Flight 001 : 10,000 ft in the air

1.1K 83 0
                                    

... 🛫 ...

Flight 001

...🛫...

"—uto! Earth to, Haruto!"

"Haruto!"

Tepukan sedikit keras di bahu berhasil menyadarkan Haruto dari kilas balik kisahnya dengan Jeongwoo dalam kepala.

Haruto mengerjap, menoleh ke arah Kapten yang menatapnya penuh tanya. Saat tersadar, si Senior First Officer seketika disambut suara bising radio penghubung kokpit dengan petugas di menara ATC yang tak henti-hentinya memberikan perintah, tak pernah lelah untuk mengatur lalu lintas pesawat.

Haruto kembali mengerjapkan mata.
"Oh— iya, Capt?"

Jihoon, sang Kapten yang lebih tua empat tahun dari Haruto, masih terus menatap ke arahnya, "Lo gak apa-apa?"

"Sa—saya baik-baik aja," sahut Haruto memegang ujung hidungnya dan bergerak memperbaiki posisi duduknya. "Sorry, Capt."

Jihoon mengangkat sebelah alis, tak serta merta percaya, dan kembali bertanya, "Lo butuh waktu buat persiapan lagi?"

"Gak perlu, Capt," jawab Haruto dengan segera.

"No!" Jihoon menggeleng tegas. "Gue kasih lo waktu satu menit buat tenangin diri. Ambil nafas dalam-dalam, dan apapun yang lagi lo pikirin sekarang, tolong diingat kalau kita lagi jalanin tugas, okay?"

Haruto membasahi bibir bawahnya dan perlahan menganggukkan kepala. Diam-diam merasa malu karena harus ditegur seperti ini oleh Kapten Pilotnya.

Sungguh, ia tak bermaksud untuk kehilangan fokus. Tapi jeda waktu yang terlalu lama serta cuaca yang memang mendukung membuat otaknya melakukan rangkaian proses flashback dengan sendirinya.

"Gue gak bermaksud nyepelein perasaan lo. Tapi siapapun atau apapun yang lagi lo pikirin sekarang, itu bisa nanti dulu. Tapi penumpang yang kita bawa di belakang, mereka gak bisa nunggu," lanjut Jihoon.

Haruto menggigit bibirnya. Mengerti bahwa apapun yang dirasakan olehnya sekarang memang valid, tapi ia tak bisa begitu saja mengabaikan keselamatan penumpang yang sudah menjadi tanggung jawabnya. "Baik, Capt. Sorry, won't happen again."

Jihoon mengangguk. Menegakkan duduknya dan dengan dagu, Pilot yang lebih senior dari Haruto itu mengisyaratkan untuk melanjutkan persiapan.

"When you ready, call them and line up for departure."

"Baik, Capt."

Haruto kemudian menarik nafas dalam-dalam, melakukan apa yang diperintahkan Jihoon. Ya, benar. Jeongwoo bisa menunggunya. Jeongwoo bisa menunggu, sebentar lagi ia akan pulang. Yang perlu ia lakukan adalah berkonsentrasi dalam mengemudikan pesawat dan ia serta penumpang lainnya akan pulang dengan selamat.

Lelaki itu berdeham pelan. Tangan Haruto lantas bergerak menyentuh tombol yang menghubungkan kokpit dengan petugas ATC, memberi informasi bahwa pesawat mereka sudah siap untuk lepas landas. "Korean Air niner-eight line up ready for departure."

"Korean Air niner-eight, departure runway heading ten thousand runway five clear for take off," petugas ATC menyuarakan balasan sekaligus memberikan perintah.

"Departure runway heading ten thousand runway five clear for take off, Korean Air niner-eight super," tegas Haruto, mengulang rangkaian komando.

Co-Pilot tersebut kemudian menoleh ke arah Kapten dan mengangguk kecil, memberi tanda bahwa ia sudah siap dan ia akan lebih berkonsentrasi kali ini.

Wonderland • HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang