(Ilustrasi Tokoh Alberto)
"AAAAHHHHHH... BERTOH... GERAKIN GITUHHHH LAGIHHHHH... ENAK BANGETTTHHH SAYANG... AHHHH.. SHIT. AHHHHH... AHHHHHH... MUAACHHHHH..." Aku kian liar. Badanku tak henti-hentinya bergetar merasakan kenikmatan tiada tara yang diberikan Berto. Batang kontolnya yang besar hampir selenganku itu seakan mendorong-dorong prostatku di dalam sana. Mendapat perlakuan seperti itu, aku kembali memegang kedua dada Berto dan memilin putingnya sementara bibirku kembali menciumi bibirnya dengan mesra.
Berto memegangi pinggulku yang ramping. Sesekali dia elus dan remas kedua belah pantat mulusku sambil membalas ciuman dari bibirku. Lidahnya pun tak kalah menakjubkan. Ukurannya juga besar sekali. Sehingga, mulutku terasa penuh ketika sedang dimasuki oleh benda itu. Lidah Berto begitu lihai bergerak-gerak menyapu lidah, gigi, langit-langit, dan menusuk-nusuk pangkal kerongkonganku dengan ujungnya. Sungguh baru pertama kali aku diperlakukan seperti ini oleh seorang lelaki. Berto begitu hot dan perkasa. Otot-otot di tubuhnya seakan pahatan yang tak ternilai harganya. Ditambah, bulu-bulu pendek dan keriting yang menghiasi hampir seluruh tubuhnya semakin menambah kesan jantan dan macho di depanku.
Berto melepaskan ciumannya. Kemudian dia mulai mengangkat pinggulku naik turun seakan memaksa lubangku untuk mulai memompa kontolnya. Dengan berpegangan pada dadanya yang bidang, aku pasrahkan permainan ini pada Bertoku sayang. Saat ia angkat pinggulku ke atas, cincin anusku seakan menyedot kuat kontol Berto. Aku rasakan kerasnya kontol Berto bergesekan kesat dengan dinding anusku.
"OWHHHH YES... SEMPIT SEKALI LUBANG KAMU NDI... JEPIT SEKALI DI KONTOLKUHHH... ARGGHHHHH..." Berto terpejam merasakan sensasi empotan lubangku. "HUUUUUHHHHH... NYEDOT BANGET GILA!"
(Ilustrasi Tokoh Andi dan Alberto)
Ia terus mengangkat pinggulku ke atas hingga kontol 22 cm itu seperti akan terlepas dari lubangku. Ketika sudah sampai diujung kepalanya, dia dorong pinggulku ke bawah untuk kembali menelan bulat-bulat kontolnya. Saat itulah aku rasakan seperti dihujam oleh sebuah pedang pangeran yang maha dahsyat nikmatnya. Bola mataku terputar ke atas hingga hanya tampak putihnya saja merasakan sensasi itu. Aku pun berteriak sekencang-kencangnya untuk mengekspresikan nikmatnya sodokan Berto. Aku tidak peduli jika ada tetangga yang mendengar aumanku. Tetapi, sudah aku pastikan tidak ada yang mendengarnya karena letak rumahku yang berada di area sepi dan pojokan kompleks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Suami dari Suamiku
FantasiaPerjalanan cinta Andi dan Dery yang penuh ketidakjujuran. Menghadirkan cerita yang khas dan unik yang tak bisa tertebak akhirnya...