Hidup (Name) selama beberapa hari ini benar-benar berubah. Ya bagaimana tidak, Tsukishima pulang dengan keadaan telapak tangan yang kadang terluka dan itu terkadang membuat (Name) repot. Bukan repot karena mengobati luka Tsukishima, melainkan atas tempat tidur dengan kotak p3k yang berada tepat di samping (Name). Ia mengobati telapak tangan Tsukishima yang kata Tsukishima sendiri tadi dia terkena kerikil saat sedang push up di luar gym. Menurut (Name) itu mustahil tapi ya mau bagaimana lagi, dia harus mempercayai Tsukishima jika dia tidak mempercayai Tsukishima mungkin Tsukishima akan ngambek padanya.
"Aw..... Pelan-pelan, (Name)" Tsukishima meringis saat (Name) membersihkan lukanya.
"Aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya dengan perlahan, Kei" Balas (Name) dengan kesal dan menarik tangan Tsukishima lebih dekat padanya.
"Kau berbohong (Name), buktinya aku masih merasa sakit" (Name) yang mendengar kata-kata yang terlontar langsung dari mulut seorang Tsukishima Kei langsung menarik tangan Tsukishima dengan kuat hingga membuat Tsukishima terjatuh dan menimpanya.
"Turun dari atas ku, Kei" (Name) mendorong tubuh Tsukishima menjauh darinya namun Tsukishima hanya diam tak bergeming.
"Tidak" Jawab Tsukishima blak-blakan dan malah melingkarkan lengannya di sekitar (Name).
(Name) menghela nafas kasar dan membiarkan Tsukishima memeluknya seperti itu.
"Karena kamu aku menjadi seperti ini, (Name)" (Name) mengernyitkan dahinya dan menatap Tsukishima dengan bingung.
"Apa maksudmu? Aku saja tidak melakukan apapun pada mu" Jawab (Name) dan mendorong kepala Tsukishima yang malah mendusel ke lekuk leher nya.
"Kei!" Teriak (Name) dan langsung kembali mendapat dengusan dari Tsukishima.
"Kenapa aku tidak boleh melakukan ini? Kamu kan istri ku" Oh astaga, sungguh rasanya jantung (Name) seperti ingin berhenti berdetak sekarang. (Name) kembali mendorong kepala Tsukishima menjauh darinya.
"Hentikan Kei!" Tsukishima kembali mendengus dan malah semakin mendusel-dusel kan wajahnya di lekuk leher (Name).
"Diamlah (Name)" Tegas Tsukishima yang langsung membuat (Name) diam tak berkutik dan menghela nafas pasrah.
Terlihat jelas bahwa Tsukishima sangat menikmati bagaimana cara ia berbaring di atas (Name). Tohh juga, (Name) membiarkan nya melakukan itu jadi apa salahnya?ᕙ(͡°‿ ͡°)ᕗ
Tanpa (Name) sadari, perlahan Tsukishima tertidur dengan posisi lengan Tsukishima yang memeluk pinggang (Name) dengan erat. Ia hanya bisa menghela nafas dan memperbaiki posisi nya agar ia lebih nyaman tidur. (Name) mengelus rambut Tsukishima dan memeluk Tsukishima.
'Apakah aku benar-benar meluluhkan hati seorang Tsukishima Kei?'
(Name) menutup matanya dan ikut tidur di samping Tsukishima.
Tsukishima tertidur nyenyak dengan posisi dirinya memeluk (Name)..
Menunggu Tsukishima adalah rutinitas (Name) yang sering ia lakukan setelah menikah dengan pemuda bersurai blonde itu. Sebuah ide jahil terlintas di benak (Name) dan dengan cepat ia langsung mengambil barang-barang yang di perlukan untuk menjahili Tsukishima. Ia mengambil pewarna makanan berwarna merah dan mengambil beberapa alat untuk memasak lalu menaruhnya di lantai agar seolah-olah terlihat bahwa (Name) baru saja terbentur atau mengalami kecelakaan di dapur.
Dengan cepat ia menumpahkan cairan berwarna merah itu di atas kepalanya lalu tak lupa melumuri kulkas yang berada di depannya agar terlihat bahwa ia baru saja terbentur di kulkas. Saat mendengar kenop pintu di putar, (Name) langsung berbaring di lantai sambil berpura-pura pingsan.
"(Name), aku pulang" Ucap Tsukishima sambil masuk dan melepaskan sepatu nya.
Ia yang sadar akan hening nya rumah, langsung berjalan menuju kamar. Sebelum menaikkan kaki nya di anak tangga, dia di kejutkan dengan (Name) yang terbaring di lantai. Tsukishima lantas saja langsung berlari ke arah (Name) dengan panik.
"H-hei, bangun!" Tubuh (Name) sedikit di guncangkan oleh Tsukishima, namun nihil, tidak ada tanda-tanda (Name) akan bangun.
"Apa yang terjadi?!?! Bangun, heii! Jangan berpura-pura seperti itu!" Setetes air mata Tsukishima jatuh mengenai pipi (Name) yang mulus.
'Heee?!! Kei menangis?!'
Tsukishima lalu menarik (Name) ke pelukannya tanpa menyadari bahwa darah (perwarna makanan) mengenai Jersey nya "Bangun, bodoh! Jangan berpura-pura seperti ini!" Tsukishima reflek menampar wajah (Name) hingga membuat (Name) langsung bangun dan memegang pipinya yang memerah karena di tampar oleh Tsukishima.
Pemuda dengan surai blonde itu mengusap air matanya dengan punggung tangannya "K-kau tidak mati?" Tanya Tsukishima dengan sedikit terisak.
"Tentu saja aku tidak mati, aku masih sehat, segar dan bugar begini kau bilang mati? Ck ck ck" (Name) berkacak pinggang dan membersihkan kepalanya dengan lengan bajunya lalu mengamati Tsukishima yang masih terisak.
"A-aku kira kau sudah mati" Tsukishima semakin terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
(Name) mengernyitkan dahinya "Jika aku mati ya sudah, toh kamu hanya akan jadi duda" Tsukishima semakin menangis.
Gadis itu menghela nafas dan memeluk Tsukishima yang menangis "Cup cup... Tidak apa-apa kau menjadi duda, pasti banyak yang akan mau menikah denganmu walaupun kau duda" (Name) tertawa dan menepuk-nepuk kepala Tsukishima seolah-olah Tsukishima adalah seorang anak kecil yang menangis karena di tinggal ibunya pergi.
"Utututu, garam yang asin menitikkan air mata kesedihan" Ejek (Name). Tsukishima mendengus kesal dan berhenti menangis.
"Aku manusia, makanya aku bisa menangis" (Name) tertawa terbahak-bahak sambil melihat Tsukishima yang memanyunkan bibirnya ke depan.
'Dasar garam'
-Tamat-
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🦖
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°Tamat dengan cara yang elegan bukan? Ngegantung dikit ga ngaruh, kan dikit bukan banyak, hehe🥰💅
KAMU SEDANG MEMBACA
Difference Age✓
Random[Tsukishima Kei X Reader] Di jodohkan dengan orang yang 10 tahun lebih tua itu mungkin sedikit mustahil. Tapi tidak dengan kisah hidup (Name) dengan Tsukishima. Keduanya terpaut 10 tahun. Dengan (Name) yang berumur 14 tahun dan Tsukishima yang berum...