Bilang aja sekarang si jeongwo Jeongwoo itu bener bener gila. Abis dari rumah sakit bukannya balikin Junghwan ke rumah Haruto, dia malah nyulik Junghwan buat ke restoran mewah.
Gak lupa mereka mampir ke salah satu butik ternama di daerah itu buat ganti baju. Katanya Junghwan bisa teriak kalo mau. Tapi kalo teriak nanti di cium.
Alhasil Junghwan milih diem dan gak merotes sama semua kemauan sepihak Jeongwoo ini. Sekrang disini mereka, di privat room, di depan meja putih dan hidangan ala ala restauran mewah.
Steak medium rare dan segelas wine yang ada di depan masing masing mereka. Jangan lupa pemandangan malam yang bener bener indah dari atas sana.
"Ini hadiah yang mau lo minta?" Tanya Junghwan setelah suapan pertama masuk ke dalam mulutnya.
"Bukan lah! Ya kali makan malam jadi hadiah? Ini keharusan tau" kata Jeongwoo.
"Terus lo mau apa?" Tanya Junghwan.
"Lo nikah sama gue" jawab Jeongwoo enteng. Junghwan yang tadi lagi neguk wine nya langsung keselek wine nya sendiri.
Suara batuk Junghwan bikin Jeongwoo panik. Dia langsung berdiri dan nyamperin Junghwan sambil nepuk pelan punggungnya.
Posisinya kayak berlutut di depan Junghwan sambil ngedongak ngeliat muka merah Junghwan itu.
"Pelan pelan, kan jadi keselek" kata Jeongwoo lembut.
"Bentar.. kenapa tiba tiba nikah sih?" Tanya junghwan yang kelewat kaget.
"Biar lo gak berpaling? Kita juga udah Mating dan masalah mate kita udah selese. Gue cinta lo, lo cinta gue. Apalagi selain nikah? Gue mau hidup berdua sama lo sampe moongodness sendiri yang misahin kita" kata Jeongwoo.
Kalimat Jeongwoo itu gak ada manis manisnya, gak ada romantis romantisnya, tapi sukses bikin Junghwan baper dan ngerasaiin ribuan kupu kupu di perutnya.
"Lo ngelamar gue?" Tanya Junghwan sambil ngelus pelan rambut Jeongwoo yang ada di bawahnya.
"Iya.. tapi cincinnya lama dateng. Rasanya pengen gue bunuh orang ngambil cincin itu, gue jadi gak bisa ngeresmiin lamaran ini" kata Jeongwoo. Feromonnya kecium beda di hidung Junghwan. Jeongwoo gak main main sama kalimatnya yang mau ngebunuh orang itu.
"Kalo cincinnya ganti pake bibir kamu, boleh gak? Biar lamarannya resmi" kata Junghwan sambil ngelus pelan bibir Jeongwoo. Tangannya yang tadi ngelus rambut Jeongwoo pindah ke bibir merah muda Jeongwoo.
Jeongwoo kaget.
Dia langsung berdiri. Tanpa aba aba bibir Junghwan di sambar Jeongwoo. Lumatan khas Jeongwoo yang kasar tapi memabukkan langsung kerasa di indra perasa Junghwan.
Jeongwoo yang jadi lebih tinggi dari Junghwan terus neken bibirnya masuk ke dalam mulut Junghwan. Lidahnya nerobos masuk. Junghwan dengan senang hati ngebuka mulutnya dan ngebiarin Jeongwoo ngeporak porandaiin area dalam mulutnya.
Nafas mereka kerengah engah setelah Jeongwoo nyium Junghwan selama beberapa menit tanpa stop.
"Bilang apa tadi? Coba ulang" kata Jeongwoo.
"Cincinnya di ganti bibir???" Tanya Junghwan yang bingung harus ngulang bagian yang mana.
"Bukan.. tadi kamu bilang 'kamu'"kata Jeongwoo.
"Oh.." kata Junghwan ngerti. Tanpa ragu dia ngelingkerin tangannya di pinggang Jeongwoo. Kepalanya nongak dan ngeliat manusia bermata serigala itu.
"Aku mau nikah sama kamu. Maksih ya udah bertahan sama sikapku dan milih aku jadi pasangan kamu" kata Junghwan.
Senyum manis kepampang jelas di muka Junghwan. Kayaknya Jeongwoo bentar lagi bakal pingsan kalo Junghwan ngasih dia mode kayak gini terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are we? END (OMEGAVERSE - Woohwan 21+)
RomanceSekuel dari kisah cinta Jeongwoo Junghwan yang dari book "Lucky One". Buat yang bingung sama alur ceritanya, kalian harus baca "Lucky One" dulu before this book. Thank you. Happy reading. - OMEGAVERSE - ⚠️ 21+ - bxb - Jeongwoo - Junghwan -enigma ...