9. Resmi

4 0 0
                                    

"Fattan jangan banyak gerak, ini lukanya dalem banget." Cantika mengomel saat sedang mengobati luka Fattan di ruang tengah sepulang mereka dari sekolah hari ini.

"Aduh lagian gini doang pake diobatin udah biarin aja besok juga sembuh."

"Nanti infeksi, udah deh jangan bawel. Lagian lo kan bisa ninggalin gue di mana kek, ngapain ngelindungin gue segitunya. Besok gue belajar beladiri deh."

"Nggak usah."

"Kenapa?"

"Gue jagain lo."

"Ngapain dijaga? Gue aja lo jailin mulu."

"Kevin udah nitipin lo ke gue, jadi gue bakal jagain lo sekalipun nyawa gue taruhannya."

"Segitunya?" tanya Cantika yang diangguki oleh Fattan. "Emang apa yang harus dijaga dari gue? Gue bukan intan permata."

"Lo lebih dari permata. Dengan menjaga lo gue telah menjaga nyawa lima orang."

"Lima orang?"

"Ya. Lo adalah masa depan buat nyokap lo, adek lo, dan abang lo, juga lo sendiri dan terakhir gue."

Cantika terhenyak mendengar jawaban Fattan. Sebegitu berartikah dia? "Kenapa lo mau nyerahin nyawa lo gitu aja buat temen lo?"

"Gue nggak pernah berharap buat terlahir dan hidup di dunia ini. Cuma the Alfa yang nganggap gue ada dan gue bakal lakuin apapun buat mereka termasuk nasih nyawa gue secara cuma-cuma." Fattan memandang kosong ke depan, membuat hati Cantika serasa tersayat. "Tapi belakangan gue merasa gue beruntung ada di kehidupan ini. Gue mungkin hanya seonggok daging nggak berguna, tapi biarkan tetap seperti itu dan belakangan ini gue punya harapan."

"Harapan? Apa harapan lo?"

"Meskipun gue hanya seonggok daging yang nggak guna, gue berharap selamanya gue akan tetap kaya gini menjadi seonggok daging bernama Fattan Aliditia Assegaf yang tertakdir buat jagain lo, Cantika Aprillya Renata." Fattan merebahkan kepalanya di pangkuan Cantika, matanya memejamkan nyaman.

"Nggak! Kalau lo anggap gue sebagai seorang yang setara dengan putri kerajaan gue nggak mau harapan lo hanya sebatas prajurit, gue mau lo yang jadi pangerannya Fattan, My Sweetest Sugar."

"Oke tunggu besok, My Baby Marshmallow."

Itu, dan beberapa sekon setelahnya hanya hening yang menemani Cantika. Fattan tertidur. Wajah damai Fattan saat tertidur benar-benar seperti bayi. Bahkan tanpa ragu Cantika mengusap-usap rambut Fattan. Nyaman melihat Fattan seperti itu, nyaman dengan posisi Fattan yang sekarang. Ya posisi Fattan yang berada di pangkuannya sekaligus di hatinya.

***

Upacara Senin pagi sangat dibenci hampir seluruh siswa. Jalannya upacara sangat lambat belum lagi sinar matahari yang menyengat, menyebalkan. Sekarang saatnya bagian amanat pembina upacara dan yang menjadi pembina saat ini adalah Pak Edwin yang menggantikan Pak Igor, karena sedang ada urusan di luar kota. Tanpa diduga, dengan berani Fattan maju ke podium setelah permisi pada Pak Edwin yang akan memberikan amanat.

Semua mata tertuju pada podium lebih tepatnya pada Fattan yang dengan santai berdiri di depan stand mic. Semua guru dan murid dibuat kelimpungan oleh tingkah anak ajaib satu ini. Fattan maju dua langkah, kini posisinya tepat di depan stand mic.

"Oke cek cek. Ehm oke semuanya gue disini cuma mau bilang. Ehm Baby Marshmallow siapa nama lo?" tanya Fattan sembari menatap Cantika yang ada di barisan depan.

Cantika hanya tertunduk malu sembari meremas tangan Nadine yang terkikik geli di sampingnya. Di barisan paling belakang the Alfa menepuk jidatnya bersamaan. Cuma Fattan manusia norak yang mau nembak cewek dan lupa namanya. Kini semua mata masih tertuju pada Fattan. Di barisan belakang Marthin, Al, dan James mengangkat kertas tinggi-tinggi dengan tulisan masing-masing CANTIKA APRILLYA RENATA. Sementara Kevin hanya terkikik geli dengan tingkah ketiga sahabatnya yang persis seperti suporter setia Fattan. Mereka bertiga pun berharap Fattan tak menderita rabun jauh untuk melihat tulisan itu dengan benar.

"Oke Cantika Aprillya Renata, disaksikan seluruh peserta upacara bendera pada hari Senin ini, di bawah sang saka merah putih, gue Fattan Aliditia Assegaf meminta lo, Cantika Aprillya Renata untuk jadi pacar gue secara resmi, so would you be my girlfirend?" Fattan bersuara lantang di podium. Sementara Cantika tertunduk dalam saat mendengar ucapan Fattan. Antara malu dan senang.

"Terima. Terima. Terima." teriak semua peserta dengan lantang.

Cantika akhirnya memberanikan diri menatap Fattan sebelum urat malunya benar-benar membengkak gara-gara cowok urakan itu. Fattan mengedipkan sebelah matanya pada Cantika membuat jantungnya berdegup liar. Bisa tidak sih manusia itu berhenti tersenyum mempesona dan mengedipkan sebelah matanya menggoda? Itu benar-benar merampas semua bagian dari dunia Cantika. Tanpa ragu akhirnya Cantika mengangguk dan di akhir aksi itu semua siswa bersorak-sorai merayakan hari jadi Fattan dan Cantika secara resmi.

***

"Hah capek gue." Fattan merebahkan dirinya di bawah pohon rindang belakang sekolah saat the Alfa tengah berkumpul di sana.

"Habis ngapain lo Tan di ruang BK?" tanya Al.

"Habis musyawarah untuk mencapai mufakat."

"Ye lo mah, ini tampang-tampang kaya gini pasti abis diomelin sama Pak Edwin." tebak James.

"Boro-boro Pak Edwin ngomelin dia, dia udah ngomelin Pak Edwin duluan James." Cantika menyahut yang ikut bergabung dengan the Alfa bersama Nadine yang langsung duduk di sebelah James.

"Seriusan lo Ka?" Kali ini Marthin turut penasaran. Cantika pun menjawab dengan menceritakan kronologi kejadian sesaat setelah upacara yang diricuhkan oleh aksi Fattan yang menembaknya.

Di ruang BK yang bagi Fattan lebih mirip dengan ruang kelas itu, Pak Edwin memarahi Fattan habis-habisan perihal kejadian saat upacara. Dengan santainya Fattan menjawab kalau ia hanya sedang mengekspresikan apa yang ia rasakan dan berbagai pembantahan mengganggu upacara lainnya. Akhirnya Pak Edwin menyerah untuk berdebat dengan seorang Fattan Aliditia Assegaf dan Fattan bebas dari segala macam hukuman yang sudah akan ditimpakan kepadanya.

"Gile keren lo Bro. Udah bisa naklukin hati adek gue bahkan guru killer juga lo taklukin." Kevin berujar bangga, merasa itu adalah prestasi besar.

"Iya Tan keren lo. Gue kira selama ini lo LGBT, karena nggak pernah ada cewek yang lo deketin."

"Dia emang LGBT kali Thin." Sahut Cantika membuat yang lain membolakan matanya termasuk Fattan. "Iya, Fattan kan emang LGBT, Lelaki Ganteng Bikin Tergila-gila." Cantika berujar lirih sambil tersipu membuat Fattan segera mengacak rambut Cantika dengan lembut dan yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya.

"Makan yok laper, gue traktir." ajak Fattan yang langsung melenggang menuju kantin diikuti yang lain dengan wajah sumringah karena tak perlu repot mengeluarkan uang jajan.

Sesampainya di kantin, Fattan segera naik ke atas meja sembari membawa toa yang entah ia dapat di mana. Sepertinya ia meminjam di kelas ssbelah tanpa meminta izin. Semua mata kini tertuju pada Fattan yang berada di atas meja. The Alfa, Cantika, dan Nadine hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah bocah ajaib satu ini.

"Oke semuanya berhubung hari ini gue udah punya pacar jadi kalian semua gue traktir makan apapun." seru Fattan yang direspons semua orang dengan bersorak-sorai.

Fattan kemudian menarik tangan Cantika menuju bangku pojok yang sudah dipesan khusus untuk mereka berdua. Semua orang bahagia hari ini karena traktiran Fattan dan Fattan lebih bahagia, ia mendapatkan hatinya; Cantika. Dan Cantika pun bahagia ia mendapatkan dirinya; Fattan.

"I love you Baby Marshmallow."

"I love you too Sweetest Sugar."

Black EagleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang