Hari sudah mulai gelap. Aku dan Mas Dery sudah berpakaian rapi dan ingin mencari makan malam terlebih dahulu. Seperti biasa, Dery akan memboncengku di belakang. Di perjalanan, aku sebagai navigatornya karena Dery belum terlalu hapal nama jalan di daerah ini.
Malam ini kami ingin makan sate. Biasanya Dery memesan sate kambing 2 porsi tanpa lontong sedangkan aku paling suka sate ayam saja. Entah mengapa tempat sate langgananku, malam itu, tidak berjualan. Akhirnya kami mencari tempat lain yang menyediakan menu sate kambing. Tidak berapa lama akhirnya tempat yang kami cari pun. Tanpa berpikir panjang lagi, Dery menepikan motornya dan masuk ke tenda di pinggir jalan itu bersamaku.
"Mang, sate kambingnya ada?" tanya Dery.
"Ada. Mau makan sini atau bungkus?" tanya mamang sate.
"Makan sini aja mang. Saya pesan sate kambingnya 2 porsi tapi gak sudah pake lontong. Terus satu porsi sate ayam pake lontong."
"Minumnya?"
"Kamu minumnya apa?" tanya Dery padaku.
"Aku es jeruk aja." Sambil duduk di depan meja dan menaruh tasku.
"Es jeruknya 2 ya mang," pinta Dery.
"Silahkan tunggu ya, mas," ucap mamang sate.
Mamang sate mulai mengipas-ngipaskan kipas tangannya ketumpukan sate yang di bakar diatas bara api. Tampaknya malam ini, pengunjung masih belum terlalu ramai karena hanya ada beberapa orang yang ada di tempat itu sedang menikmati makanannya.
Dery menghampiriku."Kok sate langganan kita tutup ya? Apa karena udah nggak jualan disitu lagi?" Sambil duduk di bangku di depanku.
"Bisa jadi. Semoga aja nggak tutup permanen. Kan disitu satenya enak."Aku memandangi wajah kekasihku.
"Iya bener. Tapi semoga di sini enak juga ya. Kayaknya enak deh di sini, karena seringkan kita lewat di sini dulu dan biasanya rame pembeli kalau malam."
"Kayaknya emang enak sih. Kita coba aja nanti," ucapku sambil mengambil Hp dari dalam tas.
Mataku tertuju pada chat yang masuk di Hp-ku. Tampaknya ini dari uke yang aku chat barusan.
"Eh ada chat dari dia." Aku memberi tahu Dery.
"Mana coba lihat," pinta Dery sambil meraih Hp-ku.
"Bentar," aku membaca isi chat itu sejenak lalu aku perlihatkan kepada Dery.
Dery membaca chat itu dengan serius. "Berarti dia beneran mau?"
"Iya kan, katanya mau coba. Aku bilang aja ya nanti kalau kita udah di hotel, aku akan kasih tahu biar dia otw." Aku menarik Hp-ku kembali.
"Bilang aja. Dia ada pengaman nggak?" tanya Dery.
"Aku tanyain dulu. Nanti kalau dia nggak ada niar aku minta sekalian dia beli pas mau ke hotel".
Dery tersenyum penuh arti. Sebenarnya aku menangkap sebuah keraguan di wajahnya, hanya saja aku tidak menghiraukan itu demi terlaksananya rencanaku ini yang sudah aku susun sejak lama.
Sebenarnya ada beberapa alasan melatarbelakangi mengapa aku mau melakukan 3S dengan 2 uke dan satu seme. Pertama, Dery pernah mengijinkan aku untuk boleh berhubungan badan dengan cowok lain asal kontolnya lebih besar dari punyanya agar aku bisa puas dan merasakan sensasi di sodok kontol yang lebih gede. Kedua, aku dan Dery sudah di fase jenuh dengan gaya bercinta yang itu-itu saja sehingga kadang perlu sensasi baru untuk lebih membakar gairah. Terakhir, aku ingin memberikan suamiku ini hadiah sebuah lubang yang perawan atau masih sempit karena jujur aku sudah tidak perawan lagi ketika berhubungan dengan Dery, padahal aku adalah cowok dan pacar pertama baginya yang berhasil mencicipi kontol besarnya sampai puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Suami dari Suamiku
FantasiPerjalanan cinta Andi dan Dery yang penuh ketidakjujuran. Menghadirkan cerita yang khas dan unik yang tak bisa tertebak akhirnya...