✧Chapter 09✧

763 33 1
                                    

Warning!

*Mengandung 18+ dan 21+
*Kemungkinan ada BDSM nya.
*Jangan copy paste.
*Jika tidak suka dengan lapak ini silakan keluar atau yang tidak suka BL silakan keluar tanpa meninggalkan report di book ini.
*Blood
*Mafia and Gangster

‹Happy Reading›

Kai sudah berada di kediaman milik kekasihnya itu,dia dikamar Randra dan dilarang keluar dari kamar itu.
"Jangan keluar dari kamar ini Baby, kamu boleh keluar saat saya sudah izinkan keluar dari kamar." Ujar si Randra ke Kai,membuat ia dirinya hanya pasrah." Iya baiklah,tapi itu kamu udah gak marah kan?"Jawab Kai dengan menundukkan kepala karena takut menatap Randra.

Randra yang tau kekasihnya takut dengannya,ia pun tersenyum tipis ke Kai yang menunduk." Baby hey angkat kepalamu,saya tidak marah lagi,Don't be afraid baby."Jawabnya dengan mengecup kepala Kai dan langsung keluar dari kamar." Iya, siap Randra!" Ujar Kai dengan menampilkan senyuman khasnya.

Randra menghampiri Maid di dapur untuk menyuruh mengantarkan itu makanan ke kamarnya." Antarkan makanan ke kamar saya,dan tanya dia ingin apa saja,jangan sampai dia keluar kamar paham!" Perintahnya, dan di angguki oleh Maid tersebut. "Baik Tuan!" Jawab sang Maid itu.

Randra pun langsung menuju ke ruang kerja pribadinya di mansion iyu,di ruangan itu sudah ada Renza dan Dhavian yang menunggunya.
"Hm,langsung To The Point saja,apa yang ingin kalian omongkan?"Ujar Randra ke dua asisten pribadinya.

Renza melirik Dhavian,ia tau kalau Renza tidak berani buat bicara. Dia akhirnya menunjukkan laptop yang Renza pegang."Begini tuan,tadi saat kami mengecek cctv perusahaannya tuan,kami menemukan bahwa ayah tiri tuan kini diam-diam mengambil uang milik perusahaan yang ada di brankas."Jawab Dhavian langsung menunjukan video itu.

Randra melihat itu dan menggeram kesal,dia menyeringai dan melihat ke arah Dhavian dan Renza."Kalian, tangkap dia dan bawa dia ke ruang bawah tanah!"Perintahnya ke dua asistennya itu."Baik tuan, tapi apa tidak apa-apa?" Ujarnya karena dia takut, soalnya yang dia tangkap ayah tiri tuanya. "Saya tidak peduli dia hanya tikus perusak keluarga saya,Tangkap Secepatnya!" Jawab Randra dan langsung keluar dari ruangan itu.

Dhavian dan Renza mengangguk, ia langsung keluar menarik tangannya Renza dan menuju ke para ajudan dan menyuruh mengikutinya. "Kalian ikut saya! Menangkap orang yang Maling uang perusahaan!" Perintahnya dan mereka langsung mengikuti arahan.

Kembali lagi ke Kai di kamar.

Kai sedang nyemil snack dan ia juga menonton film di laptopnya Randra. "Anjir gila jahat banget cowonya sih, masa dia maksa banget sih!" Komen nya saat melihat film itu.Ia juga tak sadar kalau Randra sudah berada di sampingnya."Nonton apa?seru ya?" Tanya Randra dan membuat Kai tersentak karena kaget tiba-tiba ada dia di sampingnya.

Kai yang reflek,dia pun menampol lengan milik Randra."EH AYAM OPOR! RANDRAAA! NGAGETIN!!" Teriaknya dengan menenangkan jantung miliknya yang berdetak amat kencang,Randra pun terkekeh gemas."Iss malah ketawa,dari kapan di sini?"lanjutnya dan menutup itu laptopnya."dari tadi baby."jawabnya dan memeluknya dengan sangat erat.

Kai bingung kenapa nih,ada apa sih dengan kekasihnya itu tiba-tiba aja begini,mukanya juga lusuh apa ada masalah."Kenapa Randra?apa ada masalah?"Tanyanya ke kekasihnya itu."Hmm ada baby!" Jawabnya dan pindah posisi kini kepalanya ada di dada milik Kai."Masalah apa? Cerita sama aku,udah jangan murung ya." ucapnya dengan nada sangat amat lembut.

✧⁠Milik Tuan Mafia✧⁠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang