Flight 001 : Home

1.4K 97 1
                                    

... 🛫 ...

Flight 001

...🛫...

Let 'em wonder how we got this far'Cause I don't really need to wonder at allYeah, after all this time I'm still into you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Let 'em wonder how we got this far
'Cause I don't really need to wonder at all
Yeah, after all this time I'm still into you

Seulas senyum bahagia tak henti tersungging di bibir Haruto. Hatinya terasa benar-benar gembira kala langkah kaki membawa ia masuk ke dalam lift yang begitu familiar untuknya. Lift yang akan mengantarkan Haruto menuju lantai apartemen, tempat seseorang yang sangat ia rindukan tinggal.

Lelaki itu menundukkan kepala, tangannya perlahan terangkat untuk merapikan kain putih yang terbungkus mengelilingi rangkaian bunga berwarna biru, yang dirangkaikan sahabatnya khusus untuk dihadiahkan pada Jeongwoo.

Setelah berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat, Haruto bergegas menyelesaikan prosedur after landing checklist dan mengumpulkan berkas-berkas penerbangan ke Flop (Flight Operations). Haruto juga tak lupa berpamitan pada Kapten Jihoon dan semua awak kru yang bertugas bersamanya.

"Capt, saya duluan ya."

"Duluan semuanya!"

Jihoon yang melihat Haruto begitu tergesa hanya bisa menggelengkan kepala sambil mengucapkan salam perpisahan balasan dilanjut dengan peringatan untuk tetap hati-hati di jalan.

Gagal datang ke premiere film Jeongwoo bukan berarti ia juga harus gagal memberikan bunga. Haruto sudah memesan rangkaian bunga cantik dari toko bunga milik sahabatnya semasa sekolah dulu dan tak lupa, memesan beberapa makanan kesukaan Jeongwoo juga. Ingat betul bahwa Jeongwoo lebih suka dimanja dengan makanan dibandingkan dengan barang-barang.

**

        "Lo tuh ngapain sih beliin gue barang-barang kayak gini? Mana mahal banget lagi. Sayang uangnya tau."

        Terngiang kata-kata protes yang diucapkan Jeongwoo saat Haruto datang membawakan jam tangan beserta barang-barang mahal lainnya ke hadapan si pemuda. Yang membuat Haruto mengernyitkan kening tak mengerti, karena bukankah seharusnya respon yang ia terima adalah ucapan terima kasih?

        'Bukannya malah diomelin kayak gini.'

        "Ya emang kenapa? Gue mampu buat beliin lo, kok," saat itu Haruto membalas Jeongwoo dengan sanggahan.

        "Ya deh, mentang-mentang di rekening banyak nol-nya. Lo hamburin dah tuh semuanya," Jeongwoo kembali mendebat Haruto, masih tak mau mengalah.

        Terbiasa dihadapkan pada Jeongwoo dengan perangai keras kepalanya, Haruto mencoba mengerti bahwa pasti ada alasan kenapa Jeongwoo menolak barang-barang yang dibawa untuknya.

Wonderland • HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang