✧Chapter 02✧

1.3K 58 2
                                    

Warning!

*Mengandung 18+ dan 21+
*Kemungkinan ada BDSM nya.
*Jangan copy paste.
*Jika tidak suka dengan lapak ini silakan keluar atau yang tidak suka BL silakan keluar tanpa meninggalkan report di book ini.
*Blood
*Mafia and Gangster

Happy Reading all

'Sungguh cantik dan menarik,saya harus mendapatkannya.' batin orang itu dan kembali berjalan menuju mobilnya setelah itu pergi dengan semua ajudan yang mengikuti orang tersebut.

Kaizen yang sedang memesan Bakso sama mie ayang,walau begitu hatinya sedang berdisko karena kejadian tadi,Dia takut kalo di incar oleh mafia tersebut.
"Aduh gw takut banget dh gegara tadi..."
Gumamnya dengan kecil. Dia melihat sekeliling saat menunggu pesanannya. Kai kadang melamun kadang mainkan hp nya dengan tidak tenang sampai pesanan nya jadi pun di panggil kagak denger.
"Permisi mass bakso sama mie ayam udah di bungkus mas...." Ujar penjual itu tapi kai tidak meresponnya."Masss! Pesanannya bisa tolong di ambil?' ucap penjual itu sekali lagi dan Kai sedikit tersentak lalu mengambilnya. "Maaf maaf tadi saya melamun... Ini uang nya terimakasih." Mengambil plastik berisi mie ayam bakso tadi,Kai langsung lari ke arah markasnya itu.

Tapi dia merasa seperti ada yang mengikuti dia,kai tidak memperdulikan itu. "Akhirnya sampe markas juga hahh hufff... Ni renz bakso sama mie ayamnya... Bagi 2 ma gw" ujar Kaizen dengan nafas ngos-ngosan, kini adiknya bingung kenapa lagi abangnya ini kek takut sama gelisah."kenapa bang? Ada masalah?" Tanya Renza dengan menatap wajah kakaknya ini."Tadi gw nabrak bos mafia yang tadi siang di ceritain,suer gw gak sengaja ngumpat ke dia karena gak sengaja nabrak pas cari makanan Ren,makanya gw takut sama bingung." Jelas Kaizen dengan nada gelisah dan ketakutan lalu menatap balik adiknya."Tenang saja kita semua di sini bakal bantu bang Kai,tenang ada adikmu juga di sini." Jawab Renza kembali dengan menenangkan Kai yang panik itu.

Mereka memutuskan untuk pulang karena besoknya masih harus sekolah.
Sampai di rumah Kai langsung turu berbeda dengan adiknya belajar dulu. "Hm,Andai abang kai tau kalo saya bekerja dengan mafia tersebut." ucapnya pelan lalu melanjutkan membaca buku pelajaran tersebut.

Di tempat orang yang di tabrak oleh Kai sedang menatap layar laptopnya dengan seringainya."Tn. Arandra saya sudah menemukan biodata anak tersebut." Ucap asisten Arandra. Arandra Agaskara CEO dan Bos mafia yang terkenal ke kejamannya. "Hm. Terimakasih." Jawab Arandra dengan mengambil biodata tersebut,dan menampilkan biodata yang menabraknya tadi."Kaizen Mahendra... Hm ternyata dia saudara tua dari asisten saya Farenza,hm saya bisa dengan mudah mendapatkan dia." Ujar Arandra dengan seringainya yang menyeramkan.
Dia melihat Dhavian yang di sebelah kanannya."Panggil Farenza Mahendra ke sini, Cepat!" Perintah Arandra terhadap Dhavian. Dhavian Argandian Tangan kanan Arandra Agaskara."oke gw call sekarang tu anak,lo tertarik sama tu bocah ya?" Ucap Dhavian dengan pertanyaan, pertanyaan tersebut membuat Arandra tersenyum tipis."ya gw tertarik sama ini anak,ada masalah?" Jawab Arandra dan bertanya balik ke Dhavian. "Hmm... Tidak ada... Gw call Farenza dulu bentar." Ucap Dhavian hanya mendapatkan jawaban deheman dari Arandra.

Tutt

Tutt

Tutt

"Halo ren"

"Ya apa tuan Dhavian?"

"Ke sini ke ruangan Tuan Arandra,datang kesini tepat waktu, saya tunggu 10 menit dari sekarang."

✧⁠Milik Tuan Mafia✧⁠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang