✧Chapter 05🔞✧

1.1K 29 0
                                    

Warning!

*Mengandung 18+ dan 21+
*Kemungkinan ada BDSM nya.
*Jangan copy paste.
*Jika tidak suka dengan lapak ini silakan keluar atau yang tidak suka BL silakan keluar tanpa meninggalkan report di book ini.
*Blood
*Mafia and Gangster

Info : Ada adegan Same x Same
Dan maaf kalo adegannya 18+ nya kurang menarik karena masih belajar.

~Happy Reading~

Seperti Chapter sebelumnya Dhavian itu mengajak Bar Renza Ke Bar untuk minum alkohol,sepertinya Renza sangat patah hati karena baru ini dia mau minum alkohol."Dhav gw 3 botol Dhav." Ucapnya ke Dhavian ini. Dhavian hanya ngangguk dan memesan 7 botol."7 botol dan saya pesan VIP room." Ucapnya lalu sang bartender menjawab dengan sopan. "Silakan tuan, nanti saya hantar ke ruangan yang anda pesan... Ruangan tuan ada di lantai dua hanya ada 2 kamar VIP bisa memilih sendiri,tuan." Jawab bartender tersebut lalu Dhavian langsung membayarnya.

Dhavian kembali ke Renza yang kini telah menunggunya,Dhavian menepuk pelan pundak calon boti nya walau status Renza itu Same gak peduli Dhavian. "Ayo gw dh pesen ruangan juga biar gak ada yang ganggu kita minum-minum..." Ucapnya lalu berjalan dengan diikuti oleh Renza. "Iya oke." Jawabnya dengan mengikuti Renza seperti itik.

Sampai ruangan yang sudah di pesan tadi meraka menunggu bartender tadi mengantar minuman alkoholnya. "Baru pertama kali minum napa langsung 3 botol?" Tanya Dhavian penasaran karena Renza pernah bilang gak pernah minum alkohol kok ini. "Biar melupakan semua rasa sedih gw dan mencoba melupakan crush gw wkwkw." Jawabnya dengan santai,dhavian hanya tawa mengikuti tawa Renza.

Bartender pun datang dan menaruh botol alkohol di meja itu dan bartender itu langsung pergi. "Gas langsung minum nunggu apa lagi!" Ujar Dhavian yang semangat dan mengambil satu botol alkohol tersebut. "Wkwkwk gas lah keknya bakal mabuk berat kita hahaha." Ucapnya lalu mengikuti dhavian, dia mengambil 1 data Tengah aja.

3 jam kemudian...

Kini masih jam 9 Renza sudah mabuk berat dan mulutnya meracau tidak jelas dan Dhavian yang belum terlalu mabuk melihat ke arah Renza yang mabuk berat pun menyeringai. 'gampang banget ngejebak lo ya!' batin Dhavian dengan melihat renza dengan tatapan mesum.

Karena meracau tidak jelas Renza masih saja meminta 1 botol lagi ke Dhavian,si Dhavian mengambil botol itu dengan menuangkannya di Gelas dan di taruhlah obat perangsang. 'mari kita mulai,sugar..' dalam hati dhavian. Dan Renza langsung meminumnya.

Tanpa ba-bi-bu Renza meminum semua dalam segelas itu,Dhavian menyeringai dan menunggu obatnya bereaksi.'mari kita tunggu obat tersebut bereaksi.' batin Dhavian dengan tatapan yang penuh arti itu. "Dhav... Panas Dhavv...." Ucap Renza tiba-tiba karena obatnya sudah mulai bereaksi. "Mana yang panas? Gw bantu kipasin nih..." Jawab Dhavian dengan pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi.

Renza semakin kepanasan gimana gitu karena terangsang gegara obat yang di kasih Dhavian. "M-masih panas Dhav... Bantuin gw pliss..." Pintanya ke Dhavian, karena tubuhnya kini seperti terangsang dan menginginkan belaian dari Dhavian.
"Yakin mau gw bantu?" Tanyanya iseng sebelum benar-benar memakan tubuh mangsanya ini. "I-iya pliss Dhav bantuin gw... Shhh..." Jawab Renza dengan tubuh yang benar-benar sudah terangsang. "Jangan menyesal kalo gw gak bisa berhenti." Ucap Dhavian,dia langsung menggendong Renza bak ala karung beras.

Dhavian aslinya mau aja membawanya ke mansion milik tuanya ini,tapi karena pikirnya kelamaan jadi membawa ke kamar yang ada ruang itu. "Mari kita mulai,Sugar~"ucap Dhavian dengan seringainya yang penuh arti lalu dia membanting Renza. "Shhh aww..." Rintih nya karena di lempar begitu saja.

✧⁠Milik Tuan Mafia✧⁠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang