Chapter 9: Chopper

451 75 19
                                    

━───────⊹⊱✙⊰⊹───────━

━───────⊹⊱✙⊰⊹───────━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Laura tidak sadarkan diri setelah peristiwa yang terjadi. Dia pun ditemukan oleh warga sekitar dan mereka membawa nya menuju kastil tempat Dr. Kureha singgah.

"Sudah tinggalkan. Pergi sana!" usir Dr. Kureha.

Warga itu mangut-mangut mengerti dan akhirnya meninggal Laura bersama sang dokter.

"CHOPPER!!!" seru Dr. Kureha.

"Ha'i dokter!" rusa kutub hidung biru itu muncul memenuhi panggilan sang dokter.

"Ayo obati dia. Dasar...siapa lagi dia ini, tambah-tambah pekerjaan saja!" walau sambil bermisuh-misuh Dr. Kureha tetap mengobati nya.

Membuka baju Laura saat akan mulai memeriksa, betapa terkejutnya sang dokter melihat keadaan tubuh Laura. "Anak gila!" desis sang dokter.

Tubuh Laura benar-benar buruk. Fisik nya terluka parah!

Jahitan pada tubuh Laura terbuka sehingga menyebabkan darah bercucuran dan efek pada anggota tubuh lain.

"Sebenarnya kegilaan macam apa yang dilakukan anak ini?!"

" Chopper, ayo kita jahit dulu yang ini!"

"Ha'i!"

***

Nami terbangun dari tidur nya, saat ini dia merasa sudah jauh lebih baik. Padahal kemarin-kemarin sangat sulit bahkan untuk mengangkat kepala saja.

"Makhluk apa kau?" tanya Nami. Dia melihat bahwa ada rusa kutub berhidung biru tengah mengintip nya.

"Diam lah manusia!!!!" teriak dia. Dari raut nya dia melihat Nami dengan ketakutan.

"KAU BERBICARA?!" Nami sangat terkejut hingga tanpa sadar suara nya naik satu oktaf.

Hal itu pun membuat sang rusa kaget dan terhuyung ke belakang sehingga tanpa sadar menjatuhkan barang-barang di belakangnya.

"Daijobu?" khawatir Nami. Dia menatap Chopper dengan iba.

Tidak menjawabnya, sang rusa lalu kabur dari hadapan Nami.

"Hehehehe" lalu sebuah tawa nyaring yang khas terdengar dari arah sebrang.

Seorang nenek tua. Pikir Nami.

Ctak!

Nenek itu menyentil dahi Nami. "Aduhhhh....." keluh sang navigator.

"Hm...38,2° demam mu sudah turun rupanya!"

Nami terlihat bingung.

"Kau..." Nami menerka. "Aku Dr. Kureha atau panggil saja Doctorine, aku adalah satu-satunya dokter di sini!"

Scientist || One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang