Chapter 7: Ditembak cuy

485 75 14
                                    

━───────⊹⊱✙⊰⊹───────━

━───────⊹⊱✙⊰⊹───────━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Buk! Buk! Buk! Buk! Buk!

Laura terbangun dari tidur nya karena terganggu dengan suara pintu yang di gedor-gedor. "LAURAAAAA...." teriak Luffy dari luar.

Matanya berat untuk di buka karena sembab habis menangis. Belum move on dari masalah yang di Little Garden. Walau begitu Laura tetap bangun dan menuju pintu.

Ceklek-

Di hadapan nya kini berdiri semua orang dan mereka membawa Nami yang pingsan.

"Eh?" seketika Laura jadi segar. "Ada apa ini?"

Vivi pun menjelaskan kepada Laura.

"Apa Nami-san akan mati, Laura-san?" Sanji nangis tersedu-sedu.

Laura mendesah. Sambil mengompres Nami, Laura menjawab. "Tidak akan jika kita tidak terlambat."

"Mungkin karena perubahan iklim. Salah satu tantangan yang dihadapi semua pelaut yang masuk ke Grand Line adalah penyakit akibat cuaca ekstrim." Vivi menjelaskan.

"Banyak sekali cerita tentang bajak laut kuat dan jahat yang mendadak mati karena cuaca ekstrim. Jika tidak diobati gejala ringan pun akan menyebabkan kematian." semua terdiam mendengar penjelasan Vivi.

"Huhu, Nami-san...." Sanji semakin tersedu-sedu.

"Ne, Laura. Apakah kau bisa menyembuhkan Nami?" tanya Luffy. Kali ini dia serius.

Semua menatap ke arah Laura dengan berharap. "Laura-san bisa ilmu medis?" Vivi baru tau.

"Hanya dasar nya, lagian aku bukan dokter dan karena aku ilmuwan di kapal ini jadi aku tau sedikit lebih banyak dari orang awam."

"Souka...kalau begitu bisa membuat obat untuk Nami-san?" tanya Vivi.

Laura terdiam. "Hmm, bagaimana ya...sayang nya tidak sesimpel itu."

"Maksudnya bagaimana, Laura?"

"Aku tidak bisa asal membuat obat. Panas Nami mencapai 40° itu artinya kondisi nya dapat mengancam nyawa nya. Jadi ini membutuhkan resep dokter."

"E-EHHH?!?! MENGANCAM NYAWA?!?!?" kru topi jerami panik.

"Jadi...kita harus gimana?" Luffy bingung.

"Kita membutuhkan dokter!"

"Tidak-" Nami menyela. Dia bangun dari tidur nya. "Tidak...jangan...di dalam laci ku ada sebuah koran"

Vivi mengambil koran itu dan betapa kaget nya dia melihat berita yang tertera. "300.000 tentara kerajaan bergabung dalam pemberontak..."

"Tidak ada waktu...tujuan kita Alabasta! Pemberontakan sekarang sudah tidak dapat di kendalikan, koran itu terbit 3 hari yang lalu. Maaf kan aku tidak bisa menambah kecepatan kapal, jadi aku tidak memberitahu mu karena tidak ingin membuat mu khawatir." jelas Nami.

Scientist || One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang