Sempat ada perdebatan mengenai nama si penulis saat pembicaraanku dengan Fang kemarin. Tapi, semuanya bisa terkendali lagi. Sejujurnya, aku masih bingung dengan semua hal yang ada disini. Rasanya, semua yang ada di planet ini terhubung dengan kami. Mulai dari patung di alun-alun, pak tua di toko, hutan yang berada dekat dengan kebun, dan (name). Semakin aku memikirkannya, semakin membuat kepalaku pusing.
"Boboiboy, kau tidak apa-apa?"
Aku terkejut mendapati (name) yang berdiri di sampingku. Aku terlalu larut dalam pikiranku sehingga tidak menyadari keberadaannya.
"Ya, aku tidak apa-apa."
Dia duduk di sampingku. Duduk berduaan dengan (name), benar-benar sebuah mimpi. Aku menyadarkan kepalaku pada bahu (name). Hari ini aku merasa lelah entah kenapa, padahal hari ini aku belum melakukan aktivitas apapun. Hanya, bangun tidur, sarapan, dan memandangi (name) yang sedang memasak. Tugas berkebun hari ini bagiannya Fang dan si jeruk, jadi aku dan Gopal hari ini tidak ada kerjaan.
"(Name), aku ingin menanyakan sesuatu. Bolehkah?"
"Tentu."
Apa dia tahu? Akan jadi sia-sia kalau dia tidak tahu.
"Apa kau tahu sesuatu tentang 'Boboiboy'? Maksudku, bukan aku, tapi, orang lain, maksudku, orang lain yang namanya sama denganku."
Aduyai, susah sekali menjelaskannya. Semoga saja (name) mengerti. Aku butuh informasi ini untuk menjawab pertanyaan yang ada di kepalaku. Aku harus memuaskan rasa penasaranku atau aku akan mati karena penasaran.
"Kalau 'Boboiboy' yang kau maksud adalah 'Boboiboy si cahaya penerang kegelapan' aku tahu, dia seorang pahlawan yang menyelamatkan planet ini bersama dengan rekan-rekannya dan raja terdahulu. Semuanya juga tahu. Tapi, tak ada yang tahu rupa dirinya dan rekan-rekannya. Catatan sejarahnya juga memakai aksara yang sulit dipahami, jadi kami tidak tahu isinya apa. Kami tidak pernah di ajarkan aksara yang aneh seperti itu oleh leluhur kami. A-Sempat mau diajarkan oleh Raja terdahulu, tapi, dia mendadak menghilang entah kemana. Hanya itu yang aku tahu."
Jadi begitu ya. 'Boboiboy' yang disini adalah seorang pahlawan Sunjaba. Apa semua yang bernama 'Boboiboy' ditakdirkan untuk menjadi pahlawan? Beruntungnya aku diberi nama Boboiboy.
"Aku harus pergi ke kota. Kau beristirahatlah."
"Aku ikut."
"Eh, tapi-"
"Aku memaksa."
Akan sangat bahaya kalau dia pergi sendirian. Kalau dia bertemu pria hidung belang bagaimana? Kalau dia dibunuh, bagaimana? Kalau dia kecelakaan bagaimana? Kalau dia berpaling dariku bagaimana? Anggap saja aku terlalu berlebihan, tapi, aku mengkhawatirkannya karena dia sudah berbaik hati menolong kami.
"Kalian mau kemana?"
Apa semua orang doyan sekali mengganggu waktu berduaanku dengan (name)? Kemarin Gopal, sekarang si landak ungu. Menyebalkan. Akan ku masukkan dia dan Gopal ke dalam list pengganggu rumah tangga orang.
"Ke kota, membeli sabun cuci."
"Aku ikut. Aku juga ada urusan yang belum terselesaikan."
Urusan? Dia bertemu dengan seseorang kemarin? Tapi, urusan apa? Apakah orangnya penting?
"Kalau begitu, kau dan Boboiboy saja yang pergi ke kota ya. Aku akan memasak untuk kalian."
Tidak! Jangan lagi! Oh, ayolah. Kenapa keberuntungan tidak berpihak padaku terus? Aku kan ingin berduaan dengan (name) juga. Aku menatap punggung (name) yang mulai menjauh. Aku tidak rela. Aku mau (name).
"Ayo pergi. Ada yang harus ku bicarakan juga denganmu."
"Kali ini apalagi?"
"Mengenai patung Mokeru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Regresi
Tajemnica / Thriller[ Boboiboy x Reader]. Aku mengulang lagi dan lagi. Aku tidak tahu apa yang salah, semua ini benar-benar membuatku pusing. Aku mencoba dan terus mencoba. Tapi, kenapa selalu berakhir kegagalan? Aku tidak mengerti. Aku salah dibagian mana hingga harus...