narasi au 'no one is sent by accident to anyone'
part 53Things to Learn
***
Ketika mata mereka akhirnya kembali bersitatap, saling berhadapan, beberapa detik setelah Nasa duduk manis di kursi penumpang, Orion langsung bisa menangkap gurat-gurat kelelahan yang terpampang halus di wajah Nasa. Namun si pemuda berusaha menutupi dengan melayangkan senyuman tipis padanya.
Sapaan saling disuarakan bergantian, diikuti Orion yang menyodorkan pesanan Nasa dan dibalas dengan mata berbinar. Nasa mengucapkan terima kasih masih dengan senyuman tipis setia menemani. Pun ketika Orion bertanya kemana tujuan mereka sekarang dan Nasa hanya menjawab dengan "Pulang", senyuman itu masih melekat di bibir Nasa.
Sekuat tenaga berusaha dan Orion juga tak terlalu banyak bertanya. Namun pada akhirnya, saat Nasa menyandarkan kepala ke bantal kecil yang menjadi sandaran di kursi mobilnya, Orion bisa mendengar helaan nafas panjang keluar dari mulut Nasa. Menjalani profesi model yang menjalani berbagai macam rangkaian pengambilan gambar yang membutuhkan waktu tak sebentar, jelas sangat menguras energi mereka. Orion sangat sangat tahu bagaimana rasanya. Belum lagi jika rekan mereka tak bisa diajak kerja sama, wah, hanya satu yang mereka inginkan setelahnya, yaitu pulang ke rumah dengan segera.
Lewat ekor matanya, Orion melirik Nasa yang memiringkan kepala dan menatapi pemandangan di luar jendela dengan tatapan lurus. Instingnya sebagai seorang Alpha seketika terketuk. Apalagi seorang Alpha yang sudah mempunyai Omega yang terikat oleh ikatan takdir dengannya. Membuat Orion memutar otak, memikirkan cara bagaimana membuat energi Nasa terisi kembali dan mengusir rona-rona kelelahan dari wajah si pemuda.
Lama bergelut dengan keheningan, akhirnya Orion mengajukan ajakan pada Nasa. Yang walau diucapkan dengan nada biasa nyatanya mendapat respon antusias dari Nasa. Dan disinilah mereka sekarang.
Duduk manis dengan Orion yang tak sedikitpun mengalihkan tatapan matanya dari Nasa yang sedang sibuk dengan menu pilihannya di seberang.
Mereka memang harus memilih menu makanan secara terpisah di counter yang sudah disediakan, baru membawa alat-alat dan bahan makanan yang dipesan ke tenda masing-masing. Ya, Nasa mengajak Orion untuk makan di sebuah restoran yang memiliki konsep tenda-tenda kecil terpisah, ala-ala camping.
Nasa datang sambil membawa nampan berisi banyak bahan makanan di atasnya. Orion takjub, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Nasa. Setelah siap, Nasa duduk di sampingnya sambil memasukkan potongan daging yang sudah dipesan ke atas panggangan besi.
Tak hanya daging, pemuda itu juga lihai menempatkan sosis dan udang serta beberapa potong jamur. Nasa menggerak-gerakkan penjepit stainless di tangan dengan terampil. Membuat Orion berulang kali melirik tangan Nasa, panggangan penuh daging dan wajah serius Nasa secara bergantian. Berulang kali memuji dalam hati, mengatakan bahwa Nasa adalah Omega yang sempurna.
Omega yang sempurna untuknya karena sedari tadi, dalam keseriusan Nasa dengan daging panggangannya, Orion bisa merasakan bagaimana ia dilayani dengan sepenuh hati.
Perfect Omega who loves taking care of his partner. Definitely perfect wifey for their home later.
"Nih."
Lama tenggelam dalam untaian kata-kata penuh pujian, Orion terlambat menyadari bahwa penjepit stainless yang ada di tangan Nasa sudah mengacung ke dekat mulutnya. Disertai sorot mata Nasa yang menyipit, berusaha menghindari asap-asap kecil yang membumbung di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderland • Hajeongwoo
General Fictionyou're my wonder~ hajeongwoo oneshot compilation written by aprseptmate / hjwmate (on twitter)