsukishima menjauh tapi Tsukishima malah semakin menyenderkan kepalanya di bahu (Name).

"Kenapa aku harus menjauh? Kau istri ku, jadi apa salahnya melakukan hal ini?" (Name) kembali terdiam. Jujur saja, detak jantungnya sudah berdebar kencang seolah-olah jantungnya ingin keluar dari tubuhnya hanya karena Tsukishima yang memeluknya seperti ini.

Tsukishima memeluk (Name) dengan erat dan mendusel-dusel di bahu (Name). (Name) hanya bisa pasrah dengan sikap Tsukishima yang jauh sangat berbeda dari yang pernah ia temui sebelumnya. Tsukishima ini terlihat seperti..... Anak kecil?! Arghh, jantung (Name) tidak bisa berhenti berdetak kencang sekarang.

'Bolehkah aku mengelus rambut Kei?' -(Name)

"Kei" Panggil (Name) dan hanya di balas deheman oleh Tsukishima.

(Name) mengulurkan tangannya dengan ragu dan mengelus rambut Tsukishima dengan perlahan. Sementara Tsukishima yang menyadari bahwa (Name) mengelus rambutnya langsung mendongakkan kepalanya dan menatap (Name).

"Jangan seperti itu, seperti ini saja" Tsukishima memegang tangan (Name) dan menepuk-nepuk kan tangan (Name) ke kepalanya, kemudian ia melepaskan tangan (Name) dan membiarkan (Name) yang melanjutkan melakukan nya.

(Name) menepuk-nepuk kepala Tsukishima dan sesekali mengelusnya.

"Kamu bukan Kei yang aku kenal, kamu pasti hantu" Tsukishima yang sudah nyaman dengan posisi kepalanya yang berada di bahu (Name) langsung mendongakkan kepalanya.

"Aku Kei" Balas Tsukishima dengan sedikit rengekan di dalam nada suaranya. Tsukishima merengek? Jantung (Name) sudah tidak kuat lagi rasanya, kenapa Tsukishima malah manja dan menjadi seperti anak kecil sekarang? KENAPA?!

"Tapi Kei yang ku kenal itu tidak seperti ini, dia itu tidak suka berpelukan" Tsukishima menatap (Name) dengan kesal, hati kecilnya terluka, mungkin.

"Memangnya tidak boleh melakukan hal seperti ini dengan istri ku?" (Name) memukul kepala Tsukishima lagi, tapi dengan main-main.

"Kau seperti anak kecil, Kei" Tsukishima semakin mempererat pelukannya pada (Name).

"Tapi tidak apa-apa bukan seperti ini di depanmu? Lagipula kau istri ku" (Name) menghela nafas dan kembali menepuk-nepuk kepala Tsukishima, sementara yang di tepuk malah tersenyum puas dan semakin mendusel-dusel ke arah (Name).

'Aku baru tahu Kei punya sisi yang seperti ini'

Tbc~

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🦖
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Ngegantung 8 hari ngga ngaruh, ya kan? Btw selamat membaca!💕

Difference Age✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang