Tenggelam

16 1 0
                                    

"Kita hampir sampai"

Empat pria kompak berjalan menghampiri pria lain yang berdiri diujung kapal. Sebuah pulau kecil terlihat samar-sama dimata mereka. Pulau yang tidak bergitu besar namun sudah menunjukkan keindahannya.

Semakin kapal mereka mendekat semakin jelas juga penampakan pulau didepan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin kapal mereka mendekat semakin jelas juga penampakan pulau didepan mereka. Pulau yang indah dengan warnah putih mendominan. Berdiri kokoh mercusuar yang mungkin menjadi maskot pulau itu.

Ujung kapal yang mereka tumpangi menghantam pasir, pertanda jika mereka benar-benar sampai ketujuan. Satu persatu mereka turun dari kapal, tidak lupa barang-barang bawaan mereka yang lumayan banyak. Mengingat mereka akan berada dipulau ini selama lima belas hari kedepan.

"Disini tidak ada sinyal" ucapan salah satu awak kapal membuat mereka kompak mengeluarkan ponsel. Dan benar saja sinyal ponsel mereka menghilang.

"Kami akan kembali untuk menjemput kalian sesuai jadwal kepulangan yang sudah ditentukan"

"Baiklah, terima kasih" ucap Mahen menerima koper terakhir.

"Semoga liburan kalian menyenangkan" teriak salah satu awak kapal.

"Terima kasih" jawab mereka serempak.

Kapal yang mereka tumpangi berlayar menjauh meninggalkan pulau. Kelima pria itu nampak sedikit khawatir saat mereka memeriksa ponsel mereka masing-masing.

"Tidak papa, kita perlu situasi seperti ini" Johny berusaha menenangkan teman-temannya, walau ada sedikit ketakutan didalam hatinya.

"Ayok, kita harus ke penginapan"

Mereka kompak mengikuti langkah Johny. Sebagai yang tertua ia tentu tau apa yang harus ia lakukan. Lagi pula liburan kali ini ia yang merekomendasikannya.

Saat mereka mulai melangkah meninggalkan bibir pantai. Ada dorongan kuat yang memaksa Jaehyun untuk menoleh. Mengikuti keingan hatinya ia menoleh kearah belakang. Diatas bebatuan karang seorang gadis nampak duduk memandang laut, rambut panjang bergelombang yang ditiup angin menambah kesan misterius.

"Jae" panggil Johny berbenturan dengan suara gelombang air laut yang menggema

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jae" panggil Johny berbenturan dengan suara gelombang air laut yang menggema.

Seketika Jae menoleh menatap Johny yang terus menatapnya seakan memintanya untuk segera menyusul. Belum benar-benar melangkah ia masih menyempatkan diri untuk menatap gadis itu. Tidak ada pergerakan, mungkin gadis itu hanya sekedar menikmati indahnya laut.

SAAT LUAT MEMANGGILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang