Suasana tenang menyelimuti ruangan itu. Pria itu terus merasa bersyukur karena telah menemukan orang yang telah ia cari tanpa lecet sedikitpun. Dia terus menggengam erat tangan pria yang masih tertidur di atas ranjangnya dengan muka tersenyum kecil dengan wajah memerah nya yang sangat imut.
' Sui, berapa lama lagi bius nya ilang? ' tanya Rion kepada Sui
' Ga sampe pulang sekolah Caine udah bangun palingan. Lu mau nunggu dia sampe sadar kah? ' tanya Sui
' Gw disini sampe Caine bangun. ' jawabnya sambil menganggukan kepala
' Yaudah gw tinggal ke kelas dulu. Nanti gw absenin lu di kelas. Kalo Caine udah siuman jangan lupa telfon gw. Gw perlu cek kedaan dia lagi oke. ' bicara Sui mengingatkan Rion
' Nanti gw panggil. ' jawab nya singkat
' Inget panggil gw. Jangan sampe lu nikmatin itu sendiri. ' ledek Sui kepada Rion dengan tegas
Sui mengetahui bahwa temannya itu pasti akan melakukan hal seperti itu. Menikmati hal itu sendirian asal bisa bersama dengan Caine.
' Iyeee. Lu ga percaya sama gw? ' tanya Rion dengan senyuman mematikan
' Ga, gw ga percaya sama lu. ' Sui berbicara seperti itu dan meninggalkan Rion bersama Caine di ruangan itu
Ruangan itu sekarang hanya ada Rion dan Caine yang sedang terbaring di kasurnya. Rion terus menatap wajah nya sambil mengusap kepala Caine sesekali.
' Maaf.. '
Kata yang keluar dari mulutnya sambil menyenderkan kepalanya di pergelangan tangan Caine
Dia sesekali juga memikirkan apa yang akan terjadi jika dia telat semenit saja. Dia juga tidak bisa menyalahkan temannya Sui yang tanpa sengaja membiarkan Caine berada di posisi seperti ini
Rion benar-benar tidak bisa diam saja atas kejadian hari ini. Dia seperti berfikir ini bukan sesuatu yang dapat dilakukan di antara mereka. Terkecuali memang ada orang yang tidak suka dengan mereka
Terlintas dipikirannya dengan satu perempuan yang telah bertemu dengannya di koridor kelas tadi. Kenapa dia mengetahui bahwa Caine sedang bersenang-senang? Apa ini yang dimaksud bersenang-senang? Apa dia sudah gila?
Tanpa basa basi Rion menelfon teman-temannya untuk bergantian menjaga Caine di ruang UKS. Orang yang pertama dia telfon adalah Key.
~pov telfon
' Halo Key. '
' Yo. Ada apa bapa? Bapa kenapa ga balik-balik ke kelas pak? ' tanya Key
' Aku ada urusan tadi. Kamu bisa ke UKS sekarang ga? Bawa siapa juga gitu buat temen kamu disini. '
' Hah. Ke UKS yak.. ' tanya Key heran
' Ya. Bisa ga? '
' Oh iya-iya. Nanti aku sama El kesana. Bapak lagi sakit kah? ' tanya Key balik
' Oh engga. Nanti aku jelasin disini. Sui udah di kelas belum? '
' Belum. Belum balik-balik dia. Kenapa emang pak? '
' Sekalian ajak Sui kesini. '
' Ok Pak. Nanti kita kesana. '
' Oke. Thank you. '
~pov telfon selesai
Rion menunggu temannya itu datang sambil memikirkan dalang dari semua ini.
' Kenapa harus mengincar Caine? Kenapa ga gw aja yang di incer sama mereka!? ' pikiran luar itu keluar dari otak Rion
Suara ketukan dari pintu dan perlahan pintu itu terbuka. Terlihat ada Key, El, dan Sui memasuki ruangan
' Lu mau pergi kah bro. ' tanya Sui
' Iya. Gw ada urusan. ' jawab Rion
' Bapa mau kemana pak? Perlu di temenin kah pak? Biar saya telfon anak-anak. ' tawar Key
' Gak perlu. Gw cuman mau minta tolong jagain Caine dan jangan pernah ninggalin Caine oke? ' tegas Rion
' Oke.. ' jawab mereka bersama
' Tapi kenapa pak? ' tanya Key bingung
' Caine lagi diincer sama orang. Gw ga tau orang nya dengan pasti. Gw khawatir mereka itu bukan musuh dari Caine melainkan mereka musuh dari gw. ' jawab Rion dengan suara tenang tetapi ada kekhawatiran di suaranya itu
' Maksud lu apa Yon? ' tanya Sui
' Lu tau Sui. Tadi gw di koridor ketemu segerombolan cewe dan salah satu cewe itu ngomong kalo Caine lagi 'seneng-seneng' di UKS. ' jelaskan dari Rion
' Huh? Apa maksudnya? ' tanya Sui bingung
' Gw ga tau apa maksudnya. Yang pasti gw rasa itu perempuan ada sangkut pautnya sama kejadian ini. ' jelas Rion dengan suara ngebasnya itu
' Tapi lu beneran mau nyari sendirian kah bro? Lu harus bawa anak-anak buat nemenin lu. ' tegas Sui dengan khawatir
' Santai bro. Gw cuman mau cari tau siapa orang yang berani-beraninya nargetin Caine sampe nyuruh orang buat ngelecehin dia. ' suara nya dingin dengan senyuman tipis di mulutnya dan di lanjuti
' Siapa yang berani memulai maka dia harus kita akhiri sampai mampus semampusnya. '
Suasana yang tadinya tenang berubah menjadi dingin. Sui hanya terdiam dengan ucapan Rion. Dia takjub akan temannya itu yang benar-benar teguh pada pendiriannya.
' Kalo perlu perang kita perang semua. Gw mau liat orang-orang yang berani-beraninya ngelakuin hal sampah kayak gini mati di tangan gw. Gw yang bakal tanggung jawab dan kalian akan aman. ' lanjut Rion dan diiringi suara tawa jahatnya
Ucapan itu membuat Sui, Key, dan El terkejut setelah mendengarnya. Kali ini Rion benar-benar marah tanpa ampun. Disatu sisi dia juga belum meneritahu teman-temannya akan masalah ini
Setelah berbicara seperti itu Rion pergi dari ruangan dengan perasaan yang membara akan balas dendam. Tentu saja, siapa yang tidak marah kalau 'temannya' di lakukan seperti itu?
Apa yang akan terjadi saat Rion mencari tau akan kebenarannya? Siapa yang melakukan hal se menjijikan itu? Apakah akan ketahuan orang-orang yang telah melakukan perkara menjijikan itu?
Tunggu terus chapter selanjutnya disini. Dan saksikan kemanisan akan momen dari RionCaine di next Chapter!
See you next time guys!