Episode 8: Aku Harus Mendapatkannya!

4.4K 109 12
                                    

Ridwan's POV

(Ilustrasi Tokoh Ridwan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi Tokoh Ridwan)

Semenjak kejadian di malam itu yang aku alami bersama Andi bersama kekasihnya, Mas Dery. Aku menjadi terus terbayang-bayang betapa nikmatnya kontol pria itu. Aku masih terbayang-bayang bagaimana hebatnya lidah dan sodokan Mas Dery pada anusku. Dia merupakan lelaki terjantan, terenak, dan tertampan yang pernah bercinta denganku. Jujur, ingin rasanya aku rebut Mas Dery dari Andi agar kontol perkasa dan besarnya itu hanya untukku.
Di lubuk hatiku, aku merasa sangat iri pada Andi. Pemuda itu sangat beruntung bisa merasakan kontol Mas Dery sejak 6 tahun silam. Pasti sudah bergalon-galon pejuh Dery yang sudah mengalir di dalam tubuh kecilnya.

Jika di bandingkan dengan Andi, tentu aku lebih tinggi, muda, ganteng, dan lebih sempit juga karena aku baru pertama kali dientot oleh laki-laki. Aku merasa ini tidak adil bagiku. Aku rela menyerahkan keperjakaanku untuk memuaskan suami orang lain. Padahal di satu sisi, aku juga merasa seperti ingin memiliki Mas Dery. Aku benar-benar tergila-gila dengan sikap, perlakuannya dan cara bermainnya padaku. Hingga membuatku terus kepikiran dan berusaha mencari media sosial Mas Dery.

Singkat cerita, akhirnya aku berhasil menemukan akun Instagram Mas Dery. Akunnya sangat sulit untuk ditemukan, tetapi bukan Ridwan namanya jika aku tak bisa menemukan akun Mas Dery. Dengan bersusah payah, aku cari akunnya di antara ribuan follower Andi. Nama akun IG Mas Dery ditulis menggunakan Bahasa Korea sehingga sulit jika aku cari dengan diketik manual pada kolom search. Setelah berhasil menemukannya, aku langsung mem-follow akun tersebut. Cukup lama juga hingga aku baru dikonfirmasinya. Mungkin sekitar seminggu. Akun IG Mas Dery memang diprivasi sehingga perlu persetujuan darinya terlebih dahulu agar aku bisa menjadi followernya.

Alangkah senangnya aku, ketika Mas Dery menerima follow-an ku bahkan aku pun di-folback-nya. Hatiku sungguh berbunga-bunga dan ingin rasanya aku jingkrak-jingkrak saat itu tetapi aku tahan dan buru-buru mengirimkan ucapan terimakasih melalui DM padanya.

"Thank you mas sudah folback aku," tulisku.

Tak lama kemudian, dia membalas DM-ku. "Iya sama-sama," balasnya singkat.

"Mas masih ingat aku nggak?"

"Masih lah ... Kenapa?"

"Nggak mas. Cuma pengen berteman aja sama kamu. Aku ganggu nggak nih?" tanyaku basa-basi.

"Nggak. Lagi santai aja..."

"Hehehe... Syukurlah kalau aku nggak ganggu mas. Aku kangen sama mas tahu...," godaku melalui DM.

"Hmmmm... Kangen apanya?" tanya Dery memastikan.

"Kangen sodokan, kenyotan, ciuman, dan muncratan kamu lah... Hehehe." Cukup lama dia tidak membalas DM-ku. Aku pun mulai gelisah. Apakah dia marah padaku atas apa yang aku tulis barusan? "Mas... Ping!" aku kembali mengirim DM ke dia.

Aku Suami dari SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang